Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Diuretik Terhadap Stone-Free Rate Batu Ureter dengan Pneumatic Lithotripsy Jufriady Ismy; Muhammad Ridha; Dahril; Rayyan Al Faruqi; Muyasir
Journal of Medical Science Vol 3 No 2 (2022): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v3i2.82

Abstract

Pneumatic Lithotripsy (PL) is considered effective in fragmenting hard stones, and this procedure can also be performed transurethrally and percutaneously on large stones. This study aimed to see the percentage of Stone Free Rate (SFR) by administering force diuretics to ureteral stones that were crushed using PL. Previous studies have found that intravenous loop diuretic administration is effective, safe, and efficient in obtaining a much higher percentage of SFR and can reduce the average number of sessions per stone during extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). We identified study subjects from early July-September 2022 and obtained as many as 38 study subjects (SP) with stones in the distal ureter <20mm. Subjects were randomly selected and divided into two groups: the group given diuretics (K2) and not given (K1). With a 90% confidence degree and 15% sampling error, based on Lameshow's formula, 30 SP can be observed; eight other subjects were excluded because they experienced a decrease in systolic pressure >25% (5 SP) and the remaining stones came out without splitting (3SP). The results obtained were SFR levels that were statistically significant (p<0.05) and clinically using the Mann-Whitney statistical test. Administration of diuretics to patients with distal ureteral stones undergoing URS with Pneumatic Lithotripsy is safe and effective as an anti-retropulsion method. It is the strategy of choice in centers that do not provide laser lithotripsy or flexible ureteroscope.
Analisis Lima Tahun Angka Harapan Hidup Pada Keganasan Kandung Kemih Ismy, Jufriady; Mauny, Muhammad Puteh; Muyasir
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.140

Abstract

Kanker kandung kemih adalah kanker kedua yang paling umum dan menyumbang 3,2% dari total kasus kanker di seluruh dunia. dari total kasus kanker di seluruh dunia. Di Indonesia, Kanker kandung kemih adalah kanker genitourinari kedua yang paling sering terjadi dan insidensinya meningkat 15% setiap tahunnya. Harapan hidup pasien kanker kandung kemih dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, stadium kanker, jenis pengobatan, dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis angka harapan hidup pasien dengan kanker kandung kemih dan faktor-faktor risiko yang memengaruhinya, serta mengukur kualitas hidup dengan menggunakan EORTC QLQ-C30 versi 3.0. Penelitian ini menggali data pasien keganasan kandung kemih yang dirawat di RSUDZA Banda Aceh dari 2019 hingga 2023 dengan pendekatan retrospektif berdasarkan kode ICX C67.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 157 kasus yang diambil dari sistem registrasi rekam medis RSUDZA, informasi berhasil terkumpul dari 126 pasien atau keluarganya (tingkat respons = 92%) sehingga jumlah subjek penelitian akhir 98 pasien. Analisis univariat untuk variabel seperti usia, jenis kelamin, dan beberapa karakteristik lainnya. Kedua, analisis bivariat digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara karakteristik pasien, seperti usia dan jenis kelamin, dengan faktor lainnya. Metode statistik yang digunakan dalam analisis bivariat disesuaikan dengan jenis data dan distribusinya. Terakhir, analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis pasien kanker kandung kemih. Mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (92,9%). Analisis mengungkapkan bahwa faktor risiko yang signifikan memengaruhi angka harapan hidup pasien adalah staging kategori T, dengan p<0,001 dan OR 146,4 (95% CI) dengan rata-rata kualitas hidup pasien yang diukur dengan EORTC QLQ-C30 versi 3.0, adalah 32,88% (SD ± 22%). Penelitian ini menggambarkan pentingnya deteksi dini dan penanganan kanker kandung kemih untuk menjaga kualitas hidup pasien dan menekankan peran kategori T dalam manajemen pasien untuk meningkatkan prognosis mereka. Hasil ini dapat membantu pengambilan keputusan klinis yang lebih baik dalam perawatan pasien kanker kandung kemih. Hasil penelitian ini khususnya menyoroti peran yang dimainkan oleh kategori T dalam manajemen pasien, yang telah terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap prognosis pasien.
Karakteristik Klinis Pasien Hipospadia di RSUD Dr. Zainoel Abidin Periode 2020-2023: Clinical Characteristics of Hypospadias Patients at Dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital, 2020-2023 Muhammad Ridha; Syahnan; Muyasir
Journal of Medical Science Vol 6 No 2 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i2.223

Abstract

Hipospadia merupakan kelainan kongenital pada laki-laki yang ditandai dengan posisi abnormal meatus uretra di sisi ventral penis akibat gangguan perkembangan tuberkulum genital selama embriogenesis. Kondisi ini memiliki etiologi multifaktorial yang melibatkan faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Di Indonesia, data epidemiologi nasional masih terbatas, sehingga diperlukan penelitian untuk memahami pola kasus hipospadia di berbagai daerah, termasuk di RSUD Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) sebagai rumah sakit rujukan tersier di Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik klinis pasien hipospadia di RSUDZA periode 2020–2023, mencakup distribusi usia, asal daerah, tipe hipospadia, jenis tindakan pembedahan, dan komplikasi pascaoperasi. Desain penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan pengumpulan data dari rekam medis pasien yang menjalani operasi hipospadia di RSUDZA selama periode tersebut. Variabel yang dikaji meliputi usia pasien saat operasi, asal tempat tinggal, tipe hipospadia berdasarkan lokasi meatus uretra, jenis operasi yang dilakukan, serta komplikasi yang terjadi setelah operasi. Sebanyak 63 pasien tercatat menjalani operasi hipospadia selama periode penelitian, dengan jumlah kasus terbanyak pada tahun 2021 sebanyak 29 pasien (46,03%). Sebagian besar pasien berusia 11–15 tahun (53,97%), berasal dari Lhokseumawe (14,29%), dan memiliki tipe penoscrotal (46,03%) sebagai bentuk yang paling sering ditemukan. Teknik operasi yang paling banyak digunakan adalah two-stage repair (60,32%), sedangkan komplikasi pascaoperasi yang paling umum adalah fistula uretrokutan (17,46%), diikuti oleh striktur uretra (4,76%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe penoscrotal merupakan bentuk hipospadia yang paling sering dijumpai di RSUD Dr. Zainoel Abidin, dengan teknik two-stage repair sebagai metode operasi yang paling sering digunakan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk evaluasi, peningkatan kualitas pelayanan, serta perencanaan penelitian lanjutan dalam penatalaksanaan kasus hipospadia di masa mendatang.Kata Kunci: hipospadia, kelainan kongenital, karakteristik klinis.