<![CDATA[Satu di antara proses logistik yang utama adalah kegiatan proses bongkar muat ( manual material handling ), Proses manual material handling pada aktivitas bongkar muat terbagi atas 2 proses yaitu proses bongkar barang dan proses muat barang. Pada penelitian ini difokuskan pada proses bongkar barang sebaliknya. Aktivitas ini rentan terhadap terjadi nya cidera pada pekerja. beresiko pada muskuloskeletal yang biasa disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs) Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi postur kerja akibat dari aktvitas bongkar barang Metode yang digunakan adalah RULA (Rapid Upper Limb Assessment), menilai postur, gerakan dan gaya pada aktivitas kerja berdasarkan penilaian dari RULA untuk gangguan pada anggota tubuh bagian atas yaitu postur (pergelangan tangan, lengan atas, lengan bawah, perputaran pergelangan tangan, posisi kaki, leher dan punggung) setelah itu menentukan level resiko berdasarkan hasil dari skor akhir bahwa postur tubuh tersebut diperlukan perbaikan atau tidak. Hasil dari perhitungan dengan metode RULA diperoleh bahwa pekerja untuk postur tubuh memiliki nilai 4 pada penilaian skor akhir maka dari itu dalam katagori level resiko 2 yang menunjukan adanya penyelidikan dan perbaikan dibutuhkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh postur tubuh yang tidak ergonomis (membungkuk dan menahan beban yang berat ). Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah postur kerja MMH pada CV. Karyatama Perintis Fajar diperlukan adanya penyelidikan dan perbaikan dibutuhkan. Saran yang dapat penulis berikan yaitu mengadakan evaluasi metode dan sistem kerja dan perancangan fasilitas kerja.]]>
