Sondang Suriati, Sondang
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS MINYAK MASOYI (Massoia aromatica)TERHADAP Helopeltis antonii SIGN PADA JAMBU METE DAN Chrysocoris javanus PADA JARAK PAGAR Atmadja, Warsi Rahmat; Ma’mun, Ma’mun; Suriati, Sondang
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v20n2.2009.%p

Abstract

Penelitian efektifitas minyak masoyi terhadap H. antonii pada jambu mete dan C. javanus pada jarak pagar telah dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Kelti Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, sejak September sampai Desember 2005. Penelitian terdiri atas : 1) Efektivitas minyak masoyi terhadap H. antonii pada jambu mete, dan 2) Efektifitas minyak masoyi terhadap C. javanus pada jarak pagar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsen-trasi minyak masoyi yang efektif dalam mengendalikan H. antonii pada jambu mete dan C. javanus pada jarak pagar. Aplikasi dilakukan dengan cara semprot serangga H. antonii dan C. javanus dengan konsentrasi : 2; 1; 0,5; 0,25; dan 0,125% serta kontrol, dan 6; 4; 2; dan 1% serta kontrol masing-masing terhadap H. antonii dan C. javanus. Infestasi serangga H. antonii dan C. javanus masing-masing 10 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan untuk uji H. antonii serta meng-gunakan rancangan acak lengkap 5 perlakuan dan 6 ulangan untuk uji C. javanus. Pengamat-an dilakukan setiap hari dengan cara meng-hitung tingkat kematian H. antonii dan C. javanus. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa minyak masoyi yang efektif mengendalikan H. antonii adalah konsentrasi 2 dan 1% sejak hari kedua dan ketiga setelah aplikasi. Tingkat kematian H. antonii tertinggi pada konsentrasi 1% yaitu 90%.  Minyak  masoyi  yang  efektif terhadap C. javanus konsentrasi 6; 4; 2; dan 1% berturut-turut 100; 94; 92; dan 86%. Ting-kat kematian tertinggi terhadap C. javanus yaitu mencapai 100% pada konsentrasi 6%. 
ASPEK BIOLOGIS HAMA Aspidomorpha milliaris F. (Coleoptera : Crysomelidae) PADA TANAMAN YLANG-YLANG Adria, Adria; Suriati, Sondang
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 21, No 2 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v21n2.2010.%p

Abstract

Aspidomorpha milliaris (Coleoptera : Crysomelidae) adalah salah satu hama pada tanaman ylang-ylang (Canangium odoratum forma guneina) di Kebun Per-cobaan Laing Solok. Sehubungan dengan itu telah dilakukan studi aspek biologis A. milliaris sejak Januari sampai Desember 2008 dalam skala rumah kaca dan obser-vasi lapangan. Penelitian rumah kaca dilak-sanakan dengan metode rearing pada April dan Oktober 2008. Pada setiap tahapan telur A. milliaris dikoleksi dari lapangan, dipelihara dalam kotak transparan Æ 25 cm, dan diamati perkembangannya sampai jadi imago. Pengamatan dilakukan setiap hari, meliputi persentase ekslosi telur, mortalitas larva tiap instar, lama periode larva, lama periode pupa, persentase emergensi pupa menjadi imago, konsumsi makan larva dan imago. Observasi lapang dilaksanakan terhadap 15 tanaman contoh yang ditentukan secara sistematik random sampling. Pengamatan dilakukan setiap bulan dan parameter yang diamati : kera-patan populasi (larva, pupa, dan imago) dan intensitas serangan. Hasil penelitian diketahui aspek biologis, khususnya siklus hidup, A. milliaris pada tanaman ylang-ylang dari telur sampai imago berlangsung 63,35 hari, terdiri atas stadium telur, larva, dan pupa masing-masing selama 6,56; 45,31; dan 11,48 hari. Lama siklus pada musim hujan lebih panjang 3,09 hari dibanding musim kemarau. Tingkat ekslosi telur mencapai 88,67%, pupasi 67,30%, dan emergensi pupa 70,65% masing-masing dalam waktu 5-8; 8-12; dan 10-14 hari. Volume makan larva instar VI dan imago paling tinggi mencapai 0,503 dan 0,449 g/ekor/hari. Padat populasi men-capai 43,72 ekor/tanaman, terdiri dari larva, pupa, dan imago masing-masing 27,48; 8,97; dan 7,27 ekor/tanaman. Intensitas serangan mencapai 36,55%, yang meliputi 18,90% pada daun muda dan 17,65% pada daun tua.Â