Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PEMANTAUAN PENGENDALIAN VEKTOR PADA SANTRI SEBAGAI UPAYA PENGGERAK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONPES SABILUNNAJAT Fini Fajrini; Ernyasih Ernyasih; Lintang Anindita Putri
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.41-44

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan hasil belajar yang membuat seseorang atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di sektor kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2011). Tingkat kesehatan anak saat ini tidak dapat dikatakan baik, karena masih ada masalah kesehatan, terutama pada anak-anak usia sekolah. (Syah, 2019) Dalam survei pengabdian masyarakat ini dilakukan pemantauan pengendalian vektor pada santri sebagai salah satu upaya untuk menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Metode yang digunakan yaitu memberikan kuesioner kepada santri Pondok Pesantren Sabilunnajat pada 21-23 Februari 2020 tentang pengendalian vektor. Dari hasil pemantauan didapatkan 10,2% santri tidur tidak menggunakan kelambu berinsektisida namun hanya 12,2% yang menggunakan kelambu berinsektisida selama 3 tahun dan hanya 11,6% yang telah menggunakan kelambu berinsektisida lebih dari 3 tahun. Kemudian hanya 24,4% yang menggunakan replen/bahan pencegahan gigitan nyamuk dan hanya 9,1% menggunakan alat basmi nyamuk elektrik. Diharapkan pihak manajemen dapat membuat kebijakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/santri sehingga mereka dapat hidup bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah siswa dari berbagai penyakit berbasis vektor.---Clean and healthy living behavior is a set of behaviors that is practiced on the basis of awareness of learning outcomes that make a person or family can help themselves in the health sector and play an active role in realizing public health (Health, 2011). The current level of children's health cannot be said  to  be  good,  because  there  are  still  healthproblems,  especially  in  school-age  children.  (Shah, 2019)  In  this  survey  of  community  service,  vector  control  was  monitored  on  students  as  an effort  to drive  clean and healthy  living behavior  in the  Sabilunnajat Islamic  Boarding School in Ciamis.  The method used is giving questionnaires to Sabilunnajat Islamic Boarding School students on February 21-23,  2020  about  vector  control.  From  the  monitoring  results,  10.2%  of  the  students  did  not  use insecticide-treated  bednets,  but  only  12.2%  used  insecticide-treated  bednets  for  3  years  and  only 11.6% had used insecticide-treated bednets for more than 3 years. Then only 24.4% used a mosquito bite  prevention  material  and  only  9.1%  used  an  electric  mosquito  exterminator.  It  is  hoped  that  the management can make policies to increase student / student awareness so that they can live clean and healthy, so as to prevent students from various vector-based diseases.
Edukasi Gerakan Hidup Sehat dengan Aktivitas Fisik Pada Wali Murd Paud Gemilang, Kelurahan Benda Baru Ernyasih Ernyasih; Elsa Sylvania Sari; Najwa Khairina; Munaya Fauziah; Andriyani Andriyani; Triana Srisantyorin; Aragar Aragar Putri
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.61-66

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan suatu bentuk perilaku keseharian yang sangat penting untuk dilakukan karena mendukung terciptanya kualitas hidup yang lebih baik. Gaya hidup masyarakat sekarang lebih menyukai makanan siap saji, dimana makanan tersebut banyak mengandung lemak, protein, tinggi garam dan rendah serat. Gaya hidup seperti ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan antara lain hipertensi, gagal jantung, diabetes mellitus, stroke dan penyakit ginjal.  Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa maka didapatkan satu permasalahan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Benda Baru khususnya di  RW 003 yaitu kurangnya aktivitas Fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayur dan merokok. Metode yang digunakan adalah pre dan post test serta edukasi gerakan sehat dengan aktivitas fisik.  Kegiatan penyuluhan ini meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan faktor risiko terjadinya Penyakit tidak menular khususnya penyakit Hipertensi wali murid PAUD Gemilang.---Clean and Healthy Living Behavior is a form of daily behavior that is very important to do because it supports the creation of a better quality of life. The lifestyle of people now prefers ready-to-eat food, where these foods contain lots of fat, protein, high salt and low fiber. This lifestyle can cause various health problems including hypertension, heart failure, diabetes mellitus, stroke, and kidney disease. From the results of the Village Community Meeting, one health problem was found in the work area of the Benda Baru Health Center, especially in RW 003, namely lack of physical activity, lack of consumption of fruits and vegetables and smoking. The method used was pre and post-test and healthy movement education with physical activity. This counseling activity increases public knowledge and awareness about the importance of doing physical activity to reduce risk factors for non-communicable diseases, especially hypertension, guardians of PAUD Gemilang students.
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PADA SANTRI DI PESANTREN SABILUNNAJAT, CIAMIS Ernyasih Ernyasih; Fini Fajrini; Leandra Binar Elyasa; Qodimah Alfiana
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.16-22

