Nurnaningsih Ali Abdul
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI Nancy Olii; Juli Gladis Claudia; Febri Dwi Yanti; Nurnaningsih Ali Abdul; Magdalena Martha Tompunuh; Ika Suherlin; Herman Priyono Luawo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.092 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6285

Abstract

Abstrak: Masalah kesehatan ibu, kesehatan balita dan pencegahan penularan penyakit menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan. Salah satu cara untuk melaksanakan strategi tersebut adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Peran kader kesehatan di posyandu memiliki esensi yang tidak dapat dilepaskan dengan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak. Peran kader disandingkan dengan peran bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam membantu bidan untuk melaksanakan P4K sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan melalui buku P4K. Tahapan kegiatan terdiri dari edukasi tentang P4K, simulasi dan praktik cara pemberian edukasi dan mengisi stiker P4K. Hasil yang dicapai yaitu adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan peningkatan mean 90%, dan nilai signifikan 0,004<0,05 dengan nilai t-3.873. Diperoleh kesimpulan bahwa peserta mampu memberikan edukasi tentang P4K pada ibu hamil dan pengisian stiker P4K. Abstract: Maternal health, under-five health and prevention of transmission of infectious diseases are still the main priorities in the National development of the health sector. One way to implement this strategy is the Childbirth Planning and Complications Prevention (P4K) Program. The role of health cadres in posyandu has an essence that cannot be separated from health services, especially maternal and child health services. The role of cadres is juxtaposed with the role of midwives and other health workers. The purpose of this community service activity is to improve the knowledge and skills of cadres in helping midwives to carry out P4K in accordance with the goals and targets expected through the P4K book. The activity stages consist of education about P4K, conducting simulations and practices on how to provide education and filling out P4K stickers. The results achieved are an increase in knowledge before and after given education with an increase in the mean 90%, and a significant value of 0.004 <0.05 with a t-value of -3.873. Participants are able to provide education about P4K to pregnant women and filling out P4K stickers. 
PENYULUHAN ANEMIA, PEMERIKSAAN Hb DAN PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA PADA SISWI DI SMP KOTA GORONTALO Nurnaningsih Ali Abdul; Nancy Olii; Ika Suherlin; Sri Sujawati; Selvi Mohamad
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.985 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7883

