Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islamic Philanthropy Fiqh in Modern Context Nanang Naisabur; Haris Maiza Putra; Chikal Anugrah Putra Naisabur; Diana Farid; Hisam Ahyani
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 10, No 1 (2023): January
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v10i1.21068

Abstract

This study aims to determine Islamic philanthropy in a modern context. Islamic philanthropy is taken from the religious doctrine of the Qur'an and hadith as a human and religious commitment so that Islamic charity appears as zakat, infaq, alms, and endowments. This type of research is qualitative with a literature study method. Data collection techniques in literature study are through books, articles, journals, and research reports related to the problem being researched. The results of the study found that in Indonesia, practices in zakat, waqf, infaq, and sadaqah (Ziswaf) are seen as economic symbols of justice and democracy, being able to place economic resources in their proper place. In conclusion, Islamic philanthropy in the modern context is a stylish way of managing one's social generosity in the context of carrying out muamalah activities among fellow human beings.
Analisis Metode Penafsiran Hakim Dalam Memutus Perkawinan Beda Agama (Studi Kasus Undang-Undang No. 959/Pdt.P/2020/PN.Bdg dan Undang-Undang No. 71/Pdt.P/2017/PN Bla) Diana Farid; Hendriana Hendriana; Muhammad Husni Abdulah Pakarti
MU'ASYARAH: Jurnal Kajian Hukum Keluarga Islam Vol 2, No 1 (2023): Maret
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mua.v2i1.4910

Abstract

Artikel ini membahas terkait dengan metode penafsiran yang digunakan oleh Hakim dalam memutus perkawinan beda agama. Undang-undang No. 19 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan beda agama tidak diatur secara eksplisit sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam melarang praktek perkawinan beda agama, sehingga terjadi disharmonisasi hukum, dan penetapan perkawinan beda agama menjadi subjektifitas Hakim dalam menetapkan perkawinan beda agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode penafsiran apa yang digunakan oleh Hakim. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (library research) dengan pendekatan hukum normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penetapan no. 959/Pdt.P/2020/PN Bdg perkawinan beda agama yang dikabulkan menggunakan penafsiran letterlijk. Hakim yang menolak dalam penetapan no. 71/Pdt.P/2017/PN Bla menggunakan pendekatan penafsiran holistic.