Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Kader Posyandu dalam Deteksi Stunting sesuai Permenkes Ri Nomor 2 Tahun 2020 Rinayati Rinayati; Safira Fegi Nisrina; Harsono Harsono; Sugeng Santoso
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8389

Abstract

ABSTRAK Stunting paling banyak (71.8 % ) terjadi pada 1000 hari pertama kelahiran, anak stunting beresiko pendek, memiliki pendapatan perkapita rendah, stamina lebih rendah, tingkat kecerdasan lebih rendah, dan berisiko lebih besar terkena berbagai penyakit seperti  stroke, obesitas, sakit jantung dan lainya. Stunting bersifat irreversible maka penting dilakukan pencegahan. Kader posyandu memiliki peran penting dalam deteksi dini stunting melalui pelayanan posyandu. Menjadi kewajiban  pemerintah melalui puskesmas, kelurahan dan perguruan tinggi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Analisa masalah, RW IX Gondoriyo memiliki 10 kader posyandu, potensial  yang dapat diharapkan kontribusinya dalam mendeteksi dini kejadian stunting, terdapat balita dengan weight faltering.  Tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  kader dalam mendeteksi stunting berdasarkan Standar Antopometri Anak,mampu melakukan pemeriksaan antropetri dengan tepat, mendokumentasikan ke buku Kesehatan ibu dan Anak dengan benar, mampu memberikan penyuluhan kesehatan balita kepada ibu yang memiliki balita melalui media flashcard. Metode pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi dan pendampingan cara   pemeriksaan antropometri Berat Badan/Umur (BB/U), Panjang Badan /Umur(PB/U) atau Tinggi Badan /Umur(TB/U), Berat Badan / Tinggi Badan (BB/TB) atau Berat Badan/ Panjang Badan ( BB /PB) dan proses pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), deteksi dini pertumbuhan  balita menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan pembuatan media penyuluhan berupa flashcard. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan kader skor nilai rata rata (mean)  sebelum diberikan pendampingan adalah  73, skor setelah diberikan pendampingan  nilai rata rata  86 dan peningkatan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pemeriksaan antropometri, dokumentasi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan kemampuan memberikan penyuluhan kepada ibu dengan flashcard. Kesimpulan:  pendampingan ini terbukti meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendeteksi dini stunting. Saran: adanya keberlanjutan dari Pengabdian kepada masyarakat ini baik berupa komunikasi dan pendampingan berkala. Kata Kunci:  Antropometri,  Kader, Posyandu, Stunting    ABSTRACT Most stunting (71.8%) occurs in the first 1000 days of birth, stunting children are at risk of being short, have a low per capita income, lower stamina, lower intelligence Quotien, and a greater risk of various diseases such as stroke, obesity, heart disease and others. Stunting is irreversible, it’s important to do prevention. Posyandu cadres have an important role in early detection of stunting through posyandu services. Problem analysis: RW IX Gondoriyo has 10 posyandu cadres, potential cadres whose contribution can be expected in early detection of stunting,there are toddlers with weight faltering, The aim is to increase the knowledge and skills of cadres in detecting stunting based on the Child Anthropometry Standards, Able to perform anthropometric examinations correctly, properly documenting the Maternal and Child Health book, able to provide health education for toddlers to mothers who have toddlers through flashcard media. Methods: Focus Group Discussion (FGD),  socialization and assistance on anthropometric examination of Weight/Age,Body Length/Age,or Height/Age,Weight/Height or Weight/Length and the process of filling out the MCH book, early detection of under-five growth using the MCH book and making outreach media in the form of flashcards. Results: there was an increase in knowledge of cadres, the mean score before being given counseling was 73, the score after being given counseling was the mean value 86 and an increase in the skills of posyandu cadres in conducting anthropometric examinations, documentation of MCH books and the ability to provide counseling to mothers with flashcards. Conclusion: this assistance has been proven to increase the knowledge and skills of cadres in early detection of stunting. Suggestion: there is continuity of this activity in the form of communication and periodic assistance Keywords: Anthropometry, Cadres, Posyandu, Stunting 
Algoritma Hibrid untuk Menentukan Produksi Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Di Semarang Safira Fegi Nisrina; Basuki Rahmat
Elkom : Jurnal Elektronika dan Komputer Vol 15 No 1 (2022): Juli : Jurnal Elektronika dan Komputer
Publisher : STEKOM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/elkom.v15i1.798

Abstract

Peningkatan pertumbuhan penduduk di Semarang berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan sampah dan listrik. Persoalannya, sampah hanya berpindah dari tempat pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir. Hal ini menyebabkan munculnya dampak buruk terhadap lingkungan kota yang kotor. Di sisi lain, permintaan kebutuhan listrik yang tinggi setiap tahunnya meningkat. Untuk mengatasi masalah ini adalah pemborosan telah dimanfaatkan bahan pembangkit listrik. Dua parameter telah diusulkan untuk memprediksi potensi pembangkit listrik tenaga sampah di kota Semarang seperti populasi dan sampah. Algoritma backpropagation dari JST telah digunakan untuk memprediksi pembangkit listrik tenaga sampah untuk tahun 2020 hingga 2022. Variabel yang digunakan dalam peramalan meliputi ukuran populasi dan volume sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi listrik WPP adalah 8,8 MWH untuk peramalan 3 tahun. sedangkan pertumbuhan orang ditunjukkan sebagai 1,7 juta selama 3 tahun. Potensi pembangkit listrik sampah PLN telah diberikan 0,29% dari total kebutuhan listrik di Jawa Tengah.
Perancangan dan Pembuatan Fetal Doppler Simulator Cempaka Kumala Sari; Safira Fegi Nisrina; Sugeng Santoso
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.258

