Adi Wegangga Jaya Palguna
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEMAMPUAN MEMAINKAN POLA-POLA KENDANG PENGIPUK TRUNAJAYA DALAM EKSTRAKURIKULER SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 KUTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Adi Wegangga Jaya Palguna; I Ketut Muada; I Ketut Lanus
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7608454

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kemampuan siswa dalam Memainkan Pola-pola Kendang dalam Pengupuk Trunajaya Dalam Gamelan Bali Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Kuta Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas VIII, SMK Negeri 5 Kuta Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023 memainkan pola-pola kendang dalam pengipuk trunajaya serta faktor pengahambat dalam proses pembelajaran Memainkan Pola-pola Pengipuk Trunajaya Dalam Gamelan Bali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kuta Utara yang berjumlah 11 orang. Penelitian adalah jenis penelitian kuantitatif dengan dengan tahap analisis data dengan menggunakan metode Penentuan Subyek Penelitian, Metode Pendekatan Subyek Penelitian, metode wawancara, metode pengumpulan data dan Pengolahan Data. Asepk-aspek yang dinilai pada kemampuan siswa dalam Memainkan Pola-pola Kendang dalam Pengupuk Trunajaya yaitu, ngewilet, nabdab, namprat, dan namplig. Berdasarkan hasil analisis data Kemampuan Memainkan Pola-Pola Kendang Pengipuk Trunajaya Dalam Gamelan Bali Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kuta Selatan, bahwa skor rata-rata yang dicapai oleh siswa pada adalah 80,39. Hasil tersebut menunjukan bahwa Kemampuan Memainkan Pola-Pola Kendang Pengipuk Trunajaya Dalam Ektrakurikuler Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Kuta Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023 dikategorikan cukup. Dengan beberapa faktor pengahmbat yaitu kurangnya pemahaman tentang pola kendang dalam pengipuk Trunajaya serta tidak konsisten mengikuti proses pembelajaran.