Abstract

Abstrak:Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia defisiensi besi karena mempunyai kebutuhan zat besi yang tinggi untuk pertumbuhan, dan mengalami menstruasi setiap bulannya. Anemia dapat menyebabkanprestasi belajar rendah dan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi.Upaya yang dilakukan berupa pemberian suplementasi tablet Fe dan memperbanyak konsumsi buah naga yang mengandung zat besi serta vitamin C. Pengabdian masyarakat bertujuan terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia dan penanganannya, serta pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai salah satu alternative penanganan anemia. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan kadar Hb, dan pemberian puding buah naga. Kegiatan dilakukan pada 33 orang sisiwi SMP, monitoring berupa pre dan post-test. Hasil yang dicapai adalah semua siswi mengalami peningkatan pengetahuan dengan nilai 0,001 <0,005 nilai t-8,481.Abstract: Adolescent girls are one of the groups that are prone to iron deficiency anemia because they have a high need for iron for growth, and experience menstruation every month. Anemia can cause fatique, so that learning achievement is low and can reduce the body”s resistance so that it is easy to get infections. Efforts have been made in the form of supplementation with Fe tablets and increasing consumption of dragon fruit which contains iron and vitamin C. This activity aims to increase adolescent knowledge about anemia and its management, as well as the use of local food ingredients as an alternative treatment for anemia. The method used is lecture, question and answer Hb level check, and giving dragon fruit pudding. The activity was carried out on 333 junior high school students, monitoring in the form of pre and post-test. The result achieved were all students experinced an increase in knowledge with a value of 0.001<0.005 t-8.481 value.
DEMONSTRASI PENGELOLAAN MAKANAN PANGAN LOKAL PADA IBU HAMIL DAN IBU BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Juli Gladis Claudia; Selvi Mohamad; Pepi Sugianto Umar; Nurnaningsih Ali Abdul; Puspita Sukmawaty Rasyid
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Stunting berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita yang tidak sesuai usia. Stunting tertinggi di kecamatan tilongakabila terdapat di desa Bongoime dengan kasus sangat pendek 43 balita dan kasus pendek 114 balita. ibu hamil dan ibu balita tidak paham tentang stunting, tidak paham bahwa pangan lokal seperti tanaman kelor yang dijadikan makanan ternak banyak manfaatnya. Daun kelor sumber pangan nabati yang kaya kandungan gizi. Salah satu antioksidan adalah jus buah tomat (Solanum lycopersicum). Asam folat untuk ibu hamil mencegah kecacatan janin ketika dilahirkan. Pangan lokal salah satunya Jagung merupakan sumber protein tinggi. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan ibu balita dalam pengelolaan bahan pangan lokal. Metode yang digunakan ceramah, demonstrasi membuat pudding daun kelor dan jus tomat serta kuesioner. Kegiatan dilakukan pada 10 orang kader dan 30 orang ibu hamil dan ibu balita.monitoring berupa pretest kategori baik 37,5% dan posttest kategori baik meningkat 62,5% hasil yang dicapai adalah kader, semua ibu hamil dan ibu balita mengalami peningkatan pengetahuan dengan nilai value 0,000<0,05 nilai t hitung = 3.76 > t table = 1,99.Abstract: Stunting has an impact on the growth and development of toddlers that are not age appropriate. The highest stunting in tilongakabila district was in Bongoime village with 43 very short cases and 114 short cases. Pregnant women and mothers of toddlers do not understand stunting, do not understand that lokal food such as moringa which is used as animal feed has many benefits. Moringa leaves are a source of vegetable food that is rich in nutrients. One of the antioxidants is tomato juice (Solanum lycopersicum). Folic acid for pregnant women prevents fetal defects when born. Lokal food, one of which is corn, is a source of high protein. Community service aims to improve the knowledge and skills of pregnant women and mothers under five in the management of lokal foodstuffs. The method used is lectures, demonstrations of making Moringa leaf pudding and tomato juice and questionnaires. The activity was carried out on health cadre 10 and 30 pregnant women and mothers of toddlers. Monitoring in the form of pre-test and post-test the results achieved were that all pregnant women and mothers of toddlers experienced an increase in knowledge 37,5% than 62,5% good category and increased skills with a value of 0.000 <0.05 t value = 3.76 > t table = 1,99.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK 24-35 BULAN MELALUI PERMAINAN PUZZLE GEOMETRI Nancy Olii; Puspita Sukmawaty Rasyid; Magdalena Martha Tompunuh; Nurnaningsih Ali Abdul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12421

Abstract

Abstrak: Permainan merupakan alat stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga orang tua dan petugas kesehatan harus mengetahui dan memberikan jenis permainan yang tepat untuk setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan edukasi dan demonstrasi pada kader kesehatan tentang teknik bermain puzzle geometri untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak 24-36 bulan khususnya pengenalan bentuk dan warna melalui video dan leaflet, memberikan informasi terkait cara mengajarkan anak dalam bermain puzzle geometri dan mengevaluasi tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta. Metode yang digunnakan adalah pre-test, edukasi, demonstrasi cara mengajarkan anak bermain puzzle geometri, tanya jawab, dan post-test. Kegiatan ini bekerja sama dengan Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan jumlah peserta 12 kader kesehatan. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan tentang cara bermain puzzle pada anak 24-36 bulan yakni, 10 responden (83,3%) berpengetahuan baik; 2 responden (16,7%) berpengetahuan cukup. Abstract: Games are a means of stimulating children's growth and development, so parents and health workers must know and provide the right type of games for each stage of a child's growth and development. The purpose of this community service activity is to provide education and demonstration to health cadres about the technique of playing geometric puzzles to improve the cognitive development of children 24-36 months, especially the recognition of shapes and colors through videos and leaflets, provide information related to how to teach children to play geometric puzzles and evaluate level of understanding and knowledge of participants. The methods used was pre-test, education, demonstrations on how to teach children to play geometry puzzles, question and answer, and post-test. This activity collaborated with the Kabila Health Center, Bone Bolango Regency, with 12 health cadres participating. The results showed that there was an increase in knowledge about how to play puzzles in children aged 24-36 months namely, 10 respondents (83,3%) had good knowledge; 2 respondents (16,7%) have sufficient knowledge.  
PEMBERDAYAAN IBU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Nurnaningsih Ali Abdul; Ika Suherlin; Desriyanti Harun; Nancy Olii; Siti Choirul Dwi Astuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12232

