Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keragaman Jenis Burung Anggota Ordo Passeriformes Di Suaka Margasatwa Paliyan, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Pasca Rehabilitasi Ulfa Rosyida Shanti; Muhamad Agil
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 1 No 3 (2021): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, Oktober 2021
Publisher : Borneo Journal of Science and Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.958 KB)

Abstract

Suaka Margasatwa Paliyan merupakan hutan yang kaya akan flora fauna namun, seiring dengan masa reformasi tahun 1998 terjadilah penjarahan secara liar, yang mengakibatkan lahan menjadi rusak dan gersang. Kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap keragaman dan habitat burung di Suaka Margasatwa Paliyan. Hal yang harus dilakukan adalah pengelolaan satwa burung dengan memonitor data keragaman burung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis burung anggota Ordo Passeriformes pasca rehabilitasi serta melihat perbandingan data spesies burung pra rehabilitasi di Suaka Margasatwa Paliyan. Penelitian dilaksanakan di Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul pada bulan November-Desember 2011. Pengambilan data burung di Suaka Margasatwa Paliyan dilakukan dengan penjelajahan menggunakan metode purposive sampling pada 6 petak yaitu petak 136-141 dengan 3 kali pengulangan. Analisis data menggunakan analisis secara Deskriptif. Hasil dari penelitian ini dijumpai 13 famili dari 22 spesies dari burung anggota ordo Passeriformes. Pengamatan kedua dijumpai 8 famili dari 15 spesies, dan pada pengamatan ketiga dijumpai 11 famili dari 16 spesies. Spesies burung yang paling banyak dijumpai antara lain: burung Kutilang, burung Pentet Kelabu, burung Prenjak dan burung Trocokan. Burung yang paling sedikit dijumpai diantaranya burung Prenjak Sisi Merah, burung Kacamata Biasa, burung Ciu Besar, dan burung Puyuh. Keragaman jenis burung di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan pra-rehabilitasi (1999) berjumlah 20 Spesies, dan pada pasca rehabilitasi (2007-2011) mengalami kenaikan menjadi 13 famili dari 22 spesies.