Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengelolaan Sampah pada Pedagang di Pasar Sepatan Kabupaten Tangerang Tahun 2022 Erna Martiyani; Suherman Jaksa; Ernyasih Ernyasih; Andriyani Andriyani
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 2 (2023): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.2.125-140

Abstract

Hubungan antara manusia dan lingkungan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan dapat pula menghasilkan sesuatu yang merugikan lingkungan. Sesuatu yang merugikan lingkungan disebut sebagai "environmental hazards" dan hal tersebut dapat mempengaruhi aktivitas manusia. Permasalahan kesehatan masyarakat yang sering ditemui di tempat-tempat umum terutama pasar adalah masalah sampah. Tempat-tempat umum mempunyai potensi penyebaran penyakit yang tinggi, pencemaran lingkungan, dan masalah kesehatan masyarakat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan sampah pada pedagang di Pasar Sepatan Kabupaten. Penelitian ini merupakan penelitian kuatitatif dengan cross-sectional dengan sampel sebanyak 100 orang, pengambilan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan uji univariat dan uji bivariat menggunakan chi-square (CI 95% pv=0,05). Variabel yang berhubungan dengan Perilaku pengelolaan sampah yaitu pengetahuan (p value = 0,000 dan OR = 0,587). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pengelolaan sampah, yaitu jenis kelamin (p value = 0,356), usia (p value = 0,113), pendapatan (p value = 0,295), dan sikap (p value = 0,275). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku pengelolaan sampah pada pedagang karena terjadi kurangnya sosialisasi kepada pedagang pasar dan perlu adanya kerjasama dengan masyarakat terhadap peningkatan sosialisasi khususnya penanganan sampah di pasar melalui penyuluhan secara berkala, agar dapat mengetahui dan menerapkan cara-cara penanganan sampah yang memenuhi syarat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA/I DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 12 CIAMIS, TAHUN 2019 Suherman Jaksa; Indah Nur Ismaniar
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.132

Abstract

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017 mengenai penyakit yang disebabkan rendahnya PHBS menunjukkan bahwa sebanyak 30.501 kasus diare, 47 kasus DBD dan 6.598 kasus pneumonia terjadi dalam satu tahun tersebut. Hasil survei pendahuluan, pelaksanaan PHBS oleh siswa/i di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Ciamis belum optimal dikarenakan masih terdapat indikator PHBS yang belum dilaksanakan, kemudian tidak berjalannya kegiatan UKS dan tidak tersedia dengan lengkap sarana prasarana seperti sabun cuci tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa/i di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Ciamis, Jawa Barat Tahun 2019. Desain penelitian adalah cross sectional dan sampel sebanyak 66 siswa/i kelas IV, V, dan VI. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dengan nilai OR 6,89 (p-value = 0,001), pengaruh teman sebaya dengan nilai OR 4,12 (p-value = 0,009), umur dengan OR 1,12 (p-value = 1,000), jenis kelamin nilai OR 2,16 (p-value = 0,110), pengetahuan 1,93 (p-value = 0,234), sikap OR 1,99 (p-value = 0,212), dan sarana prasarana OR 1,11 (p-value = 0,245). Ada hubungan antara peran guru dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, dan sarana prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pihak sekolah perlu menyediakan sabun cuci tangan, larangan merokok, kantin sehat, dan poster kesehatan untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.