Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Zona Perlindungan Petir Pada Gedung – E Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta Pasca Pembangunan Struktur Menara LIFT-FRAME Budi Utama
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi perlindungan petir yang ditimbulkan oleh terminasi udara (lightning rod) pada Gedung – E  STTNAS Yogyakarta pascapembangunan struktur menara lift frame. Atap gedung terbuat dari genting beton dengan versi semi-Joglo (tradisional Jawa). Peluang sambaran petir ke struktur menara lift-frame diteliti pada desain terminasi udara yang sebelumnya telah terpasang.Metoda penelitian dalam menginvestigasi peluang sambaran petir ke Gedung – E diteliti secara seksama, dan metoda bola gelinding (Rolling Sphere Method) digunakan dan diterapkan ulang terhadap struktur gedung-E dan struktur menara lift-frame. Disajikan juga kondisi zona dan perisai perlndungan untuk amplitudo petir : 10 kA, 15 kA, 20 kA, 25 kA, 30 kA, dan 50 kA.Hasil penelitian dan investigasi menunjukan bahwa struktur gedung – E dan struktur menara lift frame  me- ngalami tingkat kegagalan desain perlindung sebesar 0.833 untuk besar amplitudo petir 10 kA, 15 kA, 20 kA, 25 kA, 30 kA. Kegagalan desain perlindungan sambaran petir ini dikarenakan tidak ada sistem proteksi petir tambahan pada korpus-miring pada atap Joglonya dan pada puncak menara lift-framenya. Kata Kunci :  Perlindungan Petir,  Struktur, Menara, Lift-Frame.
Pengurangan Intensiti Medan Listrik Akibat Sambaran Petir Pada Menara Tiang Transmissi Budi Utama
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-12 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki iklim tropis dengan dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan frequensi sambaran petir akan muncul dengan angka Isokraunic Level (IKL) antara 30 sd 40, densiti sambaran petir yang tertinggi terjadi di kota Bogor dan sekitarnya. Rute saluran transmissi yang ada di Indonesia juga mengalami gangguan akibat sambaran petir dan menimbulkan tripout pada sistem penyaluran daya listrik. Tulisan ini bertujuan menyajikan cara pereduksian intensiti medan listrik yang terpapar di permukaan bumi ketika terjadi sambaran petir di menara saluran transmissi. Metoda discrete (cuplikan) pada setiap titik dari suatu permukaan tanah yang akan ditentukan intensiti medan listriknya diterapkan setelah penyusunan Matriks Koeffisien Potensial Maxwell (MKPM) terbentuk yang bersesuaian dengan pemodelan (modelling) terhadap konfigurasi dari komposisi jumlah konduktor phasa dan kawat tanah pada struktur menara transmissinya. Hasil simulasi menunjukan bahwa ketika terjadi sambaran petir dgn amplitudo 41.9 kA intensiti maksimum medan listrik yang muncul terpapar di atas permukaan tanah sebesar 12 418 V/m. Setelah pemasangan kawat tanah tambahan di bawah jaringan konduktor phasa, intensiti medan ini mampu diturunkan menjadi 8 038.9 V/m (terjadi penurunan sekitar 35.3 %).Kata Kunci : Transmissi, Medan-Listrik, Petir, Menara, Tiang.