Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Perilaku Perawatan Klien Tb Paru Melalui Pendidikan Kesehatan Ani Nuraeni; Nailah Amalia
J I K O (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol 3, No 2 (2019): JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi)
Publisher : LPPM AKPER FATMAWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46749/jiko.v3i2.30

Abstract

Tuberkulosis paru (TB Paru) merupakan penyakit infeksius kronik dan berulang yang biasanya mengenai paru disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terkontaminasi droplet penderita ketika batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi. Penularan dapat terjadi pada anggota keluarga yang lain apabila pasien TB Paru tidak melakukan perawatan seperti pengobatan TB Paru secara tuntas, memakai masker, melakukan etika batuk, mengkonsumsi makanan bergizi, serta memodifikasi lingkungan. Salah satu upaya untuk mengurangi penularan penyakit TB Paru perlu meningkatkan perilaku pencegahan dan penularan TB Paru bagi klien dan keluarganya melalui pendidikan kesehatan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan perilaku perawatan TB Paru setelah diberikan pendidikan kesehatan. Rancangan studi kasus menggunakan model deskriptif dan proses keperawatan sebagai pendekatan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner pada dua orang subjek yang telah terdiagnosa TB Paru.Hasil studi kasus menunjukkan adanya peningkatan perilaku perawatan setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 5 hari. Studi kasus ini merekomendasikan perlunya program pendidikan kesehatan secara terjadwal bagi klien dan keluarga baik dilakukan di Puskesmas maupun kunjungan rumah.
Pendidikan Kesehatan Senam Hipertensi dalam Upaya Pencegahan Komplikasi di Kebagusan Kecil Siti Utami Dewi; Ani Nuraeni
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.491

Abstract

Darah tinggi ialah sesuatu kondisi dimana berlangsung kenaikan desakan darah sistolik 140 mmHg ataupun lebih serta desakan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Komplikasi yang mampu berlangsung pada pengidap darah tinggi ialah: gagal jantung kongesif, stroke, kendala penglihatan hingga dengan kebutaan, penyakit ginjal dan penyakit pembuluh darah. Usaha penghindaran serta penanggulangan darah tinggi agar tidak berlangsung komplikasi terus-menerus, salah satunya yaitu dengan teknik bimbingan berolah raga semacam senam hipertensi guna menurunkan desakan darah penderita. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan Latihan fisik atau senam pada penderita hipertensi dalam upaya pencegahan komplikasi. Metode pengabdian masyarakat dengan pemeriksaan dan Pendidikan Kesehatan, serta demonstrasi senam hipertensi. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan Pendidikan kesehatan dan demonstrasi senam hipertensi, berjalan dengan baik dan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai, serta terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan Pendidikan kesehatan tentang senam hipertensi dari 35% (Kategori Kurang) menjadi 80% (Kategori Baik). Pendidikan kesehatan ini dapat memberikan wawasan bagi peserta tentang pencegahan komplikasi hipertensi melalui senam hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari peserta.
The Implementation of Health Education Interventions to Improve Family Knowledge about Pain Management in Gout Arthritis Ani Nuraeni
J I K O (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol 7, No 1 (2023): JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi)
Publisher : LPPM AKPER FATMAWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46749/jiko.v7i1.112

Abstract

Gout arthritis is a condition characterised by recurrent attacks of the joints accompanied by crystal deposits. Age, gender, medical history, obesity, diet, and alcohol are the main factors of gout arthritis. Pain management is one strategy used to prevent gout. But few clients are informed of how to apply pain management, thus health education is required to improve client awareness. The goal of this case study is to determine the degree of knowledge before and after receiving health education about pain management. It does this through a descriptive technique using a pretest and posttest design. Data collection used a questionnaire on 2 subjects who had been diagnosed with gout arthritis. The results of the case study showed an increase in family knowledge after being given health education, namely subject 1 scored 48% (low knowledge) to 88% (good knowledge), while subject 2 scored 60% (sufficient knowledge) to 80% (good knowledge). This case study recommends the importance of health education to families with gout arthritis on a scheduled basis which is carried out by health workers
CEGAH PENYAKIT GOUT ARTHRITIS MELALUI DETEKSI DINI Ani Nuraeni; Zahri Darni; Hemma Siti Rahayu; DWS Suarse Dewi; Nelwetis Nelwetis; Ngasirotun Ngasirotun; Danisa Zumawaddah Warahmah Syukri; Ramalah Tabah Anugrah; Slingga Anjely Vrisilia; Delina Septianing Tyas; Kristina Ratu Yosinda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.196 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4666