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan kurang gizi kronis sehingga gagal mencapai pertumbuhan optimal. Indonesia menempati peringkat ke lima dengan jumlah balita stunting terbanyak di dunia. Stunting dipengaruhi dari berbagai faktor, sehingga diperlukan pemberian zat gizi dan stimulasi yang tepat. Pijat atau stimulus touch merupakan salah satu alternatif pencegahan stunting. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu balita tentang stunting dan pijat bayi. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, dan demosntrasi. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu ang memiliki balita sejumlah 30 orang, monitoring dan evaluasi berupa pre dan post test dengan menyaksikan langsu. Hasil kegiatan ini ada 28 ibu (96,6%) yang terampil dalam melakukan pijat bayi dan 2 orang ibu yang tidak terampil karena kendala bahasa.Abstract: Stunting is chronic malnutrition so that it fails to achieve optimal growth. Indonesia is ranked fifth with the highest number of stunted children under five in the world. Stunting is influenced by various factors, so it is necessary to provide propoer nutrition and stimulation. Massage or stimulus touch is an alternative to stunting prevention. The purpose of this activity is to ensure that all mother who have toddlers apply this baby massage in their daily lives. The methods used are lectures, questions and answers, and demonstrations. The target of this activity is 30 mothers who have toddlers, monitoring and evaluation are in the form of pre and post test by directly witnessing the practice of baby massage. The results of this activity were 28 mothers (96.6%) who were skilled at doing baby massage and 2 mothers who were unskilled due to language barriers.  
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PEMBUATAN TEH SERBUK DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA PENINGKATANPRODUKSI ASI Nurnaningsih Ali Abdul; Lisdiyanti Usman; Nancy Olii; Desriyanti Harun; Novia Veronica Angriany Hinta
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20127

