Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENGURANGI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMBUATAN CARGO BARGE 300(STUDI KASUS PT.SEKAR PERMATA NUSA) Setioko, Edy; Redantan, Dadang; Arifin, Zainal
PROFESIENSI Vol 1, No 1 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Khususnya pada proyek pembuatan cargo barge , padapengerjaan cargo barge 300 untuk hull 665 proyek tidak bisaselesai tepat waktu halini terjadi karena penjadwalan dan pengaturan tenaga kerja welder 1G yang tidaksesuaidengan volume pekerjaan yang ada. Selama ini penjadwalan pekerjaandilakukan tanpa memperhatikan apakahkegiatan tersebut memiliki waktukelonggaran dalam pengerjaannya. Keterlambatan penyelesaian proyek adalahhalyang merugikan bagi perusahaan, karena perusahaan harus membayar denda pinaltidari client. Permasalahanyang dihadapi perusahaan saat ini adalah jumlah tenagakerja welder 1G yang tersedia kurang yang mengakibatkanketerlambatan pengerjaanproyek.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan penjadwalan proyek pada pembuatan cargo barge 300 diPT. Sekar Permata Nusa yang terbaik, dimana penjadwalan proyek tersebut dapatmengurangi keterlambatanpenyelesaian pekerjaan.Metodepenjadwalan proyek yang diteliti adalah metode jalur kritis , biasa disebutdenganPERT (Program Evaliasi and Review Technique).Dari hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, metodepenjadwalan proyek terbaik adalahmenggunakan metode PERT dengan perhitunganmundur dimana jumlah pemakaian pekerja maximal tiap bulannyaadalah 61 pekerjadan dengan biaya pengerjaan sebesar 524.763.800 rupiah. Pengeluaran biaya ini lebihkecildibandingkan dengan perhitugan maju, dengan selisih biaya sebesar376.177.600 rupiah.Kata kunci: Keterlambatan, PERT, Jaringan Kerja, Jalur Kritis.
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI OTOMASI PROSES PEMBUATAN RUBBER GRIP DI PT. FAST PRECISION MANUFACTURING INDONESIA (Studi kasus pada PT. Fast Precision Manufacturing Indonesia) Budihono, Budihono; Cundara, Nandar; Redantan, Dadang
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

Dalammenciptakan produk dengan kualitas yang bagus maka harus ditunjang dengan adanyaproduktivitas kerja yang tinggi. PT Fast Precision Manufacturing Indonesia dalam proses pembuatanrubber grip masihmelakukan manual operasi yang memiliki beberapa kelemahan: dibutuhkan waktuyang lama untuk pembuatan roda gerinda, perlu setup time untuk setiapchange model, delivery lebihlama, tingkat defect reject lebih tinggi karena produk yang dihasilkan lebih banyakvariasinya. Hal inisangat mengganggu pihakproduksiuntuk meningkatkan produktivitas, maka diperlukan otomasidalampembuatan rubber grip ini.Tujuandaripenelitianiniadalahmenganalisakelayakaninvestasiotomasidalam proses pembuatanrubber grip. Metode yang digunakanadalahdenganmenghitung UPH (unit per hour),cycle time,danproduktivitasdenganmembandingkan manual danotomasioperasi.Hasilpenelitianmenunjukkaninvestasi otomasi lebih layak dibandingkan dengan investasimanual, dimana investasi otomasi lebih kecil biaya dan jumlahnya untuk mencapai titik break evenpoint (BEP) yaitu Rp 4.368.000 atau 2427 unit, sedangkan investasi manual lebih besar biaya danjumlahnya yaitu sebesar Rp 600.000.000 atau 428572 unit untuk mencapai titik break even point(BEP).investasi otomasi juga dapat terlihat terjadi penurunan cycle time dari 148.06 detik menjadi117.28 detik, jadi besarnya penurunanya adalah 30.78 detik jika diprosentasikan sebesar 25%.Kata Kunci: BEP, Kelayakan investasi, BEP,Otomasi, manual
THERMOELECTRIC UNTUK DAYA BLOWER PEMANAS KANDANG AYAM OLI BEKAS Algusri, Missyamsu; Redantan, Dadang
SIGMA TEKNIKA Vol 2, No 1 (2019): Sigma Teknika Vol.2 No.1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.559 KB) | DOI: 10.33373/sigma.v2i1.1896

