Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Tanaman Toga “Jahe” Penambah Imun Warga Sarimulyo Cluring Atiqatul Musyarofah; Mufidah Yusroh; Nurul Fatimah
Mujtama': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): Mujtama’ Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Mujtama': Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.604 KB) | DOI: 10.32528/mujtama'.v2i1.6348

Abstract

Tanaman Toga merupakan tanaman sejenis rempah-rempah yang memiliki banyak sekali khasiat. Tanaman Toga dimanfaatkan oleh warga tentunya dengan berbagai pengalaman yang mereka miliki sehingga bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Karena banyak sekali manfaat dari tamnaman toga antara lain: bisa digunakan menjadi bumbu masakan, sebagai jamu tradisional.  Selain itu tanaman toga juga dimanfaatkan oleh warga sarimulyo cluring. Tanaman toga ini tentunya juga sudah pernah diolah oleh masyarakat zaman terdahulu. Seiring dengan perkembangan zaman, maka tanaman toga dapat diolah menjadi obat-obatan herbal, jamu herbal bahkan bumbu masakan. Kemudian dalam kegiatan pengabdian ini difokuskan pada pemanfaatan tanaman toga menjadi jamu yang dikeringkan dan bisa disedu selagi masih hangat serta untuk menambah imun tubuh.
Aktualisasi Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sebagai Strategi Akselerasi Pencapaian SDGs Desa Bangorejo Kabupaten Banyuwangi Nurul Fatimah; Mufidah Yusroh; Atiqotul Musyarofah
Mujtama': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): Mujtama’ Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Mujtama': Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mujtama'.v3i1.9248

Abstract

Di Indonesia, SDGs desa merupakan 74 persen jalan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Akibatnya, pembangunan nasional bergantung pada pembangunan desa. Untuk membangun desa yang ramah, mandiri, dan tangguh, sangat penting untuk memasukkan perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan ke dalam pembangunan desa. Kementerian PPPA membuat model desa DRPPA dalam rangka memenuhi lima (lima) arahan dari Presiden Republik Indonesia sebagai berikut: 1) Meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang berperspektif gender; 2) Membuat ibu dan keluarga lebih terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan anak; 3) mengurangi kekerasan terhadap anak dan perempuan; 4) pengurangan pekerja anak; dan 5) Mencegah perkawinan pada anak. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan pengabdian dengan menggunakan Metode Participatory Rural Appraisal (PRA). metode PRA melibatkan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan suatu kegiatan. metode dari metode PRA, seperti: 1) mendapatkan data sekunder; 2) Wawancara dengan informan kunci; 3) Diskusi dalam Focus Group (FGD); 4) Pemodelan dan pemetaan dengan partisipasi; 5) Membuat time line rencana aksi; dan 6) Evaluasi. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini telah terbentuk kader relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) serta kader FAD (Forum Anak Desa) di Desa Bangorejo serta telah terealisasi program kerja yakni sosialisasi tentang No bullying dan pelatihan Ekonomi Kreatif, serta diakhir kegiatan akhir pekan sebelum penutupan, bekerjasama dengan para pemuda dan anak-anak desa Bangorejo serta perangkat desa mengadakan Ajang Seni Kreasi dan Nguri-nguri Budaya (AKSARA)
PENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IV SDN 9 PATOKAN SEMESTER II KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2021-2022 Aenor Rofek; Nurul Fatimah
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 2 No 2 (2022): : EDISI AGUSTUS
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v2i2.2048

Abstract

Menulis puisi dinilai sangat sulit bagi siswa kelas 4 SDN 9 Patokan. Nilai pembelajaran yang dicapai dalam menulis puisi belum memenuhi nilai kelulusan minimal. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimal 65% dan ada yang mencapai nilai ketuntasan minimal 35%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan media gambar dan kata kerja bantu untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan penulisan puisi melalui penerapan media gambar dan kata kerja bantu. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai passing grade minimum adalah 35%. Pada tahap pra siklus guru tidak memberikan perlakuan apapun tentang cara menulis puisi tetapi setelah diberikan perlakuan pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan minimal 61%. Sedangkan hasil kemampuan menulis puisi pada siklus II menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal meningkat menjadi 83%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media gambar dan kata kerja bantu berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.
ANALISIS RENDAHNYA KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DI SDN 2 BANYUPUTIH TAHUN AJARAN 2022/2023 Aenor Rofek; Nurul Fatimah
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2023): BULAN MEI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v2i2.3061

Abstract

Rendahnya kemampuan membaca di sekolah dasar khusunya di kelas rendah memang kerap kita temui yang mana dalam observasi yang kelompok kita lakukan yaitu di SDN 2 Banyuputih yang terletak di Jalan Raya Pantura Banyuwangi Situbondo, Kecamatan Banyuputih. Dengan jumlah keseluruhan siswanya sebanyak 156 siswa dan untuk siswa kelas 2 sebanyak 21 siswa. Terkait observasi yang kita amati khususnya dari keseluruhan jumlah siswa kelas 2 masih terdapat 10 siswa yang belum bisa membaca hal tersebut menjadi problematika beberapa siswa yang masih memiliki keterlambatan pengetahuan dalam membaca.Proses wawancara di lakukukan sesuai dengan prosedur sekolah guna mendapatkan informasi data yang berdasarkan fakta akurat terkait permasalahan yang ada. Menurut Kepala Sekolah SDN 2 Banyuputih (Cicik Kurnianingsih, S.Pd) Guru Pengajar kelas 2 (Dwi Erniwati, S.Pd) Guru Pengajar kelas tinggi (Zainap, S.Pd) dan Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Ariyanto, S.Pd Gr). Rendahnya kemampuan membaca memang di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal berupa kemampuan dan minat siswa itu sendiri dan faktor eksternal berupa faktor keluarga atau orang tua, faktor lingkungan dan faktor ekonomi yang mana fakta yang kita peroleh dari hasil observasi tersebut sesuai dengan fakta dan teori yang ada. Dari ke-3 faktor tersebutlah yang menjadi tolak ukur dan memiliki pengaruh terhadap menentukan keberhasilan siswa salam proses pembekalan khususnya pengembangan dan kemampuan pengetahuan membaca yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.