Erni Widiawati, Erni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANCREATIVE PROBLEM SOLVING DAN INQUIRYBERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENUMBUHKANPEMAHAMAN MATERI GEOGRAFI (Studi Eksperimen di SMA Taruna Bakti Bandung) Widiawati, Erni
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v13i2.3354

Abstract

Mata pelajaran Geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas lebih diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafalkan informasi dan kurang mampu menggunakan informasi tersebut jika menemukan masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Indikator dari kekurang berhasilan tersebut adalah pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran masih rendah, hal ini terlihat dari tidak sesuainya prestasi belajar peserta didik dengan standar atau KKM yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 107 peserta didik yang terbagi dalam tiga kelas. Sampel yang digunakan sebanyak tiga kelas, diambil dengan menggunakan teknik purpose sampling. Analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap awal (pre test) untuk memadankan kelompok eksperimen dengan problem solving dan inquiry dan kelompok kontrol dengan ekspositori dengan menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varian, dan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil perhitungan uji –t, diperoleh berdasarkan data lampiran C.3 diperoleh hasil P-Value = 0,044, maka 0,044 ˂ 0,05 sehingga Hoditolak artinya untuk taraf signifikan 5% upaya menumbuhkan pemahaman materi geografi kelas yang menggunakan metoda Creative Problem Solving Berbasis Teknologi Informasi lebih baik dari peserta didik yang mendapatkan pembelajaran metoda Ekspositori Berbasis Teknologi Informasi.Hasil perhitungan dilakukan uji –t, diperoleh berdasarkan data lampiran C.3 diperoleh hasil P-Value = 0,215, maka 0,215 ˃ 0,05 sehingga Hoditerima artinya untuk taraf signifikan 5% upaya menumbuhkan pemahaman materi geografi kelas yang menggunakan metoda Inquiry Berbasis Teknologi Informasi tidak ada perbedaan dari peserta didik yang mendapatkan pembelajaran metodaEkspositori Berbasis Teknologi InformasiKata kunci: Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbasis Teknologi informasi,Model pembelajaran InquiryBerbasis Teknologi Informasi, Pemahaman Materi Geografi.
Pengembangan Karakter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Esktrakurikuler Di SMK Texar Klari Widiawati, Erni; Susanto, Erwin; Sanusi, Aris Riswandi
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 5 No 2 (2020): Volume 5, Nomor 2 - Desember 2020
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v5i2.4662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra yang dapat mengembangkan karakter disiplin siswa di SMK Texar Klari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pembina, pelatih dan siswa anggota ekstrakurikuler paskibra. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat beberapa bentuk kegiatan diantranya yaitu latihan rutin peraturan baris-berbaris (PBB), melaksanakan apel masuk dan apel pulang sekolah, upacara bendera dengan latihan tata upacara bendera (TUB) yang baik dan benar, menjaga pintu gerbang sekolah untuk mengecek siswa yang datang terlambat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra dapat menerapkan karakter disiplin siswa serta terbentuknya kedisiplinan siswa. Rekomendasi penelitian kepada sekolah sebagai pembuat kebijakan di harapkan untuk mengembangkan kedisiplinan siswa bukan hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi kegiatan lain harus di terapkan.