Mahasiswa perantau yang datang kesuatu daerah cenderung dituntut untuk bisa beradaptasi dengan baik pada budaya baru yang mereka temui, seperti gaya berbicara, intonasi, logat maupun dialek yang biasa disebut dengan Speech Code. Observasi dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dianalisis menggunakan teori Akulturasi dan Culture Shock.           Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Perantau dapat melakukan proses adaptasi dengan 4 metode yaitu Asimilasi, Separasi, Integrasi, dan Hibriditas Budaya. Asimilasi biasanya digunakan mahasiswa perantau ketika mereka tidak ingin ada terjadi kesalahpahaman/miss communication, dengan cara menyatukan dua budaya yang berbeda. Separasi merupakan proses dimana mahasiswa perantau memilih untuk meminimalisir interaksi dengan budaya lain dan tidak berniat untuk meninggalkan kebudayaan aslinya. Integrasi adalah salah satu cara mahasiswa perantau beradaptasi dengan budaya lain namun masih mempertahankan budaya aslinya. Hibriditas Budaya ialah mahasiswa perantau meninggalkan kebudayaan aslinya dan mengadopsi budaya baru yang mereka datangi. Kata Kunci : Mahasiswa Perantau, Adaptasi Speech Code, Budaya Baru