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah sampah maka diperlukan pengolahan sampah yang benar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Santri di pondok pesantren Sabilunnajat belum memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, recycle. Maka dari itu kami pengadakan edukasi pengolahan sampah yang diasistensi oleh mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas muhammadiyah Jakarta. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan santri mengenai pengolahan sampah dan dapat menerapkannya dilingkungan pesantren. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pendampingan mengenai pengolahan sampah. Hal ini mendapat respon yang baik dan positif dari guru dan santri karena sangat berguna bagi santri agar mengetahui tentang pengolahan sampah yang benar dan mempraktikan dalam lingkungan pesantren.---Increasing the amount of waste requires correct waste management. In accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 81 Year 2012 concerning Management of Household Waste and Similar Household Waste. Islamic Student in Sabilunnajat boarding school do not have knowledge about waste management based on reduce, reuse, recycle. Therefore, we organize waste management education which is assisted by students majoring in public health, Faculty of Public Health, Muhammadiyah University, Jakarta. The aim is to increase students' knowledge about waste management and be able to apply it to the pesantren environment. The method used in this activity is counseling and assistance regarding waste management. This gets a good and positive response from teachers and students because it is very useful for students to know about correct waste management and practice in the pesantren environment
Penyemprotan Desinfektan Di Musholla An Nur, Kelurahan Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan Munaya Fauziah; Andriyani Andriyani; Ernyasih Ernyasih; Alien Mustika Ningsih; Rohimi Zam Zam
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.101-106

Abstract

Kegiatan KKN online Kelompok 51 Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2020 mempunyai program kegiatan berupa penyemprotan desinfektan untuk mencegah penularan Covid-19.  Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Dengan diadakannya sosialisasi online ini diharapkan dapat memberikan kontribusi  dalam masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 dan dapat menurunkan jumlah kasus Covid- 19. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan sehingga dapat menerapkan disiplin dan hidup sehat di era new normal di masa pandemic covid-19.---The group 51 Muhammadiyah University of Jakarta online KKN activities in 2020 have an activity program in the form of spraying desinfectants to prevent Covid-19 transmission. This activity is a community service carried out by lecturers and students. By holding this online socialization, it is hoped that it can contribute to society to prevent the transmission of Covid-19 and be able to reduce the number of Covid-19 cases. This is expected to provide health, social, economic and environmental benefits. With this socialization, it is expected to be able to provide insight and knowledge so that they can apply discipline and live a healthy life in the new normal era during the Covid-19 pandemic.
Penyuluhan Personal Hygiene Untuk Faktor Risiko Penyakit Menular Pada Siswa Pesantren Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat Munaya Fauziah; Andriyani Asmuni; Ernyasih Ernyasih; Pawit Aryani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.2.1.55-68

Abstract

Personal hygiene merupakan salah satu faktor risiko kejadian penyakit menular. Beberapa penyakit menular terjadi pada siswa pesantren seperti scabies, diare, dan Hepatitis A. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk melaksanakan penyuluhan personal hygiene yang menjadi faktor risiko penyakit menular pada siswa di Pondok Pesantren Sabilunnajat, Ciamis, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2020. Sebelum penyuluhan dilakukan pengukuran gambaran perilaku personal hygiene siswa. Pengabdian masyarakat ini mendapatkan dukungan penuh dari pengurus yayasan dan tingkat partisipasi siswa yang sangat tinggi dan diikuti oleh seluruh siswa pesantren sebanyak 204 orang siswa. Pengumpulan informasi perilaku personal hygiene siswa pesantren menunjukkan bahwa siswa pesantren yang melaksanakan personal hygiene baik sebanyak 52,9%, dan masih banyak siswa pesantren dengan perilaku personal hygiene yang kurang baik sebanyak 47,1%.
ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2016-2019 Ernyasih Ernyasih; Rafika Zulfa; Andriyani Andriyani; Munaya Fauziah
AN-NUR: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Annur:Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/an-nur, 1, 1, 74-98

