Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL KLIKA KAMANDRAH (CROTON TIGLIUM L.) TERHADAP LARVA ARTEMIA SALINA LEACH DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Rusman; A. Suparlan Isya Syamsu; Jasmiadi; Sri Wahyuni Gaffar
Journal Prima Health Science Vol 1 No 3 (2020): Mei
Publisher : LPPM STIKes Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on the acute toxicity test on an ethanol extract of camandrah clika (Croton tiglium L.) ethanol extract onArtemia salina Leach larvae was conducted. With the Brine Shrimp Lethality Test method. The aim of this researchwas to determine the acute toxicity potential of the camandrah clika ethanol extract that extracted by macerationwith 96% ethanol solvent, then evaporated to produce a thick extract, then it was tested against Artemia salina Leachlarvae at concentrations of 1000 ppm, 100 ppm, ten ppm, one ppm and negative control of seawater. The resultsobtained were based on an analysis of 3,706/mL, classified as highly toxic to the level of Artemia salina Leach.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daging Buah Beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Hasanuddin, Rusman; Alim, Nur; Jasmiadi; Fauzan, Ahmad
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 3: Volume 1 Issue 3
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i3.527

Abstract

Antibacterial is a compound that can be used to inhibit or kill bacteria. Ethanol extract of Beligo fruit flesh [Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.)] contains flavanoid compounds that can be used as antibacterials. The purpose of this research was to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of beligo fruit flesh [Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.)] against bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Research methods include macerated extraction using 70% ethanol and testing antibacterial activity against bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus with diffusion methods using disc paper. The result obtained using concentration of 12,8%; 25,6%; 51,2% each had an inhibitory diamter of 7,34 mm; 8,97 mm; 12,12 mm for Staphyloccous aureus bacteria while the inhibitory diamter is 6,45 mm; 7,33 mm; 9,91 mm for Escherichia coli bacteria. The conclusion of this research is that the ethanol extract of Beligo fruit flesh has antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea chanefora L.) Pada Tikus Diabetes Melitus Hasanuddin, Rusman; pratama, Agus sangka; Irhas, Muhammad; Jasmiadi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.600

Abstract

Biji kopi robusta yang dapat menurunkan kadar glukosa darah adalah asam klorogenat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea chanefora L.) pada tikus (Rattus novegicus) diabetes mellitus tipe II yang di induksi oakan diet tinggi lemak. Metode penelitian dilakukan simplisia biji kopi robusta di maserasi dengan pelarut aquadest : etanol 96% (7:3). Penelitian menggunakan 25 ekor tikus wistar, 5 kelompok perlakuan glukosa darah awal, kemudian di induksi dengan pakan diet tinggi lemak selama 8 minggu. Kelompok I sebagai kontrol negatif (aquadest), kelompok II sebagai kontrol positif (Metformin), kelompok III, IV dan V diberikan perlakuan ekstrak etanol biji robusta 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB selama 7 hari. Kemudian diukur kadar glukosa darah dengan menggunakan glucometer hari ke 3 dan hari ke 7. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea chanefora L.) pada tikus (Rattus novergicus) diabetes mellitus tipe II, dengan dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah sewaktu pada tikus yang telah diinduksi pakan tinggi lemak.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) Terhadap Pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans Sartini, Sartini; Jasmiadi; Nur zam zam, Andi; Irfayanti, Nur Alfiah; Nurdin, Fatmawati
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.601

Abstract

Umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa polifenol (flavonoid, kumarin dan tannin) dan senyawa polifenol memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak umbi rumput teki yang dapat menghambat pertumbuhan baktri Streptococcus mutant. Ekstraksi dilakukan dengan metode remaserasi menggunakan cairan penyari etanol 70% (1:5). ekstrak dibuat dengan konsentrasi 5% b/v, 10% b/v dan 20% b/v digunakan dalam uji aktivitas umbi rumput teki dengan menggunakan metode kirby bauer dengan difusi cakram (diameter 6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi rumput teki mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan konsentrasi 5% b/v, 10% b/v dan 20% b/v dengan masing-masing diameter zona hambat 6,61 mm; 7,71 mm; 8,13 mm;. diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak umbi rumput teki dapat menghambat bakteri Streptococcus mutant.
Aktivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) Pada Tikus Alim, Nur; Jasmiadi; sulastri, dewi; pratama, Agus sangka
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.610

Abstract

Beligo merupakan tanaman yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai obat demam. Penelitian tentang buah beligo sebagai obat demam telah banyak dilakukan. Namun, pada daun belum dilakukan sehingga pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) pada tikus putih (Rattus norvegicus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun beligo pada tikus putih. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi dan pengujian antipiretik dengan metode design pre post test with control group. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian antipiretik yaitu tikus putih sebanyak 15 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I kontrol negatif diberi Na-CMC 1%, kelompok II kontrol positif diberi paracetamol, kelompok III, IV dan V diberi ekstak etanol daun beligo dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB yang diinduksi pepton 5%, dilakukan pengukuran suhu awal, suhu setelah induksi dan suhu setelah perlakuan setiap 30 menit selama 180 menit. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji Duncan yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun beligo dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB memiliki aktivitas antipiretik secara signifikan (p<0,05) yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif tablet paracetamol.
Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Ekstrak Etanol Daging Buah Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Asal Kabupaten Pinrang Terhadap Candida aIbicans Syafruddin, Astrivo; Jasmiadi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 2: Volume 3 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i2.1107

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antifungi dari fraksi ekstrak etanol daging buah kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) terhadap Candida albicans. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi dengan metode partisi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, kloroform dan etil asetat. Fraksi n-heksan, kloroform dan etil asetat kemudian diuji aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dengan metode difusi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi n-heksan, kloroform dan etil asetat mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 10% (2mg/paper disk) dengan diameter hambatan berturut-turut yaitu ekstrak etanol 8,93 mm, 7,02 mm, 8,33 mm, dan 11 mm. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak etanol 96% daging buah kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) diduga mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan saponin. ABSTRACT This study aims to test the antifungal activity of the ethanol extract fraction of harp (Sandoricum koetjape Merr.) flesh against Candida albicans. This research method includes extraction by maceration with 96% ethanol solvent then followed by fractionation using the liquid-liquid partition method using n-hexane, chloroform and ethyl acetate solvents. The n-hexane, chloroform and ethyl acetate fractions were then tested for antifungal activity against Candida albicans using the diffusion method. The test results showed that the n-hexane, chloroform and ethyl acetate fractions were able to inhibit the growth of Candida albicans at a concentration of 10% (2 mg/paper disk) with respective inhibitor diameters, namely ethanol extract of 8.93 mm, 7.02 mm, 8.33 mm. mm, and 11 mm. The results of the phytochemical screening of the 96% ethanol extract of harp flesh (Sandoricum koetjape Merr.) are suspected to contain alkaloids, flavonoids, tannins, steroids and saponins.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Bunga Kemangi (Ocimum sanctum L. ) Asal pinrang terhadap Staphylococcus aureus Zhafirah, Nur Zhafirah; jasmiadi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 3 (2024): volume 3 Issue 3 2024
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i3.1331

Abstract

Masyarakat Indonesia telah memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Keadaan perekonomian Indonesia merupakan salah satu penyebab harga obat-obatan modern menjadi sangat mahal Oleh karena itu, salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu tanaman yang dipergunakan oleh Masyarakat Indonesia pada saat ini sebagai bahan obat-obatan adalah tanaman kemangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas dari ekstrak bunga kemangi terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi bunga kemangi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar yang menggunakan kertas cakram dengan konsentrasi 20%, 50%, 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bunga kemangi yang diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% diperoleh ekstrak sebanyak 53,60 gram dengan persentasi rendamen sebesar 26,8%. Ekstrak etanol 70% bunga kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar memiliki diameter zona hambat yaitu untuk konsentrasi 20% sebesar 10,11 mm; kemudian 50% sebesar 12,79 mm; dan konsentrasi 75% sebesar 17,48 mm. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% bunga kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Bunga Kemangi (Ocimum sanctum L.); Staphylococcus aureus; Antibakteri
Uji Akativitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma Malabathricum L.) Terhadap Bakteri Escerichia Coli Dan Shigella Dysenteriae gusman, Aswi warfa gusman; rusman; Jasmiadi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 3 (2024): volume 3 Issue 3 2024
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i3.1381

Abstract

Senggani (Melastoma malabathrium L.) merupakan tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai obat diare dan mengandung senyawa fitokimia berupa tanin yang berpoten sisebagai antibakteri. Tujuan penelitian untuk menentukan aktivits antibakteri ekstrsk etanol daun senggani terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan cara difusi agar dan menggunakan 3 konsentrasi yaitu 25%, 50%, dan 75%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstral etanol daun senggani memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. Dysenteriae yang ditandai dengan adanya zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Pada bakteri E. coli masing-masing memiliki zona hambat yaitu 12,83 mm, 14,63 mm, dan 20,14 mm. sedangkan bakteri S. dysenteriae masing-masing mamiliki zona hambat yaitu 11,56 mm, 13,09 mm, dan 25,51 mm. dapat disimpulkan bahwa semua konsentrasi ekstrak daun senggani memiliki kepekaan daya hambat terhadap pertumbahan E. coli dan S. Dysenteriae dengan katergori kuat.
Effect of Giving Ethanol Extract of Robusta Coffee Beans (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Based on Immunohistochemical Examination of GLUT-4 Protein Expression in White Rats (Rattus norvegicus) Model of Diabetes Mellitus Jasmiadi; Rusman; Alim, Nur; Rahma, Tarisa Jabal
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 8 (2025): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i8.12044

Abstract

Metabolic disorders are characterized by an increase in blood sugar due to a decrease in insulin secretion by pancreatic beta cells. Cells are unable to stimulate glucose absorption in muscle and fat tissue. The presence of GLUT-4 can increase the rate of glucose entry into insulin target tissues. The chlorogenic acid compound in robusta coffee beans is believed to lower blood glucose levels by activating GLUT-4. The aim of the research was to determine the effect of administering ethanol extract of robusta coffee beans (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) based on immunohistochemical examination of GLUT-4 protein expression in mice (Rattus norvegicus) with Type 2 Diabetes Mellitus. The research method included extraction by maceration with 96% ethanol: distilled water (3:7) solvent and immunohistochemical testing of the effect of ethanol extraction of Robusta coffee beans on mice. Rats were divided into 5 treatment groups, namely, Na-CMC 1%, metformin, 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB and 450 mg/kg BB and fed a high-fat diet for 6 months and immunohistochemical examination of skeletal muscle tissue was carried out. The results of immunohistochemical examination found that protein expression occurred in the positive control of coffee bean ethanol extract at doses of 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB and 450 mg/kg BB. The statistical test results show that the ethanol extract of robusta coffee beans at doses of 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB and 450 mg/kg BB is significant with the negative control      Na-CMC 1% but with the positive control metformin the three doses of ethanol extract of robusta coffee beans are not significant. From the discussion above, it can be concluded that the ethanol extract of robusta coffee beans has an effect at doses of 300 mg/kg BB and 450 mg/kg BB