Diana Mayasari
Departemen Kodekteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TANTANGAN MENYUSUI PADA IBU PEKERJA DI INDONESIA Tasya Khariena Akbar; Diana Mayasari; Khairun Nisa Berawi; Dian Isti Anggraini
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8967

Abstract

Pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa bayi, sehingga diperlukan nutrisi dengan gizi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan bayi yaitu ASI. Menyusui sangat penting untuk kelangsungan hidup anak dan mencegah anak dari ketidakcukupan gizi pada masa bayi. Pada tahun 2022 diperkirakan sekitar 44% bayi baru lahir diseluruh dunia diberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan. Di Indonesia dari 2,3 juta bayi hanya 52,5% yang diberikan ASI eksklusif, angka tersebut menurun dari tahun 2019 yaitu sebesar 64,5%. Prevalensi pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja bahkan jauh lebih rendah lagi. Menurut RISKESDAS tahun 2012 pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja hanya sebesar 32%.Salah satu penyebab utama penurunan pemberian ASI pada bayi adalah institusi yang mempekerjakan perempuan tidak memberikan kesempatan untuk ibu menyusui, sehingga ibu pekerja memiliki tantangan tersendiri dalam menyusui. Tantangan menyusui yang dapat dihadapi oleh ibu pekerja di Indonesia antara lain kurangnya kepercayaan diri ibu, banyaknya waktu yang tersita karena pekerjaan, tempat bekerja yang tidak difasilitasi dengan ruang menyusui, masa cuti yang hanya sebentar, alat pendingin ASI atau alat pompa ASI tidak dapat digunakan secara optimal, ketidakyakinan dari  dalam diri ibu dalam memberikan ASI, hambatan yang muncul dari keluarga, pimpinan, dan rekan kerja, serta sikap dan pengetahuan ibu yang negatif terhadap ASI eksklusif.  Tantangan tersebut umumnya dihadapi oleh ibu pekerja dan membutuhkan solusi yang tepat agar tantangan yang muncul tidak menjadi hambatan dalam mewujudkan keberhasilan menyusui bagi ibu pekerja.