Umul Farida
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Matematika Perencanaan dan Pengadaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan Menggunakan Aljabar Max Plus Dian Mustofani; Umul Farida; Bagus Yuli Ariadhita
UJMC (Unisda Journal of Mathematics and Computer Science) Vol 8 No 2 (2022): Unisda Journal of Mathematics and Computer science
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Sciences Unisda Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/ujmc.v8i2.3511

Abstract

In pharmaceutical installations, drugs need to be managed in order to facilitate and speed up services where the management is a series of activities including planning, procuring, storing, and distributing. Planning in the management of pharmaceutical installations is the main thing that needs to be considered, this is because planning is a determinant of success for subsequent activities. In addition, to avoid drug shortages, more careful planning must be carried out. The purpose of this research is to make Petri Net and Max Plus Algebra models which are useful for managing scheduling planning and procurement of oral drugs in Hospital Pharmacy Installations. The data used in this study is secondary data from the results of records in the Pharmacy Installation of the Dental and Oral Hospital, Bhakti Wiyata Health Sciences Institute in 2021. The results obtained from Petri Net are the Max Plus Algebra model which shows the maximum time for ordering oral drugs. so that drug vacancies in a hospital can be avoided. Conclusions and suggestions from the results of this study obtained a mathematical model that aims to provide convenience in planning and procurement of drugs in hospital installations so that they are on time and do not experience delays in drug procurement. Dalam instalasi farmasi obat perlu dikelola agar memudahkan dan mempercepat pelayanan dimana pengelolahannya merupakan sebuah rangkaian kegiatan diantaranya adalah merencanakan, mengadakan, menyimpan, dan mendistribusikan. Perencanaan dalam pengelolahan instalasi farmasi merupakan hal utama yang perlu diperhatikan, hal ini dikarenakan perencanaan merupakan penentu keberhasilan untuk kegiatan selanjutnya. Selain itu untuk menghindari terjadinya kekosongan obat, harus dilakukan perencanaan yang lebih teliti. Tujuan penelitian ini adalah membuat Petri Net dan model Aljabar Max Plus yang berguna untuk mengatur penjadwalan perencanaan dan pengadaan obat oral di Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari hasil pencatatan yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata pada tahun 2021. Hasil yang diperoleh dari Petri Net tersebut adalah model Aljabar Max Plus yang menunjukkan waktu maksimum pemesanan obat oral sehingga kekosongan obat di suatu Rumah Sakit dapat terhindari. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini diperoleh model matematika yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam perencanaan dan pengadaan obat di instalasi Rumah Sakit agar tepat waktu dan tidak mengalami keterlambatan dalam pengadaan obat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan dan stres pada santri pondok pesantren Al-Ma'ruf Kediri Umul Farida
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 2 No 2 (2022): November 2022
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar belakang: Covid-19 merupakan wabah virus yang berasal dari china yang menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kehadiran virus ini membuat masyarakat menjadi mudah panik, kecemasan hingga menimbulkan stres pada mereka. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan banyak informasi yang kurang benar sehingga terjadi gangguan kesehatan mental Metode: Survey dengan pendekatan cross sectional dan sampel 85 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Karakteristik yang diteliti meliputi usia dan pendidikan. Hasil: Responden terbanyak yang bersedia menjawab kuesioner yaitu usia 17-25 tahun (92,9%). Jumlah terbanyak karakteristik pendidikan responden adalah perguruan tinggi (85,9%). Kelompok yang mengalami kecemasan ringan merupakan kelompok dengan jumlah responden terbanyak, yaitu berjumlah 83 orang (97,6%) dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan (p ivalue 0,043), kelompok yang mengalami stres ringan selama masa pandemi merupakan kelompok dengan jumlah responden terbanyak, yaitu berjumlah 82 iorang (96,5%) dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan (p value 0,260). Simpulan dan saran: Tingkat pengetahuan masyarakat dapat dikategorikan baik sejumlah 38 orang (44,7%), cukup 35 orang (41,2%), dan kurang 12 orang (14,1%). Analisa rank spearman di dapat hasil persen nilai p value <0,050 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan,sedangkan didapatkan hasil nilai p value >0,050 yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat stres