Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ketersediaan dan Kebutuhan Beras di Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu Devi Nurahmawaty; Henny Herawati; Ochih Saziati
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.60136

Abstract

Kecamatan Putussibau Utara merupakan ibu kota Kabupaten yang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu, sehingga peningkatan tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan maupun kebutuhan beras. Maka dari itu perlu diketahui ketersediaan dan kebutuhan beras. Tujuan penelitian ini mengetahui ketersediaan dan kebutuhan beras dan membandingkannya, serta memprediksi kebutuhan beras dari tahun sampai 20 tahun ke depan (2039). Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data sekunder dari instansi – instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik. Adapun hasil penelitian ini dengan menggunakan ketentuan konsumsi beras setiap orang/tahun sebesar 120 kg/tahun menunjukan pada Kecamatan Putussibau Utara dengan ketersediaan beras sebesar 23.903 ton/beras/tahun sedangkan kebutuhan beras pada tahun 2019 sebesar 3.136 ton/beras/tahun serta 2039 sebesar 4.846 ton/beras/tahun, ketersediaan dinyatakan surplus sedangkan dilihat dari 17 desa/kelurahan terdapat beberapa ketersediaan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan yang ada yaitu Putussibau Kota, Hilir Kantor, Sibau Hulu, Padua Mendalam, Datah Dian, dan Lauk. defisit ini dapat disebabkan jumlah penduduk kemudian masih sedikitnya komoditas tanaman padi ataupun luas lahan sawah yang terdata tidak sesuai dengan lapangan. Sehingga, ketersediaannya lahan rendah, maka dari itu intervasi data tingkat desa sangatlah penting
Identifikasi Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) pada Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Sungai Kapuas Kecil Dini Arub Arisma; Rizki Purnaini; Ochih Saziati
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59791

Abstract

Aktivitas di Sungai Kapuas Kecil terdiri dari aktivitas transportasi air, domistik, industri seperti industri galangan kapal dan budidaya ikan atau dikenal sebagai keramba jaring apung (KJA). Sekitaran tepian Sungai Kapuas Kecil terdapat beberapa industri galangan kapal. Kegiatan industri galangan kapal merupakan produksi reparasi atau perbaikan kapal yang dimana industri ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pengecatan kapal. Hasil limbah dari aktivitas industri galangan kapal diduga mengandung logam berat seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Logam berat yang bersifat sulit didegradasi dan tidak mudah terlarut dalam air yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kualitas perairan sungai, selain itu logam berat yang berlebihan juga dapat mengganggu kehidupan biota periaran. Dari penjelasan diatas maka perlu dilakukan analisis terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus) di KJA Sungai Kapuas Kecil. Pengujian kandungan kadmium (Cd) pada ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan metode SSA (Serapan Serapan Atom). Hasil konsentrasi kadmium (Cd) ikan nila (Oreochromis niloticus) pada KJA 1, KJA 2 dan KJA 3 sebesar < 0,001 mg/L hasil tersebut masih dibawah baku mutu SNI No 7389 Tahun 2009 sebesar 100 ppb atau 0,1 mg/L. hasil pengujian pada daging ikan nila (Oreochromis niloticus) tersebut menunjukan hasil dibawah baku mutu yang dapat disimpulkan bahwa pencemaran logam berat kadmium (Cd) belum berdampak pada ikan di Sungai Kapuas Kecil.
Klasifikasi Penggunaan Lahan Sub DAS Melawi Tahun 2020 Yuni Arinata Putri Kelana; Muhammad Pramulya; Ochih Saziati
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59964

Abstract

Sub DAS Melawi merupakan bagian dari DAS Kapuas dengan penggunaan lahan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan lahan di Sub DAS Melawi dan faktor yang mempengaruhi adanya penggunaan lahan tersebut. Data yang digunakan yaitu peta tutupan lahan tahun 2020. Analisis data menggunakan ArcGIS untuk pengolahan berbasis Sistem Informasi Geografis. Hasil yang didapat ialah terbentuk 14 klasifikasi penggunaan lahan di Sub DAS Melawi. Penggunaan lahan terbesar yaitu pertanian lahan kering campur dengan presentase sebesar 48,06% diikuti oleh hutan sekunder sebesar 23,9%, dan 16,98% untuk hutan primer, serta penggunaan lahan perkebunan yang cukup terlihat sebesar 5,14%. Penggunaan lahan di Sub DAS Melawi dipengaruhi oleh faktor pertambahan jumlah penduduk yang mengalami pertambahan setiap tahun dan pada tahun 2020 terjadi penambahan sebesar 19.853 jiwa. Penambahan jumlah penduduk akan membuat kebutuhan lahan semakin meningkat.