Huzaifah Huzaifah
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EPISTEMOLOGI TAFSIR NIDAA’UL QUR’AN KARYA AHMAD BIN ABDULLAH AL-HABSYI Huzaifah Huzaifah; John Supriyanto; Sulaiman M Nur
Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir Vol 2 No 1 (2021): Al-Misykah: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.224 KB) | DOI: 10.19109/almisykah.v2i1.9056

Abstract

Tafsir Nidaa’ul Qur’an karya Ahmad bin Abdullah al-Habsyi merupakan karya tulis ulama lokal Palembang, Sumatera Selatan. Ahmad al-Habsyi adalah seorang ulama pesantren dan ulama Palembang yang sangat aktif di bidang dakwah. Karya tersebut dinamakan sebagai Tafsir Nidaa’ul Qur’an (Tafsir Surah al-Fatihah). Embrio dari lahirnya tafsir ini berawal dari kuliah atau ceramah subuh yang disampaikan Ahmad al-Habsyi di mushalla Darul Muttaqin dan disiarkan melalui radio GERSIDAM (Gerakan Syiar Dakwah Islam) Palembang. Adapun penelitian seputar tafsir di Sumatera Selatan belum banyak dilakukan oleh para peneliti. Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji temaini lebih jauh. Kajian ini memfokuskan pada sisi epistemologi tafsir Nidaa’ul Qur’an yang meliputi sumber, metode dan validitas tafsir tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Sumber yang digunakan oleh Ahmad al-Habsyi dalam melakukan penafsiran adalah (a) sumber bi al-Ma’tsur yaitu al-Qur’an, hadis, qaul sahabat, tabi’in, pendapat ulama tafsir dari berbagai literatur klasik dan modern, qira’at (variasi bacaan), syair-syair Arab, sirah (sejarah). (b) Sumber bi ar-Ra’yi yaitu analisis nahwu (gramatikal bahasa Arab), dan al-Amtsal (perumpamaan-perumpamaan) dalam kehidupan sehari-hari. (2) Metode yang digunakan dalam tafsir ini adalah metode tafsir Tahlili karena penafsiran ini menjelaskan berbagai aspek dari al-Qur’an dalam uraian yang cukup panjang untuk penafsiran surah al-Fatihah. Dan tafsir ini memiliki kecendrungan bercorak tasawuf amali (praktis). (3) Validitas kebenaran tafsir ini memuat kebenaran secara koherensi.