Dyanita Utami
Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN EKSTENSI KORIDOR TERDEGRADASI AKIBAT PEMBANGUNAN STASIUN LAYANG DENGAN METODE URBAN ACUPUNCTURE (STUDI KASUS: STASIUN HAJI NAWI, JAKARTA SELATAN) Dyanita Utami; Mekar Sari Suteja
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.21806

Abstract

Traffic jam is a situation experienced by the people of Jakarta almost every time. This is because the ratio of the growth of roads and motor vehicles is not balanced. Highways in Jakarta are always active both during the day and at night, one of them is Jalan Raya Fatmawati. This is due to the dense population and road users who will use Jalan Fatmawati as access to Senayan from Lebak Bulu. To reduce traffic jam, the government plans to build a macro transportation system by building a Mass Rapid Transit (MRT) facility. However, the construction of the MRT project has a negative externality impact. Actually, one of the policies for the development of the MRT (Mass Rapid Transit) is to increase infrastructure development in Jakarta. In project planning, external and social aspects should also be considered in order to realize participatory and effective development. Various impacts occurred during the construction process as well as when the MRT construction was operating. The construction of the elevated MRT has resulted in the western strip of the Haji Nawi station experiencing physical, mental and social degradation. Even though the construction of this MRT provides enormous potential for the surrounding area, it is hampered because the construction of this MRT station makes the road narrow especially there is one shophouse blocking the road so that cars cannot stop and can only pass. The shop owner was forced to go out of business because it has no client, the road was narrow and not visible. Therefore the author wants to use the urban acupuncture method so that mutualism symbiosis occurs and restores the corridor to life by doing extensions and maximizing the hampered potential. Keywords:  Degradation; Extension; MRT; Traffic Jam; Urban Acupuncture Kemacetan adalah situasi yang hampir setiap saat dialami masyarakat Jakarta. Hal ini karena perbandingan pertumbuhan jalan dan kendaraan bermotor tidak seimbang. Jalan raya di Jakarta selalu aktif baik siang hari maupun malam hari salah satunya Jalan Raya Fatmawati. Hal ini dikarenakan dengan padatnya jumlah penduduk dan pengguna jalan raya yang akan menggunakan Jalan Fatmawati sebagai akses ke Senayan dari Lebak Bulus maupun sebaliknya. Untuk mengurangi kemacetan pemerintah merencanakan untuk mewujudkan sistem transportasi makro dengan membangun sarana transportasi Mass Rapid Transit (MRT). Namun pembangunan proyek MRT memberikan dampak eksternalitas negatif. Sebenarnya salah satu kebijakan pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Jakarta. Dalam perencanaan proyek seharusnya juga memperhatikan aspek eksternal dan sosial demi mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan efektif. Berbagai dampak terjadi saat proses pembangunan maupun saat pembangunan MRT telah beroperasi. Pembangunan MRT Layang ini mengakibatkan strip bagian barat stasiun Haji Nawi mengalami degradasi fisik, mental dan juga sosial. Padahal pembangunan MRT ini memberikan potensi yang sangat besar bagi daerah sekitar, namun terhambat karena pembangunan stasiun MRT ini membuat jalan menjadi sempit terlebih ada satu ruko yang menghalangi jalan sehingga mobil tidak dapat singgah dan hanya dapat lewat. Pemilik ruko terpaksa gulung tikar karena sepi, jalan sempit dan tidak terlihat. Maka dari itu penulis ingin menggunakan metode urban acupuncture agar terjadi simbiosis mutualisme dan mengembalikan koridor menjadi hidup kembali dengan melakukan ekstensi dan memaksimalkan potensi yang terhambat.