ABSTRAK Peningkatan kasus diabetes melitus yang terjadi tahun demi tahun perlu menjadi perhatian. Hal ini terutama menjadi momok yang semakin mengkhawatirkan di wilayah perkotaan, berkaitan dengan rentannya perilaku hidup tidak sehat. Hasil pengkajian lewat model PRECEDE pada 13 dewasa muda di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi menunjukkan sebagian besar memiliki pengetahuan mengenai diabetes melitus yang kurang, minat berolahraga rendah dan minat mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula yang cukup tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya diabetes melitus di masa yang akan datang. Pengabdian masyarakat dilakukan untuk meningkatkan faktor predisposisi perilaku berupa pengetahuan dan minat serta dua perilaku penting dalam pencegahan diabetes melitus yakni perilaku olahraga dan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula pada sasaran. Metode yang digunakan terdiri dari penyuluhan perorangan, pelatihan, dan insentifisasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pada faktor predisposisi perilaku maupun perilaku terbuka yang diharapkan, bahkan relatif bertahan sampai dengan satu minggu setelah kegiatan selesai dilakukan. Perubahan perilaku merupakan proses yang kompleks sehingga penggunaan beragam metode diperlukan, sebagaimana tim menemukan bahwa penyuluhan saja tidak cukup mempengaruhi minat menerapkan perilaku. Bertahan tidaknya adopsi perilaku merupakan tantangan selanjutnya. Tim menyarankan agar faktor intrinsik, serta faktor pemungkin dan pendorong perilaku juga dapat disentuh. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