Abstract

Abstrak: Pemberian ASI Eksklusif memegang peranan penting karena dapat melindungi dari berbagai macam penyakit infeksi dalam menjaga keseimbangan imunitas tubuh. Takut gemuk, sibuk bekerja, gencarnya promosi susu formula diberbagai media dan produksi ASI sedikit di awal masa nifas merupakan alasan penyebab sehingga ASI eksklusif tidak dapat diteruskan. Daun Kelor merupakan pangan lokal namun pemanfaatannya masih belum maksimal, dimana hanya berakhir sebagai limbah. Teh serbuk daun Kelor terbukti memiliki kandungan antioksidan. Kandungan antioksidan berupa alkaloid dan sterol dapat menambah produksi ASI karena mampu meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa. Tujuan pengabmas ini adalah membentuk kemandirian kelompok kader dan ibu nifas dalam pembuatan teh serbuk daun kelor untuk meningkatkan produksi ASI melalui peningkatan pengetahuan. Metode pelaksanaan pengabmas yaitu ceramah, tanya jawab, pemberian teh serbuk daun kelor, pemantauan produksi ASI melalui lembar observasi. Kegiatan dilakukan pada 11 orang kader Kesehatan, monitoring berupa pre dan posttest. Hasil yang dicapai terdapat 10 orang (90,9%) kader Kesehatan dengan Tingkat pengetahuan baik dari hasil tes sebelumnya dimana hanya ada 5 orang saja yang memiliki pengetahuan baik terkait materi yang disampaikan.Abstract: Exclusive breastfeeding plays an important role because it can protect against various infectious diseases and maintain the balance of the body's immunity. Fear of getting fat, busy work, incessant promotion of formula milk in various media and low breast milk production at the beginning of the postpartum period are the reasons why exclusive breastfeeding cannot be continued. Moringa leaves are a local food but their utilization is still not optimal, where they only end up as waste. Moringa leaf powder tea has been proven to contain antioxidants. The antioxidant content in the form of alkaloids and sterols can increase breast milk production because it can increase glucose metabolism for lactose synthesis. The aim of this community service is the independence of cadre groups and postpartum mothers in making Moringa leaf powder tea to increase breast milk production. The methods of implementing community service are lectures, questions and answers, giving Moringa leaf powder tea, monitoring breast milk production through observation sheets. Activities were carried out on 11 Health cadres, monitoring in the form of pre and posttests. The results achieved were 10 (90.9%) Health cadres with a good level of knowledge.
AKSI PREVENTIF ANEMIA PADA IBU HAMIL MELALUI EDUKASI DAN PEMBERIAN JUS BUAH NAGA Nancy Olii; Nurfaizah Alza; Endah Yulianingsih; Nanda Wahyudi; Nurhidayah Nurhidayah; Nurnaningsih Ali Abdul; Yollanda Dwi Santi Violentina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22101

Abstract

Abstrak: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Provinsi Gorontalo sebesar 22,9%. Anemia pada ibu hamil mengakibatkan perdarahan, persalinan prematur, dan bayi dengan BBLR. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait anemia pada ibu hamil dan manfaat jus buah naga untuk mencegah serta meminmalisir prevalensi anemia pada ibu hamil, khususnya di Puskesmas Kota Selatan kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan tindakan pemberian jus buah naga. Mitra pelaksana kegiatan ini adalah bidan koordinator Puskesmas Kota Selatan sedangkan mitra sasaran adalah ibu hamil yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Kota Selatan. Peserta pada kegiatan ini adalah 12 orang. Bentuk evaluasi berupa pengukuran pengetahuan peserta melalui kuesioner pretest dan posttest, diskusi, dan umpan balik dengan indikator keberhasilan kegiatan adalah adanya peningkatan pengetahuan, terjadi keaktifan peserta dalam diskusi, dan adanya umpan balik. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebesar 29,66 dan pemberian edukasi terbukti efektif, serta adanya kegiatan pemberian jus buah naga pada setiap ibu hamil.Abstract: The prevalence of anemia in pregnant women in Gorontalo Province is 22.9%. Anemia in pregnant women results in bleeding, premature labor, and LBW babies. This community service aims to increase pregnant women's knowledge regarding anemia in pregnant women and the benefits of dragon fruit juice to prevent and minimize the prevalence of anemia in pregnant women, especially at the South City Health Center, Gorontalo City. The methods used were counseling and giving dragon fruit juice. The implementing partner for this activity is the coordinator midwife of the South City Health Center, while the target partners are pregnant women in the working area of the South City Health Center. There were 12 participants in this activity. The form of evaluation is in the form of measuring participants' knowledge through pretest and posttest questionnaires, discussions, and feedback, with indicators of activity success being an increase in knowledge, participants' activeness in discussions, and feedback. The results of this activity were an increase in the average knowledge of pregnant women by 29.66 and the provision of education, which was proven to be effective, as well as the activity of giving dragon fruit juice to every pregnant mother.
OPTIMALISASI TERAPI NON FARMAKOLOGI SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DAN DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU NIFAS Nanda Wahyudi; Sri Sujawaty; Nurnaningsih Ali Abdul; Nancy Olii; Yusni Podungge; Endah Yulianingsih; Nurfaizah Alza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21808

