Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendugaan laju respirasi pisang barangan menggunakan model arrhenius Arief Fazlul Rahman; Muhammad Faisal
Jurnal Agrotek Ummat Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Agrotek Ummat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v10i1.12168

Abstract

The respiration process cannot be separated from horticultural products after harvest. So we need a method to determine the rate of respiration (CO2 production), one of which is the Arrhenius model. The purpose of this study was to predict the CO2 production rate of Barangan bananas using the Arrhenius model. CO2 production of Barangan bananas with different harvesting ages (10 and 11) weeks was measured using the Continuous Gas Analyzer IRA-107 Shimadzu where the banana samples were placed in a respiration chamber, refrigerator for low temperature storage. The measured respiration rate data was then estimated using the Arrhenius model. When the storage temperature increases, the rate of CO2 production will increase. At the harvest age of 11 and 10 weeks the higher the storage temperature, the CO2 production rate will increase. The relationship between CO2 production rate and storage temperature can be solved using the Arrhenius model. The results of the prediction of the Arrhenius model found a coefficient of determination of 0.91-0.94. The k values of 10 weeks of harvest (0.1, 0.24, 0.36) and k of 11 weeks of harvest (0.19, 0.31, 0.49) were calculated using the equation obtained using the Arrhenius model. Value of Ea harvested 33.76 kJ/mol at 10 weeks and 45.83 kJ/mol at 11 weeks. The respiration rate produced at 10 and 11 weeks was different, where the CO2 production rate at 11 weeks at harvest was 77.98 ml/kg.hour with predicted results of 75.76 mm/kg.hour and at 10 weeks at harvest 65.80 ml/kg.hour with a predicted result of 68.21 ml/kg.hour. The results of the Arheniuss model can be used to estimate the CO2 production rate of Barangan bananas during storage
Rancang Bangun Mesin Pengupas Jagung Menggunakan Dinamo Elektrik Adi Ardiansyah; Karyanik Karyanik; Nazaruddin Nazaruddin; Muhammad Faisal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1132

Abstract

Peningkatan produksi jagung yang tidak diikuti dengan penanganan pasca panen yang baik menyebabkan penurunan kualitas produk. Kerusakan biji akibat kesalahan penanganan dapat mencapai 12-15% dari total produksi. Oleh karena itu, dalam penangan pasca panen terutama perontokkan jagung diperlukan mesin dengan teknologi yang baik. Penelitian ini betujuan untuk merancang mesin pengupas jagung menggunakan dynamo elektrik yang praktis dan ekonomis. Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan melakukan percobaan merancang mesin secara langsung di perbengkelan. Pengujian performansi dilakukan dengan perlakuan jagung 3 tahap yaitu 1 kg, 2 kg dan 3 kg menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mesin motor elektrik yang digunakan dalam rancang mesin pengupasan tongkol jagung ini adalah berdaya 0,5 HP dengan kecepatan putaran maksimal 1500 rpm, dan nilai torsi sebesar 6,363 Nm. Berdasarkan hasil pengujian, mesin ini memiliki kapasitas kerja pada pengupasan tongkol jagung adalah 489,258 gr/detik. Adapun persentase biji jagung yang tercampur dengan tongkol sebesar 0,318 %. Sedangkan persentase biji jagung yang tertinggal pada mesin pengupasan tongkol jagung sebanyak 1,866%. Mesin pengupas biji jagung merupakan mesin yang sangat efektif.Hal ini dilihat dari kapasitas produksi, persentase biji tertinggal pada mesin dan persentase biji tercampur tongkol.
KAJIAN RASIO BUBUR SALAK (Salacca edulis) DENGAN BUBUR WORTEL (Daucus carota L.) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP SALAK Muhammad Faisal; Suwati; Syirril Ihromi; Hutasoit Hutasoit
The Journal of Teknologi Pangan Vol 3 No 2 (2022): Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering
Publisher : Faculty of Agricultural Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah salak merupakan buah tropis yang tersebar di Asia tenggara secara khusus Indonesia, yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan minuman. Kombinasi dengan bahan lain untuk memperkaya kandungan gizi sirup yang dihasilkan seperti penambahan dengan buah wortel diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi penambahan bubur salak, wortel dan gula terhadap kadar gula reduksi, kadar beta karoten dan sifat organoleptik sirup salak. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan perlakuan dua faktor yaitu faktor  I terdiri dari 4 level yaitu : W1 = Tanpa perbandingan bubur wortel (100 % bubur salak), W2 = 90 % Bubur salak + 10 % bubur wortel, W3 = 80 % Bubur salak + 20 % bubur wortel dan W4 = 70 % Bubur salak + 30 % bubur wortel. Sedangkan faktor II terdiri dari 2 level yaitu : G1 = kosentrasi gula 25 % dan G2 = Kosentrasi gula 50%. Sehingga didapatkan 8 kombinasi perlakuan. Masing-masing perakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapatkan 16 unit percobaan. Analisis parameter yang dilakukan meliputi kadar gula reduksi, kadar betakaroten, warna, aroma dan rasa. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam pada taraf nyata 5 % dan diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi penambahan bubur salak dan wortel dengan konsentrasi gula berpegaruh nyata terhadap warna dan aroma sirup salak, sedangkan kadar gula reduksi, kadar beta karoten dan uji rasanya berpengaruh tidak nyata. Perlakuan W2G2 (450 gr bubur salak + 50 gr bubur wortel) dan konsentrasi gula 50% memberikan hasil yang terbaik pada uji organoleptik sirup salak