Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisi Historis Kain Songket “Motif Manuk” di Kabupaten Manggarai Barat Faizah Ulumi Firdausi; Hendri Setiawan
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol 28 No 3 (2022): Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/paradigma.v28i3.2385

Abstract

Songket weaving with the Mata Manuk motif is a rare human creation that has a high philosophical value. The philosophy of the mata manuk motif is taken from the worship that is practiced in every tradition in West Manggarai, until finally it is poured into a work of art that has a high value. The attention motif can be a symbol of female eyes implying that women have sharp eyes, have central eyes, conscience eyes and therefore body eyes. The symbols contained in the eye manuk motif are graceful and authoritative for the people who use them historically have a high meaning in human life, especially the West Manggarai Community. The research location is Nangalili Village, Lembor District, East Nusa Tenggara. This study aims to identify and explain the history of the songke sarong motif. The research method used can be a qualitative method. the topic of this research is 5 people, namely 3 people from the first community of Nangalili Village who are sheltered in Nangalili village, and several students of IKIP BUDI UTOMO Malang who are in the Nangalili village environment. Data collection techniques during this study used data analysis techniques, and the supporting method techniques were interviews and documentation. The results showed that the factor of ignorance of the meaning of the songke sarong motif was due to not understanding.
Sungai Metro Sebagai Cikal Bakal Dari Peradaban Kerajaan Kanjuruhan Septa Rahadian; Hendri Setiawan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1151

Abstract

Perkembangan budaya maupun perrnukiman di Kota Malang dipengaruhi oleh aliran sungai-sungai besar, seperti sungai Brantas, Sungai Bango dan Sungai Metro Serta pegunungan yang mengelilingi kota Malang diantaranya Gunung Semeru, Gunung Kawi, Gunung Arjuna dan Pegunungan Kapur Kendeng Salah satu anak Gunung Kawi adalah Bukit Panderman di Kota Batu. Di lereng timurnya terletak tuk Kali Metro yang merupakan cikal bakal dari munculnya peradaban di Kota Malang bagian Barat. Selain itu tepat di lembah aliaran Sungai Metro diduga menjadi Pusat dari Kerajaan Kanjuruhan yang merupakan kerajaan Tertua di Jawa Timur. Dalam penelitian ini bidang kajiannya adalah ilmu Arkeologi Sejarah. Oleh sebab itu sistematika dan tata cara pelaksanaanya mengindahkan kaidah-kaidah ilmiah, sebagaimana lazim dalam riset Sejarah dan Arkologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lintas sumber data. Artinya jenis dan bentuk sumber data masa lampau, baik tekstual, artefaktual, oral maupun ekofaktual didayagunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kesejarahan Sungai Metro dalam membentuk peradaban di Sub bagian Barat Malang Pada masa lalu wilayah Karangbesuki hingga Merjosari amat penting, sebab menjadi pusat pernerintahan Kerajaan Kanyuruhan. Keberadaan Sungai Metro juga menjadi pertimbangan untuk melokasikan kadatwan Kanyuruhan di seberang selatan-barat alirannya. Ditilik dari sudut pandang militer sungai curam serta lebar ini tepat untuk dimanfaatkan sebagai barrier alam guna melindungi ibukota terhadap serangan musuh yang berasal dari arah utara dan timur. Permukaan tanah di karangbesuki lebih tinggi daripada Merjosari, karenanya terbebas dari kemungkinan luapan air dari Kali Metro.