Wahyu Indah Permatasari
Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOMPA DALAM PERKAWINAN ORANG BUGIS BONE DI DESA MARGA JAYA KECAMATAN RAROWATU UTARA KABUPATEN BOMBANA Wahyu Indah Permatasari; Hasniah Hasniah; Hartini Hartini
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penetapan sompa dan makna sompai dalam perkawinan orang Bugis Bone. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simbol Victor Turner menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi penetapan sompa dalam perkawinan orang Bugis Bone yang ada di Desa Marga Jaya masih melihat kesetaraan status sosial kepada calon pengantin perempuan. Selain itu, tradisi ini harus dilakukan oleh orang Bugis Bone sebagai tanda bahwa ada syarat-syarat yang dilakukan sebelum menikah. Dengan demikian, permintaan sompa dan uang panai yang tinggi sesuai dengan permintaan dari keluarga perempuan melalui juru bicara yang diutus untuk ikut dalam acara pelamaran atau penjajakan. Simbol-simbol dalam sompa tersebut dimaknai bahwa kelak kehidupan rumah tangga mereka tetap aman, harmonis dan penuh kasih sayang.
Sompa dalam Perkawinan Orang Bugis Bone di Desa Marga Jaya Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana Wahyu Indah Permatasari; Hasniah Hasniah; Hartini Hartini
JURNAL KABANTI: Kerabat Antropologi Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/kabanti.v6i2.1644

Abstract

This study aims to determine and determine and describe the determination of giving sompa and the meaning of sompa in Bugis marrianges in marga Jaya villace, North Rarowatu District, Bombana Regency, ethnographic method. The result showed trat the tradition of determining ompa in the marriage of the Bugis Bone in Marga Jaya Village still sees the equality of social status for the bride to be. In addition, this tradition must be carried out by the Bugis Bone as a sign that there are conditions that must be carried out before marriage. Thus, the high demand for sompa and panai money is in accordance with the request from the woman’s family through a spokesperson who was sent to participate in the application or asaessment program. The simbols in the sompa mean that in the future their domestic life will remain safe, harmonious and full of love.