Nursan Junita
a:1:{s:5:"en_US";s:24:"Universitas Malikussaleh";}

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Komunitas Perlindungan Kekerasan Pada Anak dan Implementasi Kegiatan Nursan Junita; Hafnidar Hafnidar
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Gotong Royong (JP3KM) Juni 2022
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.73 KB) | DOI: 10.51849/jp3km.v1i2.10

Abstract

Permasalahan kekerasan pada anak terkait dengan perundungan dan kekerasan seksual menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan. Begitu banyak kasus perundungan dan kekerasan seksual pada anak yang terjadi baik disekolah maupun disekitar kita. Tentu saja kondisi ini membuat kita merasa tidak aman, karena begitu banyak predator kekerasan sekual pada anak berada disekitar kita. Selain itu fenomena perundungan di berbagai belahan dunia terus meningkat terutama disekolah, sehingga hal ini dapat menimbulkan berbagai efek negatif baik bagi korban maupun bagi pelaku. Untuk itu sekolah perlu mempunyai strategi untuk mengatasi permasalahan ini dengan melakukan sosialisasi terkait dengan perundungan dan kekerasan pada anak. Penting membentuk komunitas perlindungan kekerasan pada anak dan implimentasi kegiatan terkait perundungan dan bagaimana melindungi diri dari kekerasan seksual. Program ini dirancang berkesinambungan dan berkelanjutan. Tahap pertama implementasi kegiatan berfokus pada masalah perundungan dengan tema stop perundungan atau bullying disekolah. Pembentukan komunitas ini bekerjasama dengan sekolah, orangtua dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pembentukan komunitas ini dengan melakukan sosialisasi dan psikoedukasi kepada siswa. Hasil kegiatan implementasi menunjukan adanya peningkatan pemahaman terkait perundungan. Siswa yang ikut serta akan menjadi pembisik bagi kelompok teman sebaya lainnya, membantu menyebarkan informasi dan menjadi tempat bagi teman teman untuk berbagi informasi terkait perundungan. Sehingga terbangunlah kesadaran diri. Dengan terbentuknya komunitas ini diharapkan anak akan aman belajar disekolah dan sekolah bebas dari permasalahan perundungan.
Pembentukan Komunitas Dan Pendampingan Kesiapsiagaan Bencana Melalui Penerapan Modul Psyological First Aid di Gampong Blang Pulo, Aceh Nursan Junita; Rahmia Dewi; Ella Suzanna; Riza Musni; Riduan Saleh Pasaribu; Izzatush Shafa Aina; Melisa Melisa
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Gotong Royong (JP3KM) Desember 2024
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/jp3km.v4i1.52

Abstract

Aceh merupakan area yang rawan bencana karena kondisi geologi dan geografi Aceh yang berada di jalur ring of fire, namun masyarakat sering tidak siap menghadapi situasi bencana. Berdasarkan hal tersebut penting mempersiapkan masyarakat untuk mampu menghadapi berbagai situasi ketika terjadi bencana. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Gampong Blang Pulo dalam menghadapi bencana melalui Pemberian pelatihan Ketrampilan Psychological First Aid (PFA) dan pembentukan komunitas siaga bencana. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, melibatkan perangkat desa, kader posyandu, guru pengajian, tokoh pemuda, dan satgas. Metode yang digunakan adalah workshop dan pelatihan dengan ceramah, role play dan simulasi berbasis scenario bencana gempa bumi, bencana banjir dan bencana sosial. Hasil kegiatan menunjukan; (a) peserta mampu menerapkan prinsip PFA dan memahami tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. (b) Terjadinya peningkatan pengetahuan rata-rata pretest (9,3) menjadi posttest (11,3) (c) Pembentukan komunitas siaga bencana yang menghasilkan action plan, yaitu menjadi Gampong siaga bencana. Komunitas ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan Gampong Blang Pulo dalam menghadapi berbagai bencana di masa depan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.