Angel Yivani Maria Rihi
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENANGANAN HIPERTERMI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEMASI KECAMATAN NEKAMESE Angel Yivani Maria Rihi; Florentianus Tat; Aben B. Y. H. Romana
Jurnal Keperawatan Indonesia Timur (East Indonesian Nursing Journal) Vol 2 No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkit.v2i2.387

Abstract

Pendahuluan: Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Kasus hipertermi di Indonesia sebanyak 31% di alami oleh balita. Peran orang tua sangat dibutuhkan ketika balita mengalami hipertermi sehingga pengetahuan orang tua sangat penting untuk diperhatikan. Metode Penelitian: Penelitian bersifat deskriptif dan subjek penelitian adalah orang tua yang memiliki anak balita di wilayah kerja Puskesmas Oemasi, Kecamatan Nekamese dengan sampel sebanyak 71 orang tua dan pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner. Hasil: Hasil yang didapatkan terkait pengetahuan orang tua tentang pengertian hipertermi sebanyak 81,70% dengan kategori baik, pengetahuan tentang penyebab hipertermi sebanyak 57,70% dengan kategori baik, pengetahuan tentang tanda dan gejala hipertermi sebanyak 49,30% dengan kategori cukup, pengetahuan tentang dampak hipertermi sebanyak 64,80% dengan kategori cukup. Pengetahuan terkait penanganan hipertermi didapatkan hasil 62,00% memiliki kategori pengetahuan cukup untuk penanganan non farmakologis dan 52,10% kategori cukup untuk penanganan secara farmakologis. Kesimpulan: Pengetahuan orang tua tentang penanganan hipertermi pada balita diwilayah kerja Puskesmas Oemasi, Kecamatan Nekamese didapatkan kategori pengetahuan baik untuk pengertian dan penyebab hipertermi dan kategori pengetahuan cukup untuk tanda dan gejala, dampak, penanganan secara non farmakologis maupun farmakologis pada hipertermi.