Saeful Anam
Institut Keislaman Abdullah Faqih

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Countextual Learning “Catatan Terhadap Pembelajaran Agama Yang Memahamkan” Saeful Anam
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 2 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.205 KB) | DOI: 10.33754/miyah.v11i2.11

Abstract

Salah satu poin penting dalam sebuah pembelajaran tidak lain ialah bagaimana bisa mengenalkan pembelajaran yang memahamkan peserta didik sekaligus menarik?, baik dalam isi materi ataupun pembawaannya. Karena pembelajaran yang sulit dicerna oleh peserta didik ialah pembelajaran yang monoton yang tidak bisa mengindahkan sebuah media dan atau teknik pembelajaran, oleh karenanya pada pembelajaran kontekstual yang ditekannkan ialah siswa bisa memahami materi dengan cara mengaitkan kehidupan nyata. Sebagai catatan bahwa PBM (Proses Belajar Mengajar) dikatakan menerapkan pembelajaran kontekstual dengan melaksanakan beberapa langkah diantaranya ialah Konstruktivisme, Bertanya, Inkuiri, Masyarakat belajar, Modelling, Refleksi, dan Penilaian nyata. Dengan ketujuh langkah tersebut pendidik bisa memberikan pembelajaran yang nyata yang diawali dengan membangun sebuah pemikiran sebagai dasar pengembangan selanjutnya
Tinjauan Filosofis Tentang Pendidikan “Analisa Terhadap Pendidik dalam Pendidikan Islam” Saeful Anam
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.742 KB) | DOI: 10.33754/miyah.v12i1.26

Abstract

Landasan Islam tentang pendidik sebagai contoh kecil dalam (QS.2:31),  (QS.17:24),  (QS.4:58),  (QS.9:122) sudah cukup menjadi bukti kongrit mengenai pentingnya sebuah teladan, tidak berhenti secara teks suci saja akan tetapi berlanjut pada banyaknya literatur ataupun penelitian yang mengupas tentang hal yang sama baik pada masa Islam klasik ataupun Islam modernis sekarang ini, ironisnya deretan kejadianpun masih ada, tawuran, kejahatan, pergaulan bebas (free sex) yang tiada kontrol dan lain-lain. Jika hal semacam ini masih berlanjut mau dibawa kemana bangsa ini terlebih dunia Islam yang diturunkan sebagai rahmatalil’alami>n dan juga untuk menyempurnakan akhlak. Analisa penting atas kejadian-kejadian tersebut ialah karena makna pendidik masih dipercayai kepada seorang yang ada dalam kelas, jadi pemaknaan ini sudah barang tentu menjadikan kejadian yang sama akan terulang kembali, oleh sebab itu perlu ditegaskan kembali bahwa pendidik bukanlah sekedar benda hidup yang berada dalam kelas melainkan lebih dari itu, karena esensi pendidik ialah orang yang membimbing anak menuju kedewasaan, dalam kaitannya ini ialah Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, orang tua, guru dan orang lain (masyarakat).
CHARACTER BUILDING DAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA NEW NORMAL Mohammad Makinuddin; Saeful Anam; Shoffiyah Shoffiyah
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 16 No. 1 (2020)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.794 KB) | DOI: 10.33754/miyah.v16i1.247

Abstract

Abstract: This article aims to describe how to build character in children in the new normal era. This article is conceptually written as a medium for providing information to educators, parents and people involved in the distance learning process (PJJ) that is currently being used. Online system learning has increased digital use considerably, so awareness of the negative effects of digital technology needs to be increased. Character building is expected to minimize the negative effects of digital. The formation of a generation with character is part of the aspired national education goals. In line with that, Islamic education also aims at building the morals (character) of all human beings. In addition, the presence of educators is also important in order to achieve this noble goal. Even though the pandemic limits the face-to-face space, educators must be present to continue their mission. Between educators, parents, and students, there must be synergy as part of efforts to build national character. The final hope is that Islamic education in the midst of digital flow will become the best defense and lead them to grow into a digital generation with quality (character).Keywords: Character Building, Islamic Education, New Normal