Abstract

      Energi alternatif untuk menggantikan energi tidak terbarukan telah banyak diimplementasikan, salah satu contoh adalah penggantian pemanas kandang ayam berbahan bakar gas dengan pemanas oli bekas.  Teknik untuk membuat pemanas oli bekas adalah dengan cara penguapan dan atomisasi. Atomisasi sulit untuk direalisasikan karena membutuhkan tekanan udara yang sangat tinggi sementara teknik penguapan dipakai dengan alasan paling murah dan sederhana. Jenis penguapan alami mempunyai residu yang banyak serta efisiensi yang rendah sehingga penguapan dengan paksaan adalah pilihan yang paling tepat, namun masih memerlukan energi listrik dari luar untuk menghidupkan blower pemberi tekanan udara ke tungku pembakaran.  Sumber listrik untuk menghidupkan blower menjadikan kendala utama pemakaian pemanas oli bekas apabila dipergunakan pada daerah yang belum terlairi listrik sehingga harus dicari energi alternatifnya. Panas yang dihasilkan tungku pembakaran dapat dikonversikan menjadi energi listrik oleh modul thermoelectric peltier. Pemilihan jenis peltier dan perancangan  yang sesuai diperlukan untuk menghasilkan daya yang cukup untuk keperluan tersebut,  energi listrik yang berlebih dapat disimpan untuk keperluan penerangan atau yang lainnya.    Kata kunci : Pemanas oli bekas, Thermoelectric, Peltier,
PENERAPAN THEORY OF CONSTRAINS (TOC) UNTUK MENGOPTIMALKAN BOTTLENECK PADA PROSES PASTING FLEXIBLE FLAT CABLE Redantan, Dadang
JURNAL DIMENSI Vol 2, No 3 (2013): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2013)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v1i3.3241

Abstract

PT. VJB adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi flexible flat cable. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah banyaknya penumpukan (bottleneck) pada lantai produksi. Penumpukan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi dan tidak terpenuhinya target produksi. Rata-rata realisasi target produksi per bulan dari PT VJB hanya sebesar 85%. Penumpukan tersebut juga mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeliminasi penumpukan pada stasiun kerja dengan menerapkan lima prinsip perbaikan berkelanjutan Theory of Constraints (TOC). Penelitian dimulai dengan menentukan waktu baku setiap stasiun kerja, peramalan jumlah permintaan produk, penyusunan Jadwal Induk Produksi (JIP), perhitungan Rough-Cut Capacity Report (RCCR), dan revisi JIP berdasarkan prinsip TOC dan menghitung kapasitas produksi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kekurangan kapasitas yang terbesar terjadi pada stasiun kerja 2 dimana kapasitas yang dibutuhkan adalah sebesar 32000meter/bulan, sedangkan yang tersedia hanya sebesar 26500meter/bulan. Kekurangan kapasitas tersebut dapat diatasi melalui pengoptimalan JIP menggunakan linear programming. Hasil yang didapatkan setelah revisi JIP yaitu stasiun kerja 2 yang merupakan stasiun kerja bottleneck dapat dioptimalkan menjadi stasiun kerja non-bottleneck. Penumpukan pada stasiun kerja 2 juga dapat dieliminasi dan persentase penggunaan kapasitas pada stasiun kerja ini dapat mencapai 100%. Melakukan improvement pada proses pasting melalui penggabunagn proses reinforcing tape dan line marking menjadi 2 pemarkingan mencapai hasil 70000 meter/bulan.
PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MENINGKATKAN LINE EFISIENSI PADA PRODUK STORMIO MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING PADA PT SIMATELEK BATAM Nizyak, Afrizah Khairul; Redantan, Dadang; Merjani, Abdulah; Irwan, Hery
JURNAL LOGISTICA Vol. 3 No. 2 (2025): VOL.3.NO.2. JUNI 2025
Publisher : LPPM-ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62375/logistics.v3i2.563

Abstract

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi guna mengurangi pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lini produksi pada produk Stormio di PT Simatelek Batam dengan menerapkan konsep Lean Manufacturing menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM).Metode penelitian yang digunakan meliputi tahapan Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) untuk mengidentifikasi masalah utama, menganalisis penyebab pemborosan, serta merancang dan menerapkan langkah-langkah perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menghilangkan proses inventaris setelah tampo printing dan melakukan relayout ruang produksi, terjadi pengurangan waiting Time dari 7.200 detik menjadi nol, serta peningkatan efisiensi lini produksi dari 73% menjadi 97%. Selain itu, waktu kerja efektif meningkat dari 350 menit menjadi 465 menit per hari. Kesimpulannya, penerapan Lean Manufacturing dengan metode VSM terbukti mampu mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi, meningkatkan efisiensi, serta mendukung pencapaian target Output perusahaan. Implementasi metode ini direkomendasikan bagi perusahaan manufaktur lain yang ingin meningkatkan efektivitas produksi dan daya saingnya.
SIX SIGMA DMAIC ANALYSIS TO REDUCE VISUAL REJECT ON PLASTIC RAW MATERIALS IN LINE IQC SORTING USING SEVEN QUALITY TOOLS Merjani, Abdullah; Yanti, Priska Putri; Redantan, Dadang
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 12, No 1 (2024): PROFISIENSI JULI 2024
Publisher : University of Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/profis.v12i1.6127

Abstract

In the era of globalization of trade, the key to increasing a company's competitiveness is quality. Only companies that are able to produce world-class quality products can win global competition. PT. INT Indonesia (Company name has been disguised according to company policy) is a company operating in the Electronic Component Manufacturing and Assembly industry located in Batam, Indonesia. PT. INT Indonesia produces semi-finished hearing aid products and microphones for aviation, firefighting, aerobics and other needs. PT. INT Indonesia supplies products and services to the hearing health and communications industries. Six Sigma is a method used to increase productivity and profitability. The steps in processing this data use the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) stages. Results of overcoming visual over rejects on plastic raw materials with Six Sigma DMAIC analysis using Seven Quality Tools at IQC Sorting Line PT. INT Indonesia in this research brought changes for the better, it can be seen from DPMO = 11,355.6 from 1 million Quantity to DPMO = 4,190.7 from 1 million Quantity. And the initial Sigma level of 3.778σ becomes a Sigma level of 4.136σ.
ANALISIS PENYEBAB CACAT PRODUK PADA PROSES SEWING MENGGUNAKAN FISHBONE DIAGRAM DAN FMEA DI PT. XYZ Segara, Mutiara Mayang; Redantan, Dadang; Sumarya, Edi; Irwan, Hery
JURNAL LOGISTICA Vol. 4 No. 1 (2025): VOL.4.NO.1. DESEMBER 2025
Publisher : LPPM-ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62375/logistics.v4i1.710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab cacat produk pada proses sewing di PT XYZ yang memproduksi pakaian ESD, khususnya Jumpsuit ESD dengan tingkat cacat 5,26% pada April 2024 dari 2090 unit produksi, dengan 110 produk mengalami cacat. Cacat produk yang tinggi pada bulan April 2024 ini akan menjadi fokus utama penelitian. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) yang dikombinasikan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Data dikumpulkan melalui observasi proses produksi dan analisis defect rate selama periode April hingga Juli 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis cacat dominan adalah jahitan lepas, tepi kain belum dijahit, kancing rusak, dan ritsleting macet. Penyebab utama cacat diidentifikasi melalui analisis akar masalah, dan rencana perbaikan disusun berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi. Strategi pengendalian kualitas yang diusulkan diharapkan dapat mengurangi jumlah cacat dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan.