Latar belakang masalah dalam artikel ini adalah akivitas siswa selama pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Seunagan Kabupaten Nagan Raya terlihat pasif, hanya guru yang menjadi pusat informasi dan pusat pembelajaran. Artikel ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking chips berbantuan media permainan bingo pada pembelajaran sejarah kelas XI di SMA Negeri 2 Seunagan Kabupaten Nagan Raya, dan (2) mengetahui kendala siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking chips berbantuan media permainan bingo pada pembelajaran sejarah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Penentuan subjek dilakukan secara purposive sampling. Subjek adalah seluruh siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 23 orang siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking chips berbantuan media permainan bingo pada pembelajaran sejarah telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe talking chips. Dari hasil analisis penerapan model pembelajaran kooperatif selama kegiatan pembelajaran diperoleh nilai rata-rata 84,4% dan masuk dalam kriteria Baik, analisis terhadap hasil evaluasi siswa menunjukkan 20 orang memperoleh nilai di atas KKM atau setara dengan 87%, sedangkan sebanyak 3 orang memperoleh nilai di bawah KKM atau setara dengan 13%, (2) Kendala siswa selama pembelajaran adalah keterbatasan waktu, adanya siswa yang kurang aktif, siswa kurang percaya diri ketika menjelaskan jawaban, dan terkadang siswa tidak memahami soal dari papan bingo.