A number of traders began to complain about their declining sales in the last 5 years. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) reported that the retail industry grew below five percent during January - June 2017. Chairman of Aprindo Roy Mandey, the factors that influenced were the high inflation rate, people's behavior change in shopping and people also refrained from shop. Minister of Trade Agus Suparmanto considered that the retail industry has an important role to support national economic growth in terms of trade and consumption. Therefore, the retail industry should be maintained. Since the COVID-19 pandemic, people's behavior also changed a lot. The government's policy about social distancing cause offline shopping avoided and shopping centers lost their visitors. Chairman of Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja said that retail businesses must make innovations to attract visitors. But unfortunately, there are those who are unlucky. Some are forced to close their shops because there were only few buyers or even shopping centers are forced to close the building because there were only few visitors. One of them is Puri Agung building which is located in the Cengkareng trading area. Through urban acupuncture with everyday architecture methods that study the daily lives and collect data from various sources, the idea is to maintain the identity of the area as a trading center and develop it. The development through programs that can liven up the atmosphere to keep it busy the whole day. Additional programs will increase the quality of this area so visitors will have more activity. Keywords: Â cengkareng; shopping center; trading area Abstrak Sejumlah pedagang mulai mengeluhkan penjualan mereka yang menurun dalam 5 tahun terakhir. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) melansir bahwa industri ritel pertumbuhannya di bawah lima persen sepanjang Januari - Juni 2017. Ketua Umum Aprindo Roy Mandey faktor yang mempengaruhi penurunan adalah tingkat inflasi yang tinggi, adanya perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja dan masyarakat juga menahan diri untuk tidak berbelanja. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai bahwa industri ritel memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi perdagangan dan konsumsi. Maka dari itu, perlu diusahakan agar industri ritel tetap bisa dipertahankan. Sejak adanya Pandemi COVID-19, perilaku masyarakat juga banyak yang berubah. Kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak menyebabkan warga menghindari berbelanja secara offline dan mengakibatkan banyaknya pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa pelaku usaha ritel harus melakukan sejumlah inovasi untuk menarik pengunjung. Namun sayangnya, ada saja yang kurang beruntung. Ada yang terpaksa harus menutup toko karena sepi pembeli atau bahkan pusat perbelanjaan yang terpaksa menutup gedung karena semakin hari semakin sedikit yang berjualan sehingga pengunjungnya juga semakin sedikit. Salah satunya adalah Gedung Puri Agung yang berada di kawasan perdagangan Cengkareng. Melalui urban acupuncture dengan metode keseharian yang mempelajari keseharian kawasan dan mengumpulkan data dari berbagai sumber, muncullah ide untuk mempertahankan identitas kawasan sebagai pusat perdagangan dan mengembangkannya. Pengembangannya melalui program-program yang dapat menghidupkan suasana agar tetap ramai dari pagi sampai malam hari. Program tambahan juga perlu menambah kualitas dari kawasan ini sehingga pengunjung tidak hanya datang untuk berbelanja.