Albertus Sulaiman, Albertus
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Estimasi Data Tinggi Muka Laut dari Data Satelit Jason atau Topex/Poseidon untuk Mendukung Sistem Informasi Perikanan Tangkap Ikasari, Ines Heidiani; Sulaiman, Albertus
Jurnal Ilmiah Humanika Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : CV. Pena Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.147 KB)

Abstract

Dalam rangka menentukan daerah penangkapan ikan, diperlukan kondisi fisik perairan yang mendukung keberadaan ikan, khususnya ikan pelagis, seperti ikan tuna, cakalang, teri, dan sebagainya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh suhu muka laut, klorofil, dan arus laut. Dengan data satelit umumnya dapat mendeteksi kondisi tersebut, tetapi untuk arus laut diperlukan estimasi dari data tinggi muka laut/SSH (Sea Surface Height). Data ini bisa didapat dari Satelit Jason atau Topex/Poseidon. Algoritma perhitungan atau estimasi arus laut berdasarkan data tinggi muka laut dikenal dengan nama arus geostropik. Arus geostropik ini telah dilakukan banyak peneliti, namun biasanya hanya berlaku di daerah lintang tinggi dengan Gaya Coriolis dominan. Sedangkan untuk daerah Indonesia (ekuator) diperlukan algoritma baru yang dikembangkan dari algoritma yang telah ada. Hasil akhir yang didapatkan dari perhitungan arus ini berupa citra dari pemodelan arus laut Indonesia dan pengembangannya. Dari citra yang dihasilkan, dapat dilihat wilayah yang merupakan daerah penangkapan ikan yang tepat.
Estimasi Energi Gelombang Laut Menggunakan Satelit Altimetri Jason-2 Studi Kasus: Selatan Pulau Jawa Pratama, Muhammad Rizka Arief; Jaelani, Lalu Muhamad; Sulaiman, Albertus
Jurnal Geosaintek Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data tinggi muka air laut (SSH) sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan laut di suatu perairan. Dari data tersebut dapat diketahui di antaranya kontur permukaan laut dan karakteristik gelombang permukaan yang dipengaruhi angin atau gravitasi. Pengembangan energi terbarukan sangatlah penting untuk membantu pasokan listrik Indonesia yang hingga saat ini masih bergantung terhadap fossil fuel (energi tidak terbarukan). Data tinggi muka laut ini dapat membantu Indonesia sebagai negara maritim dunia untuk mengeksplorasi potensi lautnya terutama dalam bidang energi. Altimetry Radar (Radar Altimetri) adalah salah satu jenis sensor penginderaan jauh yang sedang berkembang, dimana dapat memonitor dan memetakan tinggi permukaan air laut secara akurat dan efektif. Pengolahan data titik nadir satelit altimetri dapat dilakukan di aplikasi pengolah matriks, Matlab setelah mengalami proses pengolahan awal pada software BRAT. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data satelit altimetry Jason-2 pada tahun 2012, dengan hasil menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2012, di perairan Selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia memiliki panjang gelombang dominan sebesar 2319,208 dan 4638,417 m dan periode sebesar 33,7480 dan 74,9808 sekon yang memenuhi syarat menjadi sebuah swell yaitu di antara 30-300 sekon. Terdapat 3 spot potensial yang memiliki estimasi energi gelombang laut cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Estimasi Tinggi Gelombang Laut Menggunakan Citra Satelit Alos-Palsar, Studi Kasus Perairan Pulau Poteran, Sumenep Nadzir, Zulfikar Adlan; Jaelani, Lalu Muhamad; Sulaiman, Albertus
Jurnal Geosaintek Vol. 2 No. 3 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi gelombang air laut adalah salah satu jenis ocean renewable energy (ORE) yang menjadi salah satu potensi kemaritiman dari Indonesia. Energi tersebut mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan energi fosil (minyak dan gas bumi) dan menjadi salah satu jenis energi terbarukan yang banyak diteliti dan dikembangkan oleh peneliti dari seluruh dunia. Salah satu upaya memetakan potensi energi gelombang laut adalah dengan menghitung tinggi gelombang air laut tersebut menggunakan berbagai metode pengamatan, salah satunya adalah Synthetic Aperture Radar (SAR). SAR adalah salah satu jenis sensor penginderaan jauh yang sedang berkembang dimana dapat memonitor dan memetakan tinggi gelombang air laut secara cepat dan efektif. Dalam penelitian ini, sebuah citra SAR diolah untuk mendapatkan tinggi gelombang di perairan Pulau Poteran, Madura. Pengolahan data citra SAR dilakukan dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Band-Pass Filetring setelah mengalami proses pengolahan awal dengan perangkat lunak Matlab. Data SAR yang digunakan adalah citra satelit ALOS-PALSAR bertanggal 12 Mei 2009 dan diakuisisi dalam mode Full-Polarimetry. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa di perairan sekitar Pulau Poteran, Madura mempunyai panjang gelombang dominan sebesar 559,0170 dan 883,8835 m dan periode sebesar 56,579 dan 89,3609 sekon yang memenuhi syarat menjadi sebuah swell. Tinggi gelombang signifikan (H1/3) yang dihasilkan mencapai 3,713 meter dengan rerata dari semua indeks matriks (H1/2) sebesar 2,986 meter.