ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa diberikan makanan tambahan lain dari umur 0-6 bulan. Pemberian ASI ekslusif sangat penting terhadap pertumbuhan bayi. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2016 pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan di Indonesia mengalami penurunan 0,7 % pada tahun 2017. Di Provinsi Banten tahun 2016 dengan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 4,62 % (Kemenkes RI, 2018). Di Kabupaten Lebak pada tahun 2016 sebesar 40,28% (Profil Kesehatan Provinsi Banten, 2017). Berdasarkan laporan Puskesmas Cibadak pada tahun 2016 dengan tahun 2017 mengalami penurunan 1,7 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan 2,7% dari tahun sebelumnya (Buku Register Ruang Gizi). Faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan ASI eksklusif salah satunya adalah paritas (Anandin, 2013). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan paritas dengan ASI eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Cibadak Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional secara Retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 bulan di Puskesmas Cibadak Tahun 2018 berjumlah 784 orang. Besar Sampel Minimal (BSM) yaitu 208 orang yang ditentukan menggunakan program epiinfo.exe 7. Teknik sempling yang digunakan adalah Quota Sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan cara membagikan kuesioner. Analisis data menggunakan program statistik R. Hasil analisis bivariate terdapat hubungan antara paritas dengan ASI eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Cibadak dengan nilai P0.05 (P=0.0004915) dan nilai OR=2.839335. Untuk itu Puskesmas Cibadak terus menghimbau masyarakat terutama ibu dari ANC dengan memberikan edukasi tentang ASI esksklusif dan ibu setelah melahirkan dengan cara memberikan edukasi tentang teknik menyusui yang benar sehingga program ASI eksklusif bisa tercapai dengan hasil yang maksimal.