This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dimensi
Noto Winarto, Noto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS MOLLUSCA PENEMPEL PADA VEGETASI MANGROVE DI PULAU KASU KECAMATAN BELAKANG PADANG KOTA BATAM Firdaus, Ramses; Winarto, Noto; Dewi, Intan Sari
DIMENSI Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 2014
Publisher : DIMENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.846 KB)

Abstract

The purpose of this reaserch is to know about the structure of attached Mollusca community of mangrove vegetation. The vertical observation of the Mollusca here done to the root, stem and leares of the mangrove. The result of the research showed that Gastropoda that had been found consist of 8 (eight) Family and 11(eleven) species among any different mangrove vegetation. There were 7 kind of mangrove all and in the telly process the diversity, the similarity and domination index was vused. The mumber of Mollusca of every kind of vegetation were varied.While in morisite index the distribution fattern of the attached Mollusca were absolute defferent they distribution fattrent were random. The INP value of the every kind of mangrove is defferent the range between the lowest and the highest were about 27.859 to 300.000.
STUDI PENDAHULUAN PENDUGA STOK LESTARI IKAN TERI (Stolenphorus spp) DI PERAIRAN GALANG KOTA BATAM Winarto, Noto; Puspita, Lani
JURNAL DIMENSI Vol 2, No 3 (2013): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2013)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.979 KB) | DOI: 10.33373/dms.v2i3.131

Abstract

Ikan teri (Stolephorus spp) atau ikan bilis adalah salah satu jenis ikan yang populer di kalangan penduduk Indonesia. Ukuran panjang tubuh 6 - 9 cm, tergolong jenis ikan bersifat pelagik kecil yang hidup secara bergerombol pada kawasan perairan dangkal maupun dalam dengan tingkat kadar garam (salinitas) rendah antara 10-15 per-mil (Hardenberg, 1934 dalam Effendie, 2002). Teri (Stolephorus spp) terdapat diseluruh perairan pantai di Indonesia dijumpai ± 12 jenis  (Pottler and Nurhakim, 2003). Secara biologi reproduksi ikan teri dapat memijah sepanjang tahun dan makanan utama adalah berbagai jenis plankton (Nontji, 1993 dalam Mulyani, S., 2004).Kondisi umum sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (renewable) dan bersifat kepemilikan umum (common property), sehingga siapapun boleh memanfaatkannya (open access resources). Makauntuk menjaga keseimbangannya dan akan sia-sia bila tidak dimanfaatkan serta mengandung implikasi bahwa pengelolaannya harus berhati-hati dan penuh bijaksana dalam memanfaafkan sumberdaya ikan, sehingga aliran manfaatnya akan berjalan terus-menerus sepanjang masa (Nikijuluw, 2002 dalam Mulyani, 2004). Dengan sifat ikan yang secara alami dapat memperbaharui sendiri (renewabel), diperlukan suatu pengelolaan yang dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan potensi dan daya dukung lingkungannya. Apabila tingkat pemanfaatannya terIalu besar atau tidak memperhitungkan daya dukung lingkungan yang tersedia dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha perikanan di masa mendatang. Menurut Dahuri (2004) dalam Renstra DKP (2005) menyatakan bahwa hingga saat ini sebagian besar sumberdaya perikanan dimanfaatkan oleh para pengusaha perikanan skala besar, sedangkan kecil perikanan rakyat telah semakin terpuruk. Keadaan usaha mereka pada umumnya masih sangat sederhana, menggunakan alat tangkap tradisional, jangkauan usaha yang masih terbatas di perairan pantai, dan produktifitasnya relatif rendah sehingga efektifitas dan efisiensinya belum optimal.Konsep dasar pengelolaan sumberdaya adalah upaya mendeskripsikan dinamika suatu sumberdaya perairan yang dieksploitasi adalah stok (stock), maksud pengkajian stock adalah memberikan saran tentang pemanfaatan yang optimum sumberdaya hayati perairan seperti ikan teri, pemanfaatan sumberdaya yang tidak rasional dan tidak terkendali akan mengakibatkan menipisnya sediaan (stock), punahnya populasi ikan, akumulasi modal yang berlebih, penurunan hasil tangkapan per satuan upaya (catch per unit effort / CPUE)Mengingat peningkatan teknologi penangkapan akan berkaitan dengan masalah kelimpahan/kesediaan stok sumberdaya perikanan, produksi dan karakteristik lingkungan maka diperlukan pengkajian awal mengunakan pendekatan bio-ekologi. Dengan pendekatan ini akan diperoleh suatu konsep bagaimana pengelolaan sumberdaya perikanan akan tetap lestari dan menguntungkan dari sudut ekosistem maupun ekonomi sosial masyarakat. Sumberdaya ikan dapat lestari bila jumlah yang dipanen paling banyak adalah sebesar kemampuan pulih dinamakan meuserment sustainable yield (MSY). Pemanfaatan yang melebihi kemampuan pulih akan mengancam kelestarian (Purwanto, 2003 dalam Azman, 2008). Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk dapat menduga pemanfaatan atau eksploitasi sumberdaya ikan teri dengan alat tangkap pukat di perairan Galang.