Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO INDONESIA Ariningsih, Ening; Purba, Helena J.; Sinuraya, Julia F.; Septanti, Kartika Sari; Suharyono, Sri
Analisis Kebijakan Pertanian Vol 19, No 1 (2021): Analisis Kebijakan Pertanian - Juni 2021
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/akp.v19n1.2021.89-108

Abstract

The declining Indonesian cocoa production since 2010 has led to the country being displaced from the third to the sixth position of the world's largest cocoa producer. The Indonesian cocoa industry also faces the problem of low-quality cocoa. This paper aims to analyze various development problems and constraints, and formulate strategies to increase Indonesian cocoa production and quality. The study was conducted in 2019 through a desk study and enriched with survey results in two selected provinces, namely Bali and South Sulawesi, conducted from June to September. A descriptive qualitative analysis was employed. Results of this study indicated that the decline in production was due to three main factors: (1) the decrease in the area of mature plantations and the increase in the area of non-productive plants; (2) the decline in cocoa productivity due to lack of crop maintenance and pest and disease attacks; and (3) the occurrence of land conversion of cocoa plantation to other purposes. The low quality of cocoa beans was mainly due to the improper cocoa bean post-harvest processes, especially fermentation. The strategy to increase production and quality of cacao beans is through improvement of seeds, cultivation system, harvest practices, and post harvest handling. Therefore, it is necessary to harmonize policies and its implementation from upstream to downstream by involving all relevant parties and at the same time promoting partnerships between farmers and cocoa processing industries.AbstrakSejak tahun 2010 produksi kakao Indonesia terus mengalami penurunan sehingga menyebabkan tergesernya Indonesia dari posisi ketiga menjadi keenam produsen kakao terbesar dunia.  Selain itu, industri kakao Indonesia juga dihadapkan pada masalah mutu kakao yang rendah. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis berbagai masalah dan kendala pengembangan serta merumuskan strategi peningkatan produksi dan mutu kakao Indonesia. Penelitian dilakukan melalui desk study berbagai data sekunder dan hasil-hasil penelitian terkait, serta diperkaya dengan survei di lokasi penelitian terpilih, yaitu Provinsi Bali dan Sulawesi Selatan.  Kajian dilakukan tahun 2019 dengan kegiatan survei pada bulan Juni hingga September. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat berbagai masalah dan kendala dalam pengembangan kakao di Indonesia, yang menyebabkan penurunan produksi dan rendahnya mutu kakao. Penurunan produksi tersebut disebabkan tiga hal pokok: (1) menurunnya luas areal tanaman menghasilkan, sedangkan luas areal tanaman tidak menghasilkan semakin meningkat karena tidak adanya peremajaan; (2) menurunnya produktivitas kakao karena kurangnya pemeliharaan tanaman dan serangan hama dan penyakit; dan (3) terjadinya konversi lahan perkebunan kakao menjadi usaha pertanian dan nonpertanian. Rendahnya mutu biji kakao terutama disebabkan proses pascapanen yang kurang baik, khususnya fermentasi. Strategi untuk meningkatkan produksi dan mutu biji kakao adalah melalui perbaikan perbenihan, sistem budi daya, panen, dan pascapanen. Untuk itu diperlukan harmonisasi kebijakan dan implementasinya mulai dari hulu hingga hilir dengan melibatkan semua pihak terkait, serta dalam waktu yang sama mendorong kemitraan antara petani kakao dan industri pengolahan kakao.
Kinerja Industri dan Dinamika Kebijakan Komoditas Gula Kristal Putih Nasional Sinuraya, Julia F.; Suryana, Esty Asriyana; Shaffitri, Lidya Rahma; Suharyono, Sri Rahma; Hermawan, Hari Rahma
Indonesian Sugar Research Journal Vol 4, No 2 (2024): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v4i2.129

Abstract

Peranan penting gula dalam perekonomian Indonesia dan merupakan salah satu barang pangan pokok diatur dalam Perpres Nomor 71 Tahun 2015 jo.59 Tahun 2020. Kebutuhan konsumsi gula semakin meningkat, sementara produksi gula dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan gula nasional menyebabkan impor gula tidak dapat dihindari. Permasalahan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan gula nasional di tingkat on-farm, off-farm, maupun kelembagaan pendukung. Kajian bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kinerja industri gula nasional, (2) mengidentifikasi kebijakan dan pada komoditas gula nasional. Data dan informasi dianalisis menggunakan pendekatakan deskriptif. Data menunjukkan bahwa selama periode 2010-2022, luas lahan dan produksi tebu di perkebunan rakyat dan perkebunan besar swasta mengalami penurunan, sementara luas lahan perkebunan besar negara meningkat. Produksi gula di Indonesia selama kurun waktu tersebut menunjukkan tren fluktuatif namun dengan pertumbuhan rata-rata yang positif. Rendemen gula pada perusahaan swasta umumnya lebih tinggi daripada perusahaan BUMN, baik yang berlokasi di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Impor gula mentah mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga 2022, sedangkan nilai ekspor gula mentah pada tahun 2022 juga meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga gula internasional, yang tercermin dari harga gula putih, terus meningkat dari tahun 2018 hingga 2022, sejalan dengan kenaikan harga gula di pasar domestik dalam periode yang sama. Kebijakan untuk mendukung pengembangan industri gula nasional tetap diperlukan, termasuk penyediaan lahan untuk pertanian tebu, pengendalian harga tebu dan gula, investasi dalam industri gula dan ketersediaan bahan baku, serta kebijakan perdagangan gula.