Nono Sungkono
(SINTA ID: 6015872) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mitos Dibalik Tayangan Iklan Sasa Welcome Back Micin Swag Generation #Generasimicin RR Bramayanti Krismasakti; Retno Tri Rachmawati; Nono Sungkono; Kusnul Arifin; Rialdo Rezeky M.L. Toruan
Hybrid Advertising Journal: Publication for Advertising Studies Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.952 KB)

Abstract

Periklanan mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan teknologi media. Berbagai perusahaan melakukan promosi dengan media sosial salah satunya bumbu masakan Sasa melalui channel Youtube. Iklan digunakan untuk menginformasikan dan meyakinkan orang untuk membeli produk dan layanan yang dijual oleh pengiklan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana konsep Denotasi, Konotasi, dan Mitos yang dihadirkan dalam iklan Sasa: Welcome Back Micin Swag Generation #GenerasiMicin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menggunakan konsep semiotika oleh Roland Barthes. Sehingga dapat membedah makna yang terkandung dalam pesan iklan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos-mitos yang terkandung di balik sebuah teks dan desain tidak bisa berhenti bekerja hanya pada tataran denotasi saja, akan tetapi dideskripsikan lebih detail tentang konsep konotasi yang menjadi sumber terciptanya mitos yang dihasilkan dari konstruksi yang komprehensif hingga lihat kode berupa gambar, sudut pandang dan lainnya di Sasa: Welcome Back Micin Swag Generation #GenerasiMicin. Dampak positif untuk meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri bagi generasi milenial adalah konsep denotasi, konotasi dan mitos yang dihadirkan dalam iklan Sasa: Welcome Back Micin Swag Generation #GenerasiMicin.
Komunikasi Sosial Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan Nono Sungkono; Prasetya Yoga Santoso; Muminto Arief
Jurnal Pustaka Dianmas Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon that occurred in the City of Tangerang, Banten, as designed by the Regional Development Planning Agency (BAPEDA) in forming Thematic Villages with the following details as many as 301 have been formed and 253 are only in the pilot stage, while 186 are in the preparatory stage of being formed. Cooperatives and Small and Medium Enterprises Office in the last nine months has formed more than 400 Small and Medium Enterprises until the formation of Thematic Villages has emerged. Cipadu Jaya Village is one of the villages that is active in nurturing its citizens to be able to build a people's economy, especially Residents of RT 003 RW 03 by managing an area of 600 M2 which is located next to the village. Cucumber, okrak, banana tree plants, cassava, as well as land fisheries cultivation such as catfish, the results of the land management in question can be enjoyed for daily necessities. The theoretical concept used is social communication with the lecture/discussion method as well as face-to-face socialization with residents of RT 003 RW 03, Cipadu Jaya Village, Larangan District, Tangerang City, Banten Province, the result of Community Service is that social communication can improve the people's economy. Jaya, Prohibition District, Tangerang City, Banten Province.