Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR UNTUK MENINGKATKAN PELUANG WIRAUSAHA IBU RUMAH TANGGA DI DESA MALAKA LOMBOK UTARA Dewi, Earlyna Sinthia; Asmawati, Asmawati; Ihromi, Syirril; Nurhayati, Nurhayati
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.37

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam proses pembuatan sabun cuci piring cair menyebabkan tertutupnya peluang bisnis di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu sebagai upaya pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga yang notabene sebagian besar bekerja sebagai buruh tani, dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan secara langsung tentang proses pembuatan sabun cuci piring cair sehingga nantinya dapat membuka peluang wirausaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang digunakan yaitu melalui ceramah, diskusi dan praktik atau demonstrasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sudah mampu membuat sabun cuci piring cair sendiri atau secara mandiri sehingga peluang untuk membuka usaha semakin terbuka lebar.
PENYULUHAN GIZI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK BERBASIS JAGUNG SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR STUNTING DI DESA LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT Nurhayati, Nurhayati; Asmawati, Asmawati; Ihromi, Syirril; Marianah, Marianah; Saputrayadi, Adi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.653 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.2973

Abstract

Abstrak: Sumber pangan local yang melimpah di desa Labuapi adalah jagung, namun pengolahan hanya terbatas sebagai sayuran. Padahal pengolahan jagung menjadi berbagai olahan produk telah banyak dilakukan, salah satunya adalah pengolahan susu. Susu jagung menjadi alternative solusi untuk meningkatkan asupan gizi dalam mengatasi masalah stunting. Stunting kini menjadi salah satu prioritas yang ditangani pemerintah secara nasional, termasuk di NTB. Pencegahan stunting penting dilaksanakan dengan berkoordinasi pada semua lintas sector salah satunya perguruan tinggi. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah adalah untuk meningkatan pengetahuan tentang gizi, meningkatkan keterampilan pengolahan susu dan nuget pada ibu-ibu Rumah Tangga khususnya Ibu hamil dan menyusui, serta remaja-remaja putri. Tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai tindakan solutif diantaranya: (1) Penyuluhan tentang pangan dan gizi secara umum, (2) Penyuluhan tentang komposisi nutrisi dan manfaat jagung, (3) Penyuluhan tentang berbagai olahan produk berbasis jagung, (4) Pelatihan pengolahan susu jagung dan nuget dari ampas susu jagung. Hasil kegiatan ini memperlihatkan bahwa (1) adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pangan dan gizi serta inovasi olahan jagung. (2) masyarakat memiliki keterampilan mengolah produk jagung menjadi susu dan nugget.(3) Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat dijadikan sebagai rintisan usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, sehingga kasus stunting  yang terjadi dapat diminimalisir. Abstract: The abundant local food potential in the Labuapi Village is corn, but processing is limited to vegetables. The processing of corn into various products has been done a lot, one of which is processing milk. Corn milk is an alternative solution to increase nutritional intake in overcoming stunting problems. Stunting is one of the national priorities of the government, including in NTB. Prevention of stunting is important to implement by coordination with all cross-sectors, which one of higher education. This activity aims to increase nutrition knowledge, improve milk and nugget processing skills for housewives, especially pregnant and lactating mothers and young women. These objectives can be realized with various solutions, including (1) counseling about the food and nutrition, (2) Counseling about the nutritional composition and corn benefits, (3) counseling on various processing of corn-based products, (4) training on corn milk processing, and nuggets from corn milk waste. This activity shows that (1) the increasing community knowledge about food, nutrition, and corn processing innovation. (2) the community has the skills to process corn into milk and nuggets. (3) the knowledge and skills have given can be used as a pilot effort in business the community's needs, so that cases of stunting that occur can be minimized.
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI PEMBUATAN DAN PEMBAGIAN HANDSANITIZER BERBAHAN BAKU ALAMI DI KOTA MATARAM Dewi, Earlyna Synthia; Ihromi, Syirril; Muliatiningsih, Muliatiningsih; Suwati, Suwati; Karyanik, Karyanik
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4705

Abstract

ABSTRAKPenyebaran COVID-19 telah menyita perhatian masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat ditularkan melalui percikan batuk dan bersin.  Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan handsanitizer, dan memberikan pengetahuan bahwa hand sanitizer dapat dibuat menggunakan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari,Kecamatan Ampenan,Kota Mataram.  Metode pengabdian ada dua tahap yaitu sosialisasi tentang pentingnya penggunaan handsanitizer, diiringi dengan pelatihan pembuatan handsanitizer secara mandiri, dan pembagian handsanitizer kepada warga. Hasil yang diperoleh yaitu 100 warga paham pentingnya penggunaan mendapatkan handsanitizer, selain itu warga mendapatkan handsanitizer dari proses pelatihan. Dengan demikian, masyarakat sekitar pada akhirnya dapat menggunakan handsanitizer pada saat keluar rumah. Kata kunci: covid-19; handsanitizer; bahan alami. ABSTRACTThe wide-spread of COVID-19 has confiscates the world community’s attention, Indonesia, too. Covid-19 is a disease of infected respiration which can be transmitted through coughs and sneezes. The aims of the Community Service Activity are to educate people about the importance of using a hand-sanitizer, and to provide knowledge on that hand sanitizers can be produced by using natural materials in the environments. This service activity was carried out in Taman Seruni, Taman Sari Village, Ampenan sub-district, Mataram. The method of the community service consists of two stages,the first stage was socialization about how important to using handsanitizer and how to make independently hand-sanitizers as well as distributing hand-sanitizers to people of Taman Seruni. The result was that 100 residents know the importance of using hand sanitizer,beside the residents get a hand-sanitizer from the training process. Thus, they can use hand-sanitizers when they leave the house. Keywords: covid-19; hand-sanitizer; natural materials
MODIFIKASI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita Flour) DENGAN HIDROLISIS SECARA ENZIMATIS Yeni Sulastri; Syirril Ihromi; Nurhayati Nurhayati
Pro Food Vol. 2 No. 1 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.714 KB)

Abstract

Yellow pumpkin (Cucurbita moschata) could potentially be used as a source of modified flour material to to reduce the consumption of wheat. One method of modified flour that can be done is the enzymatic hydrolysis process using α-amylase enzyme. This research used α-amylase enzyme of small green pea sprout. Objective of this research is to obtained the best condition incubation periode and addition small green pea sprout. The experimental design of the research employed completely randomized design with two factors, incubation periode with 3 levels of treatment (24, 48, and 72 hours) and addition small green pea sprout (10%, 20%, and 30% (b/b dry flour)). The incubation periode was significantly take affect at level significance 95% to solubility and swelling power but not significantly take affect to water absorbing capacity (WAC), oil absorbing capacity (OAC), and β-caroten content. Addition small green pea sprout was significantly take affect at level significance 95% to solubility and swelling power but not significantly take affect to water absorbing capacity (WAC) and oil absorbing capacity (OAC). In addition, the study confirmed that the incubation periode of 48 hours and small green pea sprout of 30% b/b dry flour were the best condition possible. The results at this condition solubility of 61.45%, swelling power of 31.86%, WAC of 3.04 (g), OAC of 2.62 (g/g), and β-caroten content of 3.08 mg/100 g. Keywords: incubation periode, modified yellow pumpkin flour, small green pea sprout ABSTRAK Labu kuning merupakan salah satu sumber pangan dan sumber pati potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku tepung termodifikasi untuk mengurangi konsumsi terigu. Salah satu metode modifikasi tepung yang dapat dilakukan adalah proses hidrolisis secara enzimatis dengan menggunakan enzim α-amilase. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi terbaik lama inkubasi dan penambahan kecambah kacang hijau melalui proses hidrolisis secara enzimatis. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu lama inkubasi dengan 3 taraf perlakuan yaitu 24, 48, dan 72 jam dan penambahan kecambah kacang hijau 10, 20, dan 30% dari bobot tepung labu kuning yang akan dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan lama inkubasi berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap kelarutan, swelling power, dan daya serap minyak namun tidak berpengaruh nyata terhadap daya serap air tepung labu kuning termodifikasi. Penambahan kecambah kacang hijau berpengaruh nyata terhadap kelarutan dan swelling power namun tidak berpengaruh nyata terhadap daya serap air dan daya serap minyak. Kondisi terbaik proses modifikasi pati labu kuning secara enzimatis adalah pada lama inkubasi 48 jam dan penambahan kecambah kacang hijau 30%. Pada kondisi ini dihasilkan kelarutan 61,45%, swelling power 31,86%, daya serap air 3,04 (g/g), daya serap minyak 2,62 (g/g), dan β-karoten 3,08 mg/100 g.
OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN KERAWANAN PANGAN PASCA BENCANA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Muliatiningsih Muliatiningsih; Rosyid Ridho; Erni Romansyah; Suwati Suwati; Marianah Marianah; Syirril Ihromi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.392 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3123

Abstract

Abstrak: Upaya pemantapan ketahanan pangan tidak terlepas dari penanganan kerawanan pangan. Desa Bengkaung merupakan salah satu desa di Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat yang merupakan salah satu desa berdampak bencana gempa yang terjadi pada bulan Agustus 2018. Upaya pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu altenatif peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dengan melakukan budidaya tanaman hortikultura. Tujuan dari Pengabdian ini ialah memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya ibu-ibu rumah tangga tentang pemanfaatan lahan pekarangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu melalui penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan. Dari hasil penyuluhan dan pelatihan diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga di Dusun Bengkaung Daye Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat memerlukan informasi dan pelatihan mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dan pembuatan pupuk. Abstract: Efforts to strengthen food security cannot be separated from handling food insecurity. Bengkaung Village is one of the villages in Batu Layar District, West Lombok Regency which is one of the villages of the earthquake disaster that occurred in August 2018. Community empowerment efforts as one of the alternatives to improve community welfare are through optimizing the use of yards by cultivating horticultural crops. The purpose of this Community Service is to provide an understanding to the community, especially housewives, about the use of yard land in meeting family food needs. The methods used in this activity are through counseling and training. From the results of counseling and training obtained from the community, especially housewives in Bengkaung Daye Hamlet, Batulayar District, West Lombok Regency, they need information and training on the use of yard land and fertilizer production.
KAJIAN PERSENTASE PENAMBAHAN GULA TERHADAP KOMPONEN MUTU SIRUP BUAH NAGA MERAH Asmawati Asmawati; Hamzan Sunardi; Syirril Ihromi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.041 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.700

Abstract

Buah naga (Dragon Fruit) merupakan tanaman musiman yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah naga termasuk dalam buah yang eksotik karena penampilannya yang menarik ,rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Manfaat buah naga antara lain adalah sebagai anti hiperkolesterolemik, anti radikal bebas karena mengandung betasianin.Untuk meningkatkan nilai tambah dari buah naga merah ,maka dapat diolah menjadi beberapa jenis olahan,diantaranya jus, selai, es goyang, jelly dan sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu ipengaruh persentase penambahan gulaterhadap sifat kimia dan organoleptik sirup buah naga merah.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu factor yaitu persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup buah naga merah gula yang terdiri dari 5 perlakuan (P1: 45 %, P2 : 50 % P3 : 55 % P4 : 60 %, P5 : 65 %). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman (Analisis of variance) pada taraf nyata 5 %.Bila terdapat pengaruh bedanyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase penambahan gula berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia yaitu kadar gula reduksi, kadar air, dan sifat organoleptik rasa dan kekentalan,  tetap tidak berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia vitamin c dan sifat organoleptik warna,dan aroma sirup buah naga merah yang diamati. Semakin tinggi persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup  buah naga merah maka kadar gula reduksi semakin tinggi sedangkan kadar air semakin menurun. Persentase penambahan gula sampai perlakuan P5 (penambahan gula 65 %) cenderung masih disukai panelis dari segi aroma, rasa dan kekentalan.
SUBSITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG MOCAF DALAM PEMBUATAN KUE KERING Syirril Ihromi; Marianah Marianah; Yodi Adi Susandi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.69 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i1.271

Abstract

Tepung mocaf merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat. Selain memiliki nilai gizi yang cukup baik seperti kandungan karbohidrat yang dapat memungkinkan menjadi tepung pengganti untuk tepung terigu sehingga mengurangi ketergantungan terhadap gandum dalam pembuatan kue kering. Tujuan penelitian yaitu mengetahui persentase subsitusi tepung terigu dengan tepung mocaf yang tepat dan pengaruhnya terhadap sifat kimia dan organoleptik kue kering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu factor dengan 6 aras yaitu substitusi tepung mocaf 0 % (100% tepung terigu sebagai kontrol), 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi persentase subsitusi tepung terigu dengan tepung mocaf  maka kadar air semakin menurun, sedangkan kadar pati dan kadar  abu  cenderung  semakin  tinggi, skor nilai seperti aroma, rasa, dan warna semakin menurun, sedangkan pada skor nilai tekstur semakin meningkat.. Subsitusi tepung terigu menggunakan tepung mocaf sampai batas T5 (75%) menghasilkan kue kering dengan criteria baik jika dilihat dari sifat kimia maupun organoleptik.
FORMULASI TEPUNG PISANG DAN TEPUNG MOCAF TERHADAP MUTU CAKE Syirril Ihromi; Yeni Sulastri; Fadlin Arisandi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.773 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.702

Abstract

Pengembangan produk cake yang memanfaatkan tepung mocaf dan tepung pisang untuk menggantikan sebagian dan keseluruhan terigu ditujukan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal, memperkaya nilai gizi cake dan juga untuk mengurangi ketergantungan pada tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi tepung mocaf dan tepung pisang yang tepat dalam pembuatan cake, dan mengetahui karakteristrik kimia dan organoleptik cake. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu formulasi tepung mocaf dan tepung pisang, yang terdiri atas 5 taraf perlakuan ,sebagai berikut P0 = Formulasi Tepung mocaf 100% (Kontrol), P1 = Formulasi Tepung pisang 10% dan tepung mocaf 90%, P2 = Formulasi Tepung pisang 20% dan tepung mocaf  80%, P3 = Formulasi Tepung pisang 30% dan tepung mocaf 70%, P4 = Formulasi Tepung pisang 40% dan tepung mocaf  60%, dan P5 = Formulasi Tepung pisang 50% dan tepung mocaf 50%. Masing- masing perlakuan diulang 3 kali sehingga di peroleh 18 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan  analisis keragaman (Analysis of variance) pada taraf nyata 5 % dan diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung mocaf dan tepung pisang berpengaruh secara nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar pati, dan sifat organoleptik parameter rasa, warna, dan tekstur cake yang diamati. Semakin tinggi proporsi tepung pisang yang digunakan kadar air, kadar abu, dan kadar pati semakin meningkat. Semakin tinggi proporsi tepung pisang yang digunakan maka skor nilai rasa dan semakin meningkat dan disukai oleh panelis, sedangkan nilai tekstur cendrung semakin menurun. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan kelima (P5) dengan Formulasi Tepung pisang 50% dan tepung mocaf 50%.
TEH BUBUK HERBAL DAUN ASHITABA DAN KULIT BUAH NAGA Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati; Earlyna Sinthia Dewi; Muliatiningsih Muliatiningsih
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.814 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1220

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman introduksi yang berpotensi meningkatkan produksi sel darah merah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan  juga sebagai sumber antioksidan. Selain daun ashitaba bahan potensial untuk dikembangkan menjadi teh herbal adalah kulit buah naga yang kaya polyphenol dan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah yang tepat  dan mengetahui pengaruh formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah terhadap sifat kimia dan organoleptik teh bubuk herbal. Adapun formulasi perlakuan yaitu; perlakuan 1 (daun ashitaba 0%:kulit buah naga merah100%), 2 (daun ashitaba 25% : kulit buah naga merah 75%), 3 (daun ashitaba 50% : kulit buah naga merah 50%), 4 (daun ashitaba 75% : kulit buah naga merah 25%) dan 5 (daun ashitaba 100% : kulit buah naga merah 0%). Hasil penelitian menunjukkan formulasi daun ashitaba dengan kulit buah naga berpengaruh secara nyata terhadap kadar abu, antioksidan, skor nilai rasa, warna bubuk dan warna seduhan tetapi tidak berpengaruh pada kadar air da skor aroma teh herbal. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan  P2 (formulasi daun ashitaba 25% dengan kulit buah naga 75%) karena menghasilkan teh herbal yang memenuhi standar SNI.
ISOLASI MIKROALGA LAUT DARI PANTAI MAPAK PULAU LOMBOK Dina Soes Putri; Marianah Marianah; Syirril Ihromi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.363 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.699

Abstract

Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang hidup di lingkungan berair, baik di air tawar maupun air laut. Potensi aplikasinya yang sangat beragam dan meluas menyebabkan mikroalga menjadi salah satu fokus penelitian di berbagai negara dengan berbagai tujuan tertentu. Beberapa aplikasi dari mikroalga antara lain sebagai biofuel dan bioetanol, pewarna dan pengawet alami, suplemen makanan, komponen obat atau vaksin, komponen sel surya berpemeka pigmen, sel inang pada rekayasa genetika, dan lain-lain. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi beberapa spesies mikroalga laut yang berasal dari Pantai Mapak Pulau Lombok. Target luaran penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah streak platting dan pour platting. Medium yang digunakan untuk pertumbuhan mikroalga terdiri dari dua jenis, yaitu medium Walne dan Guillard. Sedangkan konsentrasi air laut yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu salinitas 25 ppt dan 35 ppt. Hasil dari beberapa kali platting dengan variasi teknik maupun medium tetap menghasilkan isolat yang terkontaminasi bakteria dan jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan isolasi ulang dengan merubah metode dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan isolat murni.