Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO BERBASIS MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS-1 SMA NEGERI 1 SEULIMEUM Ruliani Ruliani Ruliani; Rizki Maulana; Novi Susilawati; Cut Vita Rajiatul Jummi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.699 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v7i1.26629

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal, aktivitas guru dan siswa, keterampilan guru dan respon siswa terhadap pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Seulimeum yang berjumlah 20 siswa. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa ketuntasan individual pada siklus I sebanyak 50%, klasikal 40%. Pada siklus II ketuntasan individual meningkat menjadi 75% klasikal 60%. Selanjutnya pada siklus III ketuntasannya meningkat menjadi 95% secara individual dan secara klasikal menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I terdapat 5 aktivitas yang sesuai atau 45%, pada siklus II aktivitas yang sesuai menjadi 8 dengan persetase 72% dan pada siklus III meningkat menjadi 11 dengan persetase 100%. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I diperoleh skor 2,46 dengan kategori sedang, pada siklus II meningkat menjadi 3 dengan kategori baik dan pada siklus III menjadi 3,7 dengan kategori sangat baik. Respon siswa pada umumnya baik, sebanyak 95% siswa di Kelas XI IPS-1 menyatakan dapat memahami, termotivasi, menyenangkan dan dapat menjawab soal evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model The Power of Two Berbasis Media Animasi Powtoon dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Seulimeum.Kata Kunci : Model Kooperatif, The Power of Two, Media Animasi Powtoon, Hasil Belajar.
KOMUNIKASI BENCANA DALAM KESIAPAN MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SEULWAH AGAM (STUDI DI DESA ALUE RINDANG KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR Ruliani Ruliani; Novi Susilawati; Cut Vita R.J; Rizki Maulana
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.59 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23828

Abstract

Abstrak: Bencana erupsi gunung api merupakan bencana alam yang suatu saat bisa terjadi tanpa disadari. Kerugian yang dialami dari damp bencana tidak hanya secara materil namun juga korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Persiapan dilakukan dalam menghadapi bencana salah satunya adalah dengan mitigasi. Mitigasi dapat dilakukan melalui perencanaan yaitu dengan penerapan komunikasi bencana. Strategi komunikasi bencana dilakukan dengan merancang taktik, metode dan pendekatan komunikasi. BMKG menjadi salah satu pusat informasi bencana yang penyebarannya dilakukan secara masif dengan pemanfaatan teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi bencana yang dapat dilakukan dalam kesiapsiagaan pendududk terdampak dalam menghadapi bencana erupsi gunung api Seulawah Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitif dengan teknik purposive sampling. Skala likert digunakan mengarah kepada tujuan penelitian serta pembuktiannya untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Dari penelitian ini diperoleh hasil bawah masyarakat disana sebagian besar telah mengetahui tempat untuk melakukan evakuasi dan jalur evakuasi. Hal ini didasarkan dari jumlah persentase yang menjawab setuju dan sangat setujun sebesar 63,8%. Data ini menunjukkan bawah sebagian besar masyarakat Desa Alue Rindang telah memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat disana sebagian besar sudah mengetahui gunung Seulawah Agam merupakan gunung yang aktif. Selain itu, lebih dari setengah masyarakat sudah mengetahui bahwa tempat yang mereka tinggali adalah daerah yang rawan bencana erupsi.
Assessment design, learning strategies and obstacles in facing Computer-Based Madrasah Exam on the English subject Bahrun Bahrun; Rizki Maulana; Asnawi Muslem; Yulianti Yulianti
Studies in English Language and Education Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v10i2.31954

Abstract

The objectives of this study were to describe how teachers design the Computer-Based Madrasah Exam (CBME) questions for English subjects, to investigate learning strategies students use, and to explore the obstacles the students face in this exam. Questionnaires and interviews were used as the instruments to collect data for this study. A number of 95 ninth-grade students and two English teachers of Madrasah Tsanawiyah Negeri No. 1 (MTsN 1; this school level is equivalent to junior high schools) in South Aceh, Indonesia, participated in this study. The data were analyzed quantitatively and qualitatively using thematic analysis. The results revealed that in designing the assessment of CBME, the teachers used four strategies which were preparing for the change in the final exam model, selecting sources in designing the exam questions, preparing students to face the exam in the new model, and resolving obstacles in developing the exam questions. Meanwhile, the students used five strategies in facing the exam, they are managing time, motivating themselves, creating study groups, practicing, and strengthening basic abilities. Furthermore, the obstacles that the students faced in the exam are a lack of skill in using a computer for the exam, slow internet access, limited computer availability, limitation of vocabulary mastery, taking time to understand questions, and peers’ interventions. Thus, this study suggests that more training is still needed for teachers in designing the assessment model of CMBE and the school also need sufficient facilities before they enforce CMBE to their students.