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi permasalahan di dunia. Tahun 2015, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Tangerang Selatan sebanyak 480 kasus. Kemudian  pada Januari 2019 dari 368 kasus Demam Berdarah Dengue di Provinsi Banten, 2 diantaranya meninggal dunia yang diketahui berasal dari wilayah Tangerang Selatan.  Desain penelitian ini  menggunakan studi ekologi. Penelitian dilakukan bulan Februari - Mei tahun 2020, di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang mencangkup 7 wilayah Kecamatan. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kasus Demam Berdarah Dengue per Kecamatan selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.  Hasil penelitian diketahui wilayah yang termasuk ke dalam zona merah pada tahun 2016 adalah Kecamatan Pamulang, Pondok Aren dan Serpong, sedangkan tahun 2018 yang termasuk ke dalam zona merah adalah wilayah Kecamatan Setu dan Serpong. Terjadi penurunan kasus di tahun 2017 dan 2019, terlihat pada peta tidak terdapat wilayah Kecamatan yang termasuk ke dalam zona merah. Hanya ada wilayah zona putih dan zona hijau. Pola persebaran penyakit cenderung bergerak ke arah yang positif pada variabel umur, status pekerjaan, status pendidikan dan kepadatan penduduk. Sedangkan pada variabel jenis kelamin terlihat pola persebaran ke arah yang negatif.Kata Kunci : Analisis Spasial, Demam Berdarah Dengue.---Dengue Hemorrhagic Fever is an environmental-based disease that is still a problem in the world. In 2015, the number of cases of Dengue Hemorrhagic Fever in South Tangerang City was 480 cases. Then in January 2019 of 368 cases of Dengue Haemorrhagic Fever in Banten Province, 2 of them died that were known to come from the South Tangerang area. This research design uses ecological studies. The study was conducted in February - May 2020, in the working area of the South Tangerang City Health Office which covered 7 District areas. The population in this study were all cases of Dengue Hemorrhagic Fever per District during 2016 to 2019. The results of the study are known to the regions included in the red zone in 2016 are Pamulang, Pondok Aren and Serpong Subdistricts, while in 2018 those included in the red zone are the Setu and Serpong Subdistricts. There has been a decrease in cases in 2017 and 2019, as seen on the map there are no District areas included in the red zone. There are only white zones and green zones. Disease distribution patterns tend to move in a positive direction on the variables of age, employment status, educational status and population density. Whereas in the gender variable visible patterns of distribution in a negative direction.Keywords: Spatial Analysis, Dengue Hemorrhagic Fever.
Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet Tahun 2018 Titis Arumsari; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 1 (2020): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.1.101-117

