p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pepadu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Simulasi Jalur Evakuasi dan Pelatihan Identifikasi Kerusakan Bangunan Akibat Gempa dan Kebakaran di SMAK Cakranegara Mataram Jurnal Pepadu; Suryawan Murtiadi; Mudji Wahyud; Didi S. Agustawijaya; I Wayan Yasa; Akmaluddin Akmaluddin
Jurnal Pepadu Vol 2 No 1 (2021): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v2i1.2155

Abstract

ABSTRAKLombok merupakan salah satu pulau yang memiliki tingkat kegempaan relatif tinggi. Gempa sering terjadiberupa gempa besar maupun gempa kecil yang tidak terekam. Permasalahan muncul akibat keterbatasanpengetahuan terhadap mitigasi bencana, khususnya para guru, siswa dan staf pada sekolahan. Infrastrukturterdampak gempa perlu segera dievaluasi untuk mengetahui tingkat kerusakannya agar dapat segeradiperbaiki. Selain gempa, bahaya kebakaran merupakan ancaman yang berakibat fatal. Kebakarandidefinisikan sebagai berkobarnya api yang tidak terkendali. Program ini bertujuan untuk meningkatkanpengetahuan dan keterampilan masyarakat menghadapi bencana gempa dan risiko bahaya kebakaran.Metode pelatihan dilaksanakan dengan teknik presentasi disertai praktek identifikasi tingkat kerusakan danmetode perbaikan infrastruktur khususnya bangunan gedung dan rumah tinggal. Cara-cara perbaikankerusakan dengan kriteria ringan sampai sedang diberikan dalam pelatihan ini. Pengetahuan tentangteknologi rumah tahan gempa juga diperkenalkan dalam forum penyuluhan. Pelatihan dan pembuatan ramburambu jalur evakuasi dipraktekkan dengan simulasi untuk keselamatan seluruh penghuni saat terjadi bencanagempa dan kebakaran. Simulasi dan evaluasi jalur evakuasi dimulai dari dalam bangunan gedung menujutempat aman berupa titik kumpul (assembly point). Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuanterhadap mitigasi bencana termasuk karakteristik gempa, kerusakan bangunan yang ditimbulkan, dan tatacarapenyelamatan diri. Pemahaman pengetahuan tentang perbaikan kerusakan infrastruktur akibat gempa jugameningkat, terutama pada bangunan rumah tinggal sederhana. Pemahaman ini berfokus pada pentingnyaikatan antar komponen struktur bangunan mulai dari fondasi, sloof, kolom, dinding sampai pada konstruksiatap bangunan. Dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan ke depan masyarakat akanlebih siap beradaptasi dan lebih tangguh menghadapi bencana, khususnya bencana gempa dan bahayakebakaran.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN DAN JALUR EVAKUASI MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN BAHAYA KEBAKARAN DI DESA MERTAK TOMBOK, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Jurnal Pepadu; Suryawan Murtiadi; Sasmito Sasmito; Didi S. Agustawijaya; Heri Sulistiyono; Akmaluddin Akmaluddin
Jurnal Pepadu Vol 3 No 2 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i2.2154

Abstract

Dampak signifikan dari bencana gempa adalah kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Filosofi bangunan tahan gempa menyatakan apabila gempa kecil bangunan tidak mengalami kerusakan apapun. Pada gempa sedang, komponen non struktur boleh mengalami kerusakan, tetapi komponen strukturnya tidak boleh mengalami kerusakan. Dan apabila gempa kuat, komponen non struktur maupun strukturnya boleh mengalami kerusakan namun masih dapat memberi kesempatan kepada penghuninya untuk menyelamatkan diri. Efek lain dari gempa adalah terjadinya bahaya kebakaran. Kebakaran terjadi apabila ada tiga unsur yang bertemu yaitu sumber api (ignition), material yang mudah terbakar (combustible material) dan oksigen (O2). Kegiatan ini bertujuan mengasah kemampuan masyarakat beradaptasi dan tangguhmenghadapi bencana. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan identifikasi kerusakan infrastruktur dan upaya perbaikannya pada tingkat kerusakan sedang dan ringan. Pengenalan bangunan tahan kebakaran juga dipresentasikan yang intinya adalah bangunan mampu memberikan waktu kepada penghuninya untuk menyelamatkan diri dan harta bendanya serta waktu yang dibutuhkan pasukan pemadam kebakaran memadamkan api. Oleh karena itu, tingkat ketahanan api (TKA) suatu bangunan dinyatakan dengan waktu. Pengenalan ramburambu jalur evakuasi dilaksanakan dengan teknik presentasi dan simulasi untuk keselamatan seluruh penghuninya. Simulasi dan evaluasi jalur evakuasi dimulai dari dalam bangunan gedung menuju tempat aman berupa titik kumpul (assembly point). Alat peraga kegiatan pengabdian ini telah dimanfaatkan oleh mitra berupa rambu evakuasi yang terpasang pada halaman Kantor Desa Mertak Tombok. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan ketrampilan masyarakat/peserta pelatihan mitigasi bencana gempa dan bahaya kebakaran. Dengan demikian masyarakat akan lebih siaga beradaptasi dan lebih tangguh menghadapi bencana.