Abstract

Gout arthritis merupakan peradangan sendi akibat peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan mengendap membentuk kristal asam urat. Faktor risiko penyebab gout arthritis adalah riwayat keturunan, mengonsumsi makanan tinggi purin, alkohol, merokok, kurang aktivitas fisik dan obesitas. Skrining gout arthritis sangat penting untuk mendeteksi kadar asam urat sehingga dapat mencegah penyakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada warga RT 02 RW 03 Kelurahan Pondok Labu yang berjumlah 56 orang dengan tujuan mendeteksi kadar asam urat dan faktor risiko penyebab penyakit gout arthritis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022 bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati dengan kegiatan berupa wawancara, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar peserta memiliki risiko yang rendah terkena gout arthritis karena tidak sering mengonsumsi makanan tinggi purin sebanyak 46 orang (82,1%), melakukan aktivitas fisik sebanyak 47 orang (83,9%), tidak merokok sebanyak 48 orang (83,9%), tidak memiliki riwayat keturunan sebanyak 46 orang (82,1%) namun hampir setengahnya memiliki risiko gout dari kelebihan berat badan sebanyak 24 orang (42,9%). Hasil pemeriksaan kadar asam urat menunjukkan kadar asam urat tinggi sebanyak 24 orang (42,9%). Kegiatan ini meningkatkan kesadaran warga pentingnya melakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit.
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DENGAN GERAKAN CERDIK DAN PATUH Ani Nuraeni; Zahri Darni
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7454

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Semakin bertambah usia maka semakin banyak mengalami masalah kesehatan seperti hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan gangguan sendi. Hasil studi pendahuluan diperoleh data warga yang menderita penyakit tidak menular terbanyak yang berobat ke Puskemas Kelurahan Pondok Labu adalah hipertensi, diabetes melitus, stroke, asma dan penyakit jantung. Tingginya prevalensi penyakit ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum melakukan modifikasi perilaku sehingga diperlukan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada lansia kelompok FKLU sejumlah 23 orang yang bertempat di RPTRA Pola Idaman RW 01 Kelurahan Pondok Labu pada tanggal 7 Juni 2023. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengendalian penyakit tidak menular melalui Upaya CERDIK dan PATUH. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar lansia menderita penyakit tidak menular diabetes melitus, hipertensi dan gout, hasil pemeriksaan kesehatan menujukkan tekanan darah dan gula darah terkontrol serta terjadi peningkatan pengetahuan dimana sebelum diberikan intervensi, pengetahuan kategori baik hanya 39,1% dan setelah diberikan intervensi menjadi 73,9%. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan lansia sehingga dapat menerapkan perilaku CERDIK dan PATUH namun perlu ditindaklanjuti dengan pemberdayaan keluarga.
CEGAH PENYAKIT GOUT ARTHRITIS MELALUI DETEKSI DINI Ani Nuraeni; Zahri Darni; Hemma Siti Rahayu; DWS Suarse Dewi; Nelwetis Nelwetis; Ngasirotun Ngasirotun; Danisa Zumawaddah Warahmah Syukri; Ramalah Tabah Anugrah; Slingga Anjely Vrisilia; Delina Septianing Tyas; Kristina Ratu Yosinda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4666

Abstract

Gout arthritis merupakan peradangan sendi akibat peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan mengendap membentuk kristal asam urat. Faktor risiko penyebab gout arthritis adalah riwayat keturunan, mengonsumsi makanan tinggi purin, alkohol, merokok, kurang aktivitas fisik dan obesitas. Skrining gout arthritis sangat penting untuk mendeteksi kadar asam urat sehingga dapat mencegah penyakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada warga RT 02 RW 03 Kelurahan Pondok Labu yang berjumlah 56 orang dengan tujuan mendeteksi kadar asam urat dan faktor risiko penyebab penyakit gout arthritis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022 bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati dengan kegiatan berupa wawancara, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar peserta memiliki risiko yang rendah terkena gout arthritis karena tidak sering mengonsumsi makanan tinggi purin sebanyak 46 orang (82,1%), melakukan aktivitas fisik sebanyak 47 orang (83,9%), tidak merokok sebanyak 48 orang (83,9%), tidak memiliki riwayat keturunan sebanyak 46 orang (82,1%) namun hampir setengahnya memiliki risiko gout dari kelebihan berat badan sebanyak 24 orang (42,9%). Hasil pemeriksaan kadar asam urat menunjukkan kadar asam urat tinggi sebanyak 24 orang (42,9%). Kegiatan ini meningkatkan kesadaran warga pentingnya melakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit.
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DENGAN GERAKAN CERDIK DAN PATUH Ani Nuraeni; Zahri Darni
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7454

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Semakin bertambah usia maka semakin banyak mengalami masalah kesehatan seperti hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan gangguan sendi. Hasil studi pendahuluan diperoleh data warga yang menderita penyakit tidak menular terbanyak yang berobat ke Puskemas Kelurahan Pondok Labu adalah hipertensi, diabetes melitus, stroke, asma dan penyakit jantung. Tingginya prevalensi penyakit ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum melakukan modifikasi perilaku sehingga diperlukan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada lansia kelompok FKLU sejumlah 23 orang yang bertempat di RPTRA Pola Idaman RW 01 Kelurahan Pondok Labu pada tanggal 7 Juni 2023. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengendalian penyakit tidak menular melalui Upaya CERDIK dan PATUH. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar lansia menderita penyakit tidak menular diabetes melitus, hipertensi dan gout, hasil pemeriksaan kesehatan menujukkan tekanan darah dan gula darah terkontrol serta terjadi peningkatan pengetahuan dimana sebelum diberikan intervensi, pengetahuan kategori baik hanya 39,1% dan setelah diberikan intervensi menjadi 73,9%. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan lansia sehingga dapat menerapkan perilaku CERDIK dan PATUH namun perlu ditindaklanjuti dengan pemberdayaan keluarga.
DETEKSI DINI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN GOUT ARTHRITIS PADA KELOMPOK PRALANSIA Ani Nuraeni; Zahri Darni
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v3i2.437

Abstract

Gout merupakan peradangan pada sendi akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi. Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah mengonsumsi tinggi protein, alkohol dan obesitas. Salah satu cara untuk pencegahan penyakit tersebut adalah dengan melakukan deteksi dini kadar asam urat dan melakukan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada kelompok pralansia di RT 10 RW 02 Kelurahan Pondok Labu. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok pralansia tentang penyakit gout arthritis dan pencegahannya sehingga meningkatkan kesadaran kelompok pralansia untuk melakukan deteksi secara dini dan melaksanakan berbagai upaya pencegahan gout arthritis. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 April 2022 bertempat di RT 10 RW 02 Kelurahan Pondok Labu terhadap 14 orang kelompok pralansia. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan kesehatan dengan media flipchart dan leaflet. Hasil dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya 8 orang mempunyai kadar asam urat tinggi dan setelah diberikan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan dengan katagori baik dari 42,9% menjadi 71,4%. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah terdeteksinya kelompok pralansia yang mengalami peningkatan kadar asam urat dan adanya peningkatan pengetahuan.