Abstract

Pendahuluan: Penelitian   ini   bertujuan   untuk   mengetahui gambaran   pengelolaan   limbah   bahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet Tahun 2018.Metode  : Penelitian  ini  dilakukan  di  RSUD  Tebetpada  bulanAgustus  2018. Penelitiandeskriptif dengan  pendekatan  kualitatif.  Teknik  pengumpulan  data primer dengan  observasidan wawancara mendalam.  Pengumpulan  data  sekunder didapat dari  instansiserta  studi  kepustakaan  yang terkait.Informan  yang  diambil  berjumlah  sebelas  orang  terdiri  dari  satu  orang  petugas  sanitasi,  lima  orang petugas cleaning servicedan lima orang perawat.Hasil: Jenis  limbah  B3  yang  dihasilkan  di  RSUD  Tebet  antara  lain  limbah  B3  dengan  karakteristik infeksius,  limbah  B3  jenis  benda  tajam,  limbah  B3  jenis  patologi,  limbah  B3  jenis  farmasi,  limbah  B3 yang  mengandung  logam  beratdan  limbah  tabung  atau  kemasan  bertekanan.Sumber  limbah  B3  di RSUD  Tebet  berasal  dari  Instalasi  Gawat  Darurat,  Ruang  Perawatan,  Ruang  Bersalin,  Ruang  Operasi, Ruang  Poli  Rawat  Jalan,  farmasi,  Laboratorium,  tempat  sampah  di  toilet,  serta  di  unit  IPSRS  yang mengelola B3 umum. Rata-rata volume  limbah B3 RSUD Tebet Tahun 2018 mencapai 33,20-44,19 kg per  hari.Hasil  penelitian  menunjukkan  tahap  pemilahan,  penampungan  /  pewadahan,pengangkutan, penampungan  sementara  limbah  B3  di  TPS  serta  pembuangan akhir  dan pemusnahanbelum  sesuai Kepmenkes RINomor 1204 Tahun 2004 dan Permen LHK RI Nomor 56 Tahun 2015.Saran: Memberikan  sosialisasi  dan  pelatihanpengelolaan  limbah  B3,  melengkapi  sarana  prasarana pengelolaan limbah B3, mengevaluasi ketiga yang mengolah limbah B3, membuat izin TPS limbah B3, meningkatkan pengawasan, dan seluruh karyawan sebaiknya harus paham dan patuh terhadap ketentuan pengelolaanlimbah B3.---Introduction:This  study  aims  to  determine  the  description  of  the  management  of  hazardous  and toxic waste (B3) at the Tebet Regional General Hospital in 2018.Method:This research was conducted at Tebet Hospital in August 2018. Descriptive research with a   qualitative   approach.   Primary   data   collection   techniques   with   observation   and   in-depth interviews.  Secondary  data  collection  was  obtained  from  agencies  and  related  literature  studies. The informants were eleven people consisting of one sanitation officer, five cleaning service officers and five nursesResults:The  types  of  B3  waste  produced  in  Tebet  Hospital  include  B3  waste  with  infectious characteristics, B3 type ofsharp objects, B3 type of pathology, B3 type of pharmaceutical waste, B3 waste containing heavy metals and tube waste or pressurized packaging. The source of B3 waste in Tebet Hospital comes from Emergency Room, Treatment Room, Maternity Room, Operating Room, Poly  Room,  Outpatient,  Pharmacy,  Laboratory,  Trash  can  in  the  toilet,  and  the  IPSRS  unit  that manages  public  B3.  The  average  volume  of  B3  waste  in  Tebet  Hospital  in  2018  reaches  33.20  to 44.19  kg  per  day.  The  results  showed  the  stages  of  sorting,  storing  /  storing,  transporting, temporary storage of B3 waste in the TPS and final disposal and destruction not in accordance with the  Decree  of  the  Minister  of  Health  of  the  Republic  of  Indonesia  Number  1204  of  2004  and  the Minister of Environment and Forestry Decree Number 56 of 2015.Suggestion:Providing   socialization   and   training   on   B3   waste   management,   completing infrastructure for B3  waste management, evaluating the three  who process B3  waste, making TPS waste  B3  permits,  increasing  supervision,  and  allemployees  should  be  aware  of  and  comply  with B3 waste management requirements.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Santri MTS di Pondok Pensantren Al-Amanah Al-Gontory Tahun 2020 Ernyasih Ernyasih; Melinda Mega Sari
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 2 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.2.205-216

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditatanan pesantren merupakan perpaduan dari tatanan institusi pendidikan dan tatanan rumah tangga yang bertujuan untuk membudayakan PHBS bagi santri, pendidik dan pengelola pesantren agar mampu mengenali dan mengatasi masalah kesehatan dilingkungan pesantren dan sekitarnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Santri MTS di Pondok Pensantren Al-Amanah Al-Gontory tahun 2020. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 134, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan PHBS diketahui adalah pengetahuan (p value=0,000), sikap (p value =0,009), sarana prasarana (p value =0,000) peran guru (p value =0,000) dan peran teman sebaya (p value =0,000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu umur (p value =0.184) dan jenis kelamin (p value =0,610). Diharapkan pondok pesantren membentuk peraturan terkait PHBS serta melakukan kegiatan penyuluhan rutin tentang manfaat dari penerapan PHBS.---Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in a pesantren setting is a combination of educational institutions and household structures that aim to cultivate PHBS for students, educators and pesantren managers to be able to recognize and overcome health problems in the pesantren environment and its surroundings. The purpose of this study was to determine the factors associated with Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in MTS Santri at Al-Amanah Al-Gontory Islamic Boarding School in 2020. The research design used a cross sectional study with a sample of 134, the sampling technique used random sampling. . The data analysis in this study used the chi-square statistical test. The results of the analysis show that the variables related to PHBS are known to be knowledge (p value = 0,000), attitude (p value = 0.009), infrastructure (p value = 0,000), the role of the teacher (p value = 0,000) and the role of peers (p value. = 0,000). Meanwhile, the unrelated variables were age (p value = 0.184) and gender (p value = 0.610). It is hoped that Islamic boarding schools will form regulations related to PHBS and carry out routine outreach activities about the benefits of implementing PHBS.
Hubungan Iklim (Suhu udara dan Kecepatan Angin) dengan Kasus Diare di DKI Jakarta Tahun 2010 - 2014 Ernyasih Ernyasih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.276 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.116-120

Abstract

Diare masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi. Tahun 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi dan nomor 5 bagi segala umur. 1.5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Faktor utama yang menyebabkan diare adalah perubahan iklim, kondisi lingkungan kotor dan kurang memperhatikan kebersihan makanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare di DKI Jakarta tahun 2010 – 2014. Metodologi penelitian ini menggunakan studi ekologi denganmenggunakan data sekunder yang bersumber dari dokumen atau laporan kasus diare dari Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta dan data iklim berupa suhu udara dan kecepatan angin dariBMKG Kemayoran dari tahun 2010 – 2014.Analisis data menggunakan analisa deskriptif.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kasus diaretertinggi terjadi pada tahun tahun 2012 yaitu sebesar 246.518 penderita, tertinggi suhu udara tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 28.80Cdantertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 5.2 knot. Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil p value ≥ 0.05,maka tidak ada hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare. Kesimpulan tidak ada hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare.
Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Konsumsi Zat Besi dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan Tahun 2017 ernyasih erny; siti riptifah tri handari
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.091 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.56-62

Abstract

Setiap tahun semakin banyak remaja yang tidak seimbang dalam mengatur pola makan. Lebih dari seperempat remaja perempuan memiliki berat badan kurang di  11 dari 64 negara dan lebih dari sepertiga remaja putri mengalami anemia di 21 dari 41 negara. Pola konsumsi berhubungan dengan status gizi, konsumsi pangan remaja perlu diperhatikan karena pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pertumbuhan dan aktivitas juga meningkat. Jika berbagai aktifitas fisik dan pertumbuhan meningkat tidak diimbangi dengan masukan zat gizi yang cukup maka tubuh akan mengalami masalah gizi (Malnutrisi). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan aktivitas fisik, pola makan dengan status gizi pada remaja putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMP yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan febuari sampai April 2018. Populasi pada penelitian ini adalah 260 siswi dengan sampel 76 siswi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa Responden yang beraktivitas ringan (71,1%), aktivitas sedang (17,1%) dan aktivitas tinggi (11,8%). Pola makan responden yang jarang mengkonsumsi sumber heme (67.1%), sering (32,9%) jarang mengkonsumsi sumber non-heme (59,2%),  sering (40,8%), jarang mengkonsumsi penghambat zat besi 63,2%), sering (36,8%), pernah mengkonsumsi suplemen zat besi (2,6%), tidak pernah (97,4%). Status gizi kurang (40,8%), normal (48,7%), lebih (10,5%). Tidak ada  hubungan antara  aktivitas fisik dengan status gizi (p value 0,298),  ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016), tidak ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat non-heme dengan status gizi (p value 0,627), tidak ada  hubungan antara  konsumsi penghambat zat besi dengan status gizi (p value 0,762), tidak ada  hubungan antara  konsumsi suplemen zat besi dengan status gizi (p value 0,130). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016). Zat besi  heme akan mempengaruhi status gizi karena zat besi yang berasal dari bahan makanan hewani (zat besi heme) mempunyai tingkat absorpsi 20-30%. Besi heme lebih mudah diserap dan penyerapannya tidak tergantung dengan zat makanan lainnya. Kata Kunci: Status Gizi, Aktivitas Fisik, Pola Makan, Remaja