Abstract

Abstrak: Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan penting bagi bayi terlebih di bulan pertama kehidupan. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa hambatan yang dapat menjadi kegagalan tercapainya pemberian ASI. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo pada tahun 2020, cakupan pemberian ASI berada diurutan pertama terendah yaitu sebesar 11,30%, sebelumnya tahun 2019 sebesar 45,4%. Tujuan dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan hard skill atau keterampilan ibu nifas terkait cara melakukan perawatan payudara, pijat oksitosin, dan cara deteksi dini komplikasi pada ibu. Metode yang digunakan adalah melalui penyuluhan dan demonstrasi. Mitra sasaran pada kegiatan ini adalah ibu nifas di Desa Tenggela berjumlah 15 orang. Pengukuran keberhasilan dari pemberian materi dan praktik pijat oksitosin melalui kuesioner pretest dan posttest serta observasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya perubahan rata-rata pengetahuan ibu nifas dengan antara sebelum dan setelah diberikan materi sebesar 13.74 dengan nilai p 0.000 dan peningkatan keterampilan 100%.Abstract: Breast milk (ASI) is an important intake for babies, especially in the first month of life. The low level of breastfeeding is caused by several obstacles that can hinder breastfeeding. Based on data from the Gorontalo Provincial Health Service, Gorontalo Regency, in 2020, the implementation of breastfeeding was in the first lowest position, namely 11.30%; previously, in 2019, it was 45.4%. This community service aims to improve the hard skills or skills of postpartum mothers regarding how to carry out breast care, oxytocin massage, and how to detect early complications in mothers. The method used is counseling and exposure. The target partners for this activity are 15 postpartum mothers in Tenggela Village. Measurement of implementation of oxytocin massage material and practice through pretest and posttest questionnaires and direct observation. The result of this activity was a change in the average knowledge of postpartum mothers between before and after being given the material of 13.74 with a p-value of 0.000 and an increase in skills of 100%.
PEMBERDAYAAN KADER UNTUK MENCEGAH DAN TERAPI TERJADINYA BABY BLUES PADA IBU NIFAS Nurnaningsih Ali Abdul; Selvi Mohamad; Magdalena Martha Tompunuh; Nancy Olii; Ika Suherlin; Herman Priyono Luawo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27386

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah 3 orang ibu nifas yang mengalami baby blues. Hal ini karena kurangnya pengetahuan, dan dukungan dari pihak keluarga serta petugas kesehatan. Masalah baby blues masih dianggap wajar sehingga seringkali terabaikan dan tidak tertangani dengan baik. Tidak sedikit ibu yang mengalami baby blues yang berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan mental yang awalnya ringan kemudian berkembang cepat, sehingga ibu bisa saja bunuh diri atau menyakiti bayinya sendiri.Tujuan Pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada kader tentang pencegahan dan terapi baby blues pada ibu nifas melalui yoga post partum. Sasaran dalam penelitian ini adalah kader yang berjumlah 6 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas ini melalui edukasi dan pelatihan yoga post partum menggunakan video. Evaluasi kegiatan melalui pre dan posttest dan hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 85% dan ketrampilan kader sebesar 98,5%.Abstract: The problem the partners are currently facing is 3 postpartum mothers who are experiencing baby blues. This is due to a lack of knowledge and support from the family and health workers. The problem of baby blues is still considered normal so it is often ignored and not treated properly. Not a few mothers experience baby blues which has a negative impact on physical and mental health, which initially is mild and then develops quickly, so that the mother may commit suicide or hurt her own baby. The aim of community service is to increase knowledge and skills among cadres regarding the prevention and therapy of baby blues in Postpartum mothers through post partum yoga. The target in this research was a cadre of 6 people. The method for implementing this community service activity is through postpartum yoga education and training using videos. Evaluation of activities through pre and posttests 85% and the results showed an increase in cadre knowledge and skills by 98.5%.