Abstract

Denyut jantung janin (DJJ) adalah indikasi sensitif status janin, terutama karena berhubungan dengan kontraksi uterus. Pemantauan detak jantung janin tidak bisa dilakukan secara kasat mata, jadi peralatan diperlukan untuk membantu memantau detak jantung janin. Janin detak jantung dapat dipantau menggunakan Doppler. Doppler berguna untuk memeriksa apakah janin tumbuh normal, dengan ditandai detak jantung pada janin. Denyut jantung pada janin sangat penting karena denyut jantung merupakan indikator utama kehidupan janin di dalam rahim. Ini terkait penggunaan Doppler yang berfungsi sebagai jantung janin monitor tarif harus akurat. Untuk menguji akurasi Doppler (Kalibrator Doppler) simulator janin diperlukan. Simulator janin adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan tes dan memecahkan masalah di Doppler. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 363/Menkes/IV/1998 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Perangkat Medis di Kesehatan Fasilitas Pelayanan Pasal 2 menyatakan bahwa "Setiap peralatan kesehatan harus diuji dan / atau dikalibrasi untuk memastikan nilai yang benar keluaran atau kinerja dan keamanan penggunaan "sehingga simulator janin atau simulator Doppler janin merupakan peralatan penting dalam menentukan kebenaran nilai Doppler. Dari hasil uji fungsi alat didapatkan Pengujian fungsi alat Fetal doopler simulator ini dilakukan dengan menempelkan solenoid dengan tranduser alat fetal doopler, dari pengaturan yang diatur oleh user jumlah rangsangan yang diterima oleh fetal doopler mendapatkan nilai presentase kesalahan sebesar 1,88% secara keseluruhan dan memiliki tingkat akurasi sebesar 98,1%.
INOVASI IOT UNTUK PENGELOLAAN DAN KEAMANAN RUANG ARSIP: IMPLEMENTASI ESP32 DENGAN SENSOR API DAN SUHU DHT11 Candra Supriadi; Dwi Setiawan; Lawrence Adi Supriyono; Safira Fegi Nisrina; Mohammad Alfian Mudzakir
Jurnal Riset Sistem Informasi Vol. 1 No. 4 (2024): Oktober : Jurnal Riset Sistem Informasi
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/r6pe6h76

Abstract

This study aims to design and develop a prototype IoT-based archive room monitoring system to enhance security and efficiency in archive management at the Village Office of Desa Pingit, Pringsurat District, Temanggung Regency. The system utilizes a UV Flame Detector for fire detection and a DHT11 sensor for monitoring temperature and humidity, with an ESP32 as the main controller connected via Wi-Fi. Integrated with the Telegram app, users can receive real-time notifications and updates on archive room conditions, facilitating remote monitoring. Testing results indicate that the system effectively detects fire presence and accurately provides temperature and humidity updates. This innovation is expected to aid in risk management and archive protection, offering a practical solution for modern archive room management.
PKM DAWIS SAKURA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM JOGO TONGGO DI RW 9 KELURAHAN GONDORIYO KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH rinayati rinayati; Harsono Harsono; Cempaka Kumala Sari; Safira Fegi Nisrina
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v3i2.52

Abstract

The implementation of this PKM activity focuses on providing assistance to Dasawisma cadres in carrying out the Jogo Tonggo Program from the Central Java Provincial Government in the RT 05 RW 9 environment in particular and Gondoriyo Village in general. Dasa Wisma cadres are at the forefront who play a role and contribute to efforts to mobilize citizens to face the Covid 19 pandemic, through the active role of Dawis Sakura cadres in RT 5 RW 9, Gondoriyo Village, Ngaliyan District, Semarang City in socializing to embrace and invite the community, of course, they are expected to be able to fight Covid Transmission 19 in the neighborhood of RT 5 RW 9, Gondoriyo Village, Ngaliyan District, Semarang. Based on the conditions and problems felt by these partners, the servant makes efforts that begin with. a) Pre Field Survey, b) Socialization and c) Assistance in implementing the Jogo Tonggo Program. The solution offered to partners is the socialization of the Jogo Tonggo Program in the form of socialization and mentoring of Dawis Sakura cadres in implementing the Jogo Tonggo Program. The Jogo tonggo program at Dawis Sakura has been formed and has an organizational structure in the form of a chairman and members, the jogo tonggo activity at Dawis Sakura is a monthly activity of 1000, garbage alms, environmental cleanliness work, distribution of masks, handsanitizers, groceries, spraying disinfectant liquid in RT 5 environment and a mosquito nest eradication program. Publication of this article in a national service journal. and a youtube link.