Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLYSEMY IN SUMBAWANESE Dirgahayu Pratiwi; Iwan Jazadi
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 1 (2021): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.938 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5732926

Abstract

Abstract This research was conducted due to the lack of knowledge of people, especially teenagers regarding Sumbawa language. In addition, this research was conducted because there has not been much research on the Sumbawa language in the semantic field. This research aims to identify the types of polysemy in Sumbawa language and identify the parts of speech of each meaning of the words included in the polysemy. This study applies a qualitative descriptive approach. The data collection techniques are documentation (Sumbawa Indonesia Dictionary), observation, and semi-structure interviews. The results indicate that there are two types of polysemy in Sumbawa language, namely regular polysemy and irregular polysemy. There are four parts of speech based on the meaning of each polysemy word, namely verb, noun, adjective, and preposition. This research has added a useful reference for Sumbawanese linguistics. However, more studies are needed in the future to strengthen the current findings. POLISEMI DALAM BAHASA SUMBAWA Abstrak Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya remaja tentang bahasa Sumbawa. Selain itu, penelitian ini dilakukan karena belum banyak penelitian tentang bahasa Sumbawa dalam bidang semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis polisemi dalam bahasa Sumbawa dan mengidentifikasi bagian-bagian tutur dari setiap makna kata-kata yang termasuk dalam polisemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi (Kamus Sumbawa Indonesia), observasi, dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua jenis polisemi dalam bahasa Sumbawa, yaitu polisemi beraturan dan polisemi tidak beraturan. Ada empat kelas kata berdasarkan arti dari setiap kata polisemi, seperti verba, nomina, adjektiva, dan preposisi. Penelitian ini telah menambah referensi yang berguna untuk linguistik Sumbawa. Namun, studi lebih lanjut diperlukan di masa depan untuk memperkuat atau memperjelas temuan saat ini.
Penggunaan Bahasa Lokal Sebagai Pengantar Pengajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Sekolah Dasar di Wilayah Pedesaan Kabupaten Sumbawa Irfan Hamonangan Tarihoran; Dirgahayu Pratiwi; Iwan Jazadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v5i1.218

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk melatih keterampilan anak-anak dalam bahasa Inggris, untuk meminimalkan kesenjangan pendidikan di daerah pedesaan dan perkotaan, serta untuk melatih dan mengembangkan keterampilan para calon guru dalam mengajar. Terdapat enam tahapan dalam pelaksanaan program pengabdian ini secara umum yaitu tahap pemilihan tutor, tahap pembekalan tutor, tahap observasi dan pemilihan sekolah sasaran, tahap penyiapan bahan atau bahan ajar, tahap pendampingan, penyusunan laporan panggung. Proses pendampingan tutor menggunakan empat metode pengajaran yaitu Grammar Translation Method (GTM), Metode Lisan, Metode Tanya Jawab, dan Metode Percakapan. Penggunaan metode disesuaikan dengan kebutuhan materi atau bahan ajar pada setiap pertemuan. Selama kegiatan pendampingan, ada lima materi yang diajarkan tutor kepada peserta program. Materinya adalah pengenalan diri, salam, mengenal angka, nama anggota keluarga, dan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Salah satu kesimpulan penting adalah penggunaan bahasa daerah sebagai media pengajaran bagi anak merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat pemahaman anak terhadap materi.