Background: The number of HIV/AIDS cases globally in 2015 was 36.9 million. New infections in 2012 were estimated at 2.3 million, with a total of 2 million incident cases. The number of PLWHA in North Sumatra Province in 2012 was estimated at 26,141, of which 40.14 percent were in Bandar Baru City, 4.1 percent were PLHIV working woman and 26.6 percent PLHIV were customers and their regular partners. Purpose: To increase the knowledge of high-risk men about HIV/AIDS, so that they are able to improve their attitudes and behavior to prevent HIV/AIDS. Method: Counseling was carried out by field officers together with lecturers from Sari Mutiara University of Indonesia using counseling media in the form of flipcharts. Pretest and posttest were carried out before and after the activity to determine the increase in respondents' knowledge of the material provided. Results: The majority of respondents aged 20-35 years, highly educated (senior high school/collage). The highest increase in correct answers is in knowledge; that currently there are medicines for HIV/AIDS sufferers that must be taken for life, HIV can be transmitted from mother to child during pregnancy, HIV is not transmitted through sharing eating/drinking utensils, HIV can be transmitted from mother to child during breastfeeding, and people HIV-infected can only be known through a blood test. Conclusion: The knowledge of men at high risk about HIV/AIDS increased on average before and after the counseling was carried out. Pendahuluan: Jumlah kasus HIV/AIDS secara global pada tahun 2015 sebanyak 36,9 juta. Infeksi baru di tahun 2012 diperkirakan 2,3 juta, dengan jumlah insiden sebanyak 2 juta kasus. Jumlah ODHA di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 diperkirakan sebanyak 26.141, dari jumlah tersebut 40,14 persen nya berada di Kota Bandar Baru, sebanyak 4,1 persen adalah ODHA WPSL dan 26,6 persen ODHA pelanggan serta pasangan tetap nya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan laki-laki berisiko tinggi tentang HIV/AIDS, sehingga mampu meningkatkan sikap dan perilakunya untuk mencegah HIV/AIDS. Metode: Penyuluhan yang dilakukan oleh petugas lapangan bersama-sama dengan dosen dari Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan menggunakan media penyuluhan berupa lembar balik. Pretest dan posttest dilaksanakan sebelum dan sesudah kegiatan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden terhadap materi yang diberikan. Hasil: Mayoritas responden berusia 20-35 tahun, berpendidikan tinggi (SMA/PT). Peningkatan jawaban benar tertinggi adalah pada pengetahuan; bahwa saat ini sudah ada obat untuk penderita HIV/AIDS yang harus diminum seumur hidup, HIV dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan, HIV tidak menular melalui penggunaan alat makan/minum bersama, HIV dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama menyusui, dan orang yang terinfeksi HIV hanya bisa diketahui melalui tes darah. Simpulan: Pengetahuan laki-laki berisiko tinggi tentang HIV/AIDS rata-rata meningkat sebelum dan sesudah penyuluhan dilaksanakan.