Wulan Sari Purba
Akper Kesdam I Bukit Barisan Pematangsiantar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN TENTANG PENANGANAN PERTAMA KEGAWATAN LUKA BAKAR PADA MASYARAKAT DI HUTA III KABUPATEN SIMALUNGUN Nabilah Siregar; Wulan Sari Purba; Astika Handayani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12202

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu kondisi gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat. Dampak yang dapat dialami akibat luka bakar seperti masalah gangguan cairan dan elektrolit tubuh, nyeri dan rasa tidak nyaman pada area luka, sesak nafas akibat menghirup udara panas yang lama, gangguan gerak fisik yang disebabkan oleh luka pada area persendian, infeksi pada luka, gangguan harga diri akibat kondisi luka atau bekas luka, bahkan kematian jika tidak segera mendapat pertolongan yang cepat dan tepat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu melalui edukasi kesehatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penanganan pertama kegawatan luka bakar. Metode kegiatan yang ditempuh meliputi pre test, ceramah dengan media audiovisual, pemberian leaflet, dan post test. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Kegiatan ini dihadiri 30 orang masyarakat. Hasil analisa data diperoleh peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama kegawatan luka bakar dari 28 orang (93,3%) dengan pengetahuan kurang dan 2 orang (6,7%) dengan pengetahuan cukup menjadi 30 orang (100%) dengan pengetahuan baik, serta didapatkan bahwa edukasi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat (p= 0,000). Selanjutnya diperlukan evaluasi yang berkelanjutan tentang penanganan pertama kasus kegawatdaruratan di masyarakat dan pemberian edukasi atau pelatihan oleh petugas kesehatan termasuk peran serta Perguruan Tinggi Kesehatan dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat.
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA MASYARAKAT AWAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN CARDIAC ARREST DI LUAR RUMAH SAKIT Nabilah Siregar; Wulan Sari Purba; Lismawati Lismawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24590

Abstract

Kejadian henti jantung di luar rumah sakit (Out-of-hospital cardiac arrest/OHCA) merupakan tantangan kesehatan yang besar di dunia, dimana rata-rata orang dewasa yang mengalami OHCA yaitu 55 orang per 100.000 orang setiap tahun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam penanganan cardiac arrest di luar rumah sakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pelatihan kepada masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar yang meliputi: pengkajian pengetahuan dan keterampilan awal (pre test), pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi resusitasi jantung paru, penilaian pengetahuan dan keterampilan setelah pelatihan (post test). Kegiatan pelatihan ini dihadiri 34 orang masyarakat awam (resimen mahasiswa, satpol Pamong Praja, security) di aula Korem 022/PT Pematangsiantar. Hasil analisa data diperoleh rata-rata skor pengetahuan masyarakat awam sebelum mengikuti pelatihan yaitu 5,82 sedangkan rata-rata skor pengetahuan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 18,24. Rata-rata skor keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar sebelum mengikuti pelatihan yaitu 7,29, sedangkan rata-rata skor keterampilan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 15,06. Terdapat pengaruh pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar terhadap pengetahuan (p value=0,000) dan keterampilan (p value=0,000) masyarakat awam. Peran serta petugas kesehatan diperlukan dalam memberikan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang BHD.