siska puspa sari
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN KELOMPOK SOSIAL IKATAN MAHASISWA EMPAT LAWANG BENGKULU (IMEL BENGKULU) SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DAERAH DALAM MENGHADAPI STREOTIPE YANG DIBERIKAN OLEH MASYARAKAT KANDANG LIMUN BENGKULU siska puspa sari; Sri Dwi Fajarini
Jurnal Sarjana Ilmu Komunikasi (J-SIKOM) Vol 2 No 1 (2021): Eksplorasi Komunikasi dalam Konteks Media dan Budaya : Strategi, Interaksi, dan E
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.605 KB) | DOI: 10.36085/j-sikom.v2i1.3068

Abstract

Banyaknya kebudayan sudah menjadi cirikhas Negara Indonesia. Namun semakin banyaknya kebudayaan maka semakin banyak juga perbandingan yang ada diantara budaya nya. Maka salah satunya yaitu munculah streotipe pada perbandingan antar budaya terntentu, dan streotipe ini terjadi pada Kelompok Sosial Ikatan Mahasiswa Empat Lawang Bengkulu (IMEL Bengkulu) yang mendapatkan perspektif negatif dari orang sekitar yang berbeda latar belakang kebudayaan lebih tepatnya di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu.            Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Peranan Kelompok Sosial Ikatan Mahasiswa Empat Lawang Bengkulu (Imel Bengkulu) Sebagai Agen Perubahan Daerah Dalam Menghadapi Streotipe Yang Diberikan Oleh Masyarakat Kandang Limun Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, partisipatif, dan wawancara. Penelitian ini mengunakan kajian teori Interaksi Simbolik yang memiliki 3 unsur yaitu Mind, Self, dan Society.             Hasil penelitian menunjukkan Peranan Kelompok Sosial Ikatan Mahasiswa Empat Lawang Bengkulu (Imel Bengkulu) Sebagai Agen Perubahan Daerah dalam menghadapi streotipe yang diberikan oleh masyarakat Kandang Limun, streotipe ini muncul karna adanya symbol-simbol dari kelopok sosial IMEL Bengkulu yang salah dimaknai oleh masyarakat Kandang Limun seperti, ketika berbicara anggota (IMEL Bengkulu) memiliki nada bicara yang tinggi drhingga terkesan sebagai orang yang mempunyai kepribadian yang keras, ketika berpapasan dengan orang yang lebih tua cenderung tidak menyapa sehingga dianggap sombong, padahal mayoritas mereka sebagai warga pendatang itu mempunyai kepribadian pemalu. Dikarna halinilah terjadinya streotipe negatif. Solusinya yaitu antara Kelompok sosial IMEL Bengkulu dengan masyarakat Kandang Limun hendaklah saling meningkatkan sikap saling toleransi dalam berinteraksi sosial. Kata Kunci: Stereotipe, Imel Bengkulu, Komunikasi Antar Budaya