I Nengah Karsana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KETURUNAN ANGLURAH SIDEMEN DALAM BABAD ARYA WANG BANG SIDEMEN (Kajian Historis) I Gd. Dedy Diana Putra; I Nengah Karsana
Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Guna Widya Volume 9 Nomor 2 September 2022
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.799 KB) | DOI: 10.25078/gw.v9i2.1441

Abstract

Perjalanan hidup Anglurah Sidemen tidaklah begitu mulus. Ini terbukti dengan adanya berbagai peristiwa, bahkan hingga menyebabkan wafatnya Anglurah Sidemen II (I Gusti Kacang atau I Gusti Anglurah Dimade) oleh utusan raja Gelgel (I Bunglun) hanya karena persoalan ayam aduan. Putra beliau I Gusti Kaler yang pada waktu itu masih kecil, hampir diserang oleh pasukan Gelgel atas perintah raja Gelgel. Syukurlah beliau dimintakan maaf kepada raja Gelgel oleh paman-paman beliau yang ketika itu masih di Gelgel, sehingga raja membatalkan penyerangan itu. Anglurah Sidemen III, IV, V, dan VI juga merupakan Anglurah yang sangat berjasa kepada raja Gelgel. Anglurah Sidemen ke VI berhasil menyelamatkan putra-putra raja Gelgel dari pembunuhan ketika istana Gelgel diserang oleh I Gusti Agung Maruti. Atas usaha Anglurah Sidemen pula raja Gelgel mampu mengembalikan tahta kerajaan Gelgel dari kekuasaan I Gusti Agung Maruti. Anglurah Sidemen VI memprakarsai pemindahan istana Swecapura Gelgel ke Klungkung pada tahun 1710. Pada Anglurah Sidemen VII berahirlah keturunan Arya Bang Sidemen menduduki jabatan Anglurah karena beliau diperdaya dan dibunuh oleh pasukan Karangasem di bawah pimpinan I Gusti Sibetan. Peristiwanya bermula dengan adanya dendam raja Karangasem dan juga I Gusti Sibetan. Melihat kerajaan Klungkung yang besar dan makmur maka raja Karangasem berkeinginan meluaskan wilayahnya untuk menguasai Sidemen. Untuk itu raja Karangasem mempengaruhi I Gusti Sibetan agar mau membunuh I Gusti Anglurah Sidemen walau masih terhitung kerabat dekatnya. Mengingat Sidemen memiliki pasukan Dulang Mangap yang sangat kuat maka dibuatkanlah tipu daya. Anglurah Sidemen diberitahu bahwa wilayah kekusaannya di bagian timur terjadi keributan. Untuk itu beliau disarankan agar meninjau daerah wilayahnya dan menentramkannya. Beliau disarankan untuk tidak membawa pasukan karena I Gusti Sibetan berjanji akan membantunya. I Gusti Anglurah Sidemen akhirnya mengikuti saran I Gusti Sibetan. Beliau mendatangi daerah wilayah timur kekuasaannya untuk mengetahui keberadaan masyarakatnya di sana. Namun, ketika beliau baru tiba di wilayah Sibetan maka beliau diserang oleh pasukan Karangasem. Karena beliau hanya bertujuh maka beliau gugur di sana. Semenjak terbunuhnya beliau maka daerah Sidemen dikuasai oleh raja Karangasem. Jabatan Anglurah Sidemen tidak digunakan lagi karena Sidemen sudah tidak lagi merupakan bagian kerajaan Asmarapura. Jadi masa Anglurah Sidemen VII merupakan masa surut atau berhentinya keturunan Ida Penataran sebagai Anglurah. Setelah itu, menyebarlah keturunan Arya Wang Bang Sidemen. Ada yang masih tinggal di desa Sidemen, ada yang ke Selat, Besakih, Ulakan, Klungkung, Petang, Alas Angker Buleleng, Badung, Jembrana, Bangli, Lombok bahkan ada yang ke Sumatra, Sulawesi dan sebagainya.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDIPEKERTI DENGAN PENDEKATAN DARING PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 10 DENPASAR Ni Putu Ayu Lisa Oktarina; I Nengah Karsana; Ida Ayu Gde Wulandari
Upadhyaya : Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 2 April 2021
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/up.v2i1.2645

Abstract

Agama Hindu di SMP Negeri 10 Denpasar juga melaksanakan pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan berbagai media seperti Whatsapp Group, Zoom Meeting, serta GoogleClassroom, dll. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui (1) implementasi pembelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan pendekatan daring peserta didik kelas VIIdi SMP Negeri 10 Denpasar. (2) kendala yang dihadapi dalam implementasi pembelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan pendekatan daring peserta didik kelas VIIdi SMP Negeri 10 Denpasar. (3) upaya yang digunakan dalam implementasi pembelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan pendekatan daring peserta didik kelas VIIdi SMP Negeri 10 Denpasar.Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah teori konstruktivistik, teoribehaviorisme dan teori pembelajaran. Subjek penelitian ini yaitu guru Agama Hindu dan siswa kelas VII, metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, kepustakaan, dandokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatifdengan reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) implementasi pembelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan pendekatan daring meliputi : persiapan dan pelaksanaan pembelajaran (2) kendala dalam implementasipembelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan pendekatan daring meliputi : akses layanan internet tidak lancar, kedisiplinan siswa, dan kuota terbatas (3) upaya dalam implementasi pembelajaran pendidikan Agama Hindu dengan pendektan daring meliputi :penentuan jam pelajaran, kunjungan guru bk, pemberian kuota.