The purpose of this study was to describe the social skills of early childhood raised by parents with hearing impairment. The hearing impairment can certainly affect the communication process so that it has an impact on children’s social skills. The researcher used a qualitative approach with a case study method to obtain an understanding about social skills of early chilhood from a 5 years old girl who raised by mother with hearing impairment. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The data collected is then analyzed which includes the steps of data analysis are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. The results of this study stated that viewed the aspect of social skills process by the subject has including association with peers. Subject able to adapt, want to play with anyone regardless of gender and play for quite a long time. The ability to share is very well developed,understanding the feelings of friends is not visible bercause the subject tends to dominate while playing and interms of independencebegins to develop based on the subject can play with her self without her mothers but subject can do not simple things by her self subject need help her parents.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan sosial anak usia dini yang dibesarkan oleh orangtua yang mengalami hambatan pendengaran. Hambatan pendengaran ini tentunya dapat mempengaruhi proses komunikasi sehingga berdampak pada keterampilan sosial anak. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk memperoleh pemahaman tentang keterampilan sosial anak usia dini berusia 5 tahun yang dibesarkan oleh ibu yang mengalami hambatan pendengaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis yang meliputi langkah-langkah analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dilihat dari aspek keterampilan sosial yang dimiliki yaitu pergaulan subjek dengan teman sebaya. Subjek mampu menyesuaikan diri, mau bermain dengan siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan bermain dalam waktu yang cukup lama. Kemampuan berbagi berkembang sangat baik, memahami perasaan teman tidak terlihat karena subjek cenderung menguasai ketika sedang bermain dan kemandirian mulai berkembang yang didasari atas subjek mampu bermain sendiri tanpa ditemani oleh ibunya tetapi untuk melakukan hal yang sederhana subjek masih memerlukan bantuan orangtua.