Cipondoh sub-district is often hit by floods, which are caused by various things such as the amount of waste, lack of public green open space, and high density. One of the buildings that has been affected by some of these problems is Situ Cipondoh. Water tourism areas, which have been frequented by people from time immemorial, are starting to be affected by land degradation and water cleanliness. Therefore, by designing an architectural response in the form of providing a culinary trade area and shops and rearranging the design of Situ Cipondoh, the design of Situ Cipondoh will strengthen public awareness of environmental cleanliness from waste and also the availability of public green open spaces. The design of Situ Cipondoh uses a narrative design method using myths in order to remind the surrounding community to continue to protect the environment of Situ Cipondoh, namely the snake with the crown and the white crocodile. How to apply it by designing compositions with the shapes of snakes or crocodiles. This method of using myths can help the purpose of reorganizing Situ Cipondoh, which reminds people to continue to protect the environment of Situ Cipondoh. The proposed program also addresses and deals with the myths of the crowned serpent and the white crocodile. Solving these problems is done through rearrangement, design strategies through design methods. The mass compositions created finally have the essence of a snake and have a crocodile facade so that people can remind themselves of the importance of maintaining cleanliness in the Situ Cipondoh area. Keywords: Situ Cipondoh; Snake; Crocodile; Design; Environment Abstrak Kecamatan Cipondoh sering dilanda oleh banjir, yang disebabkan oleh berbagai hal seperti banyaknya limbah, kurangnya ruang terbuka hijau publik, dan kepadatan yang tinggi. Salah satu bangunan yang sudah terdampak oleh beberapa masalah tersebut adalah Situ Cipondoh. Area wisata air yang dari dahulu kala sering dikunjungi orang, mulai terkena degradasi secara lahan, dan kebersihan air. Maka itu dengan mendesain sebuah respon arsitektur berupa pemberian area perdagangan kuliner maupun pertokoan serta penataan ulang desain dari Situ Cipondoh, maka desain Situ Cipondoh akan memperkuat kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dari limbah dan juga tersedianya ruang terbuka hijau publik. Desain Situ Cipondoh ini mengambil metode desain narasi dengan menggunakan mitos agar dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat sekitar untuk terus menjaga lingkungan Situ Cipondoh yaitu ular bermahkota dan buaya putih. Cara penerapannya dengan mendesain gubahan dengan bentuk-bentuk dari ular atau buaya. Metode menggunakan mitos ini dapat membantu tujuan penataan ulang Situ Cipondoh, dimana mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungan Situ Cipondoh. Program yang diusulkan juga menjawab dan berhubungan dengan mitos ular bermahkota dan buaya putih. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan melalui penataan letak ulang, strategi desain melalui metode desain. Gubahan yang tercipta akhirnya memiliki esensi ular dan memiliki fasad buaya agar orang dapat mengingatkan dirinya tentang pentingnya menjaga kebersihan di kawasan Situ Cipondoh.