Agroindustri tempe merupakan salah satu industri berbasis rumah tangga yang memiliki potensi cukup bagus untuk dikembangkan, karena tempe merupakan salah satu komoditas yang sangat potensial. Supaya usaha tempe dapat bertahan dan berkembang, maka dibutuhkan strategi, strategi yang disusun dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal dari usaha UMKM tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung keuntungan dan mengetahui faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan usaha tempe Sumber Mas di Kabupaten Jember, mengetahui alternatif strategi dan prioritas strategi yang dapat diterapkan, Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis, dilaksanakan dengan teknik survey. Analisis data yang digunakan adalah (1) analisis keuntungan (2) analisis SWOT (3) matriks SWOT (4) matriks QSPM. Hasil penelitian adalah (1) keuntungan yang diperoleh per bulan adalah Rp 17.753.774 (2a) Faktor internal adalah (i) Kekuatan (Strenght): Kualitas produk terjamin, pangsa pasar lebih besar, tersedia tenaga kerja yang memadai, harga ekonomis (ii) Kelemahan (Weakness): Kurang kreatif dalam inovasi produk, teknologi produksi sederhana, tingkat pendidikan pekerja formal rendah, lahan untuk produksi masih bisa diperluas, kurangnya transportasi penjualan (2b) Faktor Eksternal adalah (iii) Peluang (Opportunity): Kepercayaan masyarakat, merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat menengah ke bawah, permintaan tinggi untuk produk, pertumbuhan penduduk, sentra industry (dekat pasar) (iv) Ancaman (Threats): Bahan baku mahal, adanya pesaing produsan tempe, kualitas kedelai, terbatasnya akses pasar, iklim usaha belum sepenuhnya kondusif. (3) Alternatif Strategi Pengembangan adalah Strategi SO, WO, ST dan WT (4) Prioritas Strategi Pengembangan adalah (i) strategi I dengan skor 1,84 (ii) strategi III dengan skor 1,62 (iii) strategi II dengan skor 1,48.