This Author published in this journals
All Journal U Karst
Nur Affandy
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ALAMI ECENG GONDOK TERHADAP KUAT TEKAN BETON BERKUALITAS RENDAH Nur Affandy; Zulkifli Lubis
U Karst Vol 2, No 1 (2018): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.274 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v2i1.262

Abstract

This research will be conducted in accordance with Indonesian Standard SK SNI and foreign standard ASTM. The test object consists of a cylindrical test with the diameter of 15 cm and a height of 30 cm, and it is developed to 4 mixture variations with the amount of 2%, 4%, 6%, 8%, of total cement. The mechanical properties of concrete is being tested include concrete compressive strength. Itis tested at the age of 7 days, and then converted at 28 days, using test objects mixed with different fiber variations. The results of the test are: compressive strength test with 2% variation is 7,54MPa, compressive strength testwith 4% variation is 6,74 Mpa, compressive strength with 6% variation is 4,58 Mpa, compressive strength with 8% variation is 3.63 MPa. Maximum concrete compressive strength occurs in 2% fiber mixture, while the minimum concrete compressive strength occurs in 8%. From these results, it can be concluded that the addition of water hyacinth fiber to the mixture for low quality concrete has not been able to increase its compressive strength. Keywords:  Fiber, Water Hyacinth, Concrete Compressive Strength.  Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan Standar SK Indonesia SNI dan standar asing ASTM. Benda uji terdiri dari uji silindris dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan dikembangkan menjadi 4 variasi campuran dengan jumlah total semen 2%, 4%, 6%, 8%. Sifat mekanik beton sedang diuji termasuk kekuatan tekan beton. Itu diuji pada usia 7 hari, dan kemudian dikonversi pada 28 hari, menggunakan benda uji dicampur dengan variasi serat yang berbeda. Hasil pengujian adalah: uji kuat tekan dengan variasi 2% adalah 7,54MPa, uji kuat tekan dengan variasi 4% adalah 6,74 Mpa, kuat tekan dengan variasi 6% 4,58 Mpa, kuat tekan dengan variasi 8% adalah 3,63 MPa. Kekuatan tekan beton maksimum terjadi pada campuran serat 2%, sedangkan kekuatan tekan beton minimum terjadi pada 8%. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan serat eceng gondok ke dalam campuran beton berkualitas rendah belum mampu meningkatkan kekuatan tekannya. Kata Kunci: Serat, Eceng Gondok, Kekuatan Tekan Beton.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE RUAS JALAN KUNCIR – SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK April Gunarto; Fauzie Nursandah; Moch. Zaenuri; Nur Azizah Affandy
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.529 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.76

Abstract

Jalan Kuncir – Sawahan merupakan jalan alternatif yang cukup penting, karena  jalan ini menghubungkan antara Jalur Lalu lintas dari Berbek ke Air Terjun Sedudo. Jalan Tersebut masuk wilayah  daerah Kab.Nganjuk,. Daerah tersebut dengan ketinggian +- 75 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata 25 o C, dan memiliki curah hujan rata-rata berkisar antara 2000 – 3000 mm/tahun. Lapisan perkerasan yang digunakan pada jalan ini merupakan lapis perkerasan penetrasi (macadam) dengan Laston sebagai lapisan tambahannya. Karena kurang matangnya perencanaan jalan  yang tidak memperhatikan adanya perubahan tata guna lahan, tingkat pertumbuhan kendaraan dan juga tingkat pertumbuhan pembangunan di wilayah tersebut, menyebabkan konstruksi dan sarana drainase permukaan pada jalan Kandangan  sering mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan dari hasil evaluasi kondisi badan jalan pada jalan Kuncir – Sawahan  STA. 4+100 s/d STA. 4+500,  Kab. Nganjuk sebagai berikut: Perbaikan kondisi alinemen vertikal diperlukan agar kenyamanan dan keamanan pengguna jalan dapat lebih ditingkatkan. Perhitungan alinemen vertikal didapatkan hasil Elv. 1`sebesar 784,838 m dan Elv. 2 sebesar 783,989 m. Serta nilai Qsal dari segmen 1-6 sebesar 0,438m3/dt, 1,04m3/dt, 0,785m3/dt, 0,997m3/dt, 1,114m3/dt, dan 1,274m3/dt. Kata Kunci: Badan jalan, Alinemen vertikal, horisontal, curah hujan, debit air
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE RUAS JALAN KUNCIR – SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK April Gunarto; Fauzie Nursandah; Moch. Zaenuri; Nur Azizah Affandy
UKaRsT Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.76

Abstract

Jalan Kuncir – Sawahan merupakan jalan alternatif yang cukup penting, karena  jalan ini menghubungkan antara Jalur Lalu lintas dari Berbek ke Air Terjun Sedudo. Jalan Tersebut masuk wilayah  daerah Kab.Nganjuk,. Daerah tersebut dengan ketinggian +- 75 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata 25 o C, dan memiliki curah hujan rata-rata berkisar antara 2000 – 3000 mm/tahun. Lapisan perkerasan yang digunakan pada jalan ini merupakan lapis perkerasan penetrasi (macadam) dengan Laston sebagai lapisan tambahannya. Karena kurang matangnya perencanaan jalan  yang tidak memperhatikan adanya perubahan tata guna lahan, tingkat pertumbuhan kendaraan dan juga tingkat pertumbuhan pembangunan di wilayah tersebut, menyebabkan konstruksi dan sarana drainase permukaan pada jalan Kandangan  sering mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan dari hasil evaluasi kondisi badan jalan pada jalan Kuncir – Sawahan  STA. 4+100 s/d STA. 4+500,  Kab. Nganjuk sebagai berikut: Perbaikan kondisi alinemen vertikal diperlukan agar kenyamanan dan keamanan pengguna jalan dapat lebih ditingkatkan. Perhitungan alinemen vertikal didapatkan hasil Elv. 1`sebesar 784,838 m dan Elv. 2 sebesar 783,989 m. Serta nilai Qsal dari segmen 1-6 sebesar 0,438m3/dt, 1,04m3/dt, 0,785m3/dt, 0,997m3/dt, 1,114m3/dt, dan 1,274m3/dt. Kata Kunci: Badan jalan, Alinemen vertikal, horisontal, curah hujan, debit air
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ALAMI ECENG GONDOK TERHADAP KUAT TEKAN BETON BERKUALITAS RENDAH Nur Affandy; Zulkifli Lubis
U Karst Vol. 2 No. 1 (2018): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/ukarst.v2i1.262

Abstract

This research will be conducted in accordance with Indonesian Standard SK SNI and foreign standard ASTM. The test object consists of a cylindrical test with the diameter of 15 cm and a height of 30 cm, and it is developed to 4 mixture variations with the amount of 2%, 4%, 6%, 8%, of total cement. The mechanical properties of concrete is being tested include concrete compressive strength. Itis tested at the age of 7 days, and then converted at 28 days, using test objects mixed with different fiber variations. The results of the test are: compressive strength test with 2% variation is 7,54MPa, compressive strength testwith 4% variation is 6,74 Mpa, compressive strength with 6% variation is 4,58 Mpa, compressive strength with 8% variation is 3.63 MPa. Maximum concrete compressive strength occurs in 2% fiber mixture, while the minimum concrete compressive strength occurs in 8%. From these results, it can be concluded that the addition of water hyacinth fiber to the mixture for low quality concrete has not been able to increase its compressive strength. Keywords:  Fiber, Water Hyacinth, Concrete Compressive Strength.  Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan Standar SK Indonesia SNI dan standar asing ASTM. Benda uji terdiri dari uji silindris dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan dikembangkan menjadi 4 variasi campuran dengan jumlah total semen 2%, 4%, 6%, 8%. Sifat mekanik beton sedang diuji termasuk kekuatan tekan beton. Itu diuji pada usia 7 hari, dan kemudian dikonversi pada 28 hari, menggunakan benda uji dicampur dengan variasi serat yang berbeda. Hasil pengujian adalah: uji kuat tekan dengan variasi 2% adalah 7,54MPa, uji kuat tekan dengan variasi 4% adalah 6,74 Mpa, kuat tekan dengan variasi 6% 4,58 Mpa, kuat tekan dengan variasi 8% adalah 3,63 MPa. Kekuatan tekan beton maksimum terjadi pada campuran serat 2%, sedangkan kekuatan tekan beton minimum terjadi pada 8%. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan serat eceng gondok ke dalam campuran beton berkualitas rendah belum mampu meningkatkan kekuatan tekannya. Kata Kunci: Serat, Eceng Gondok, Kekuatan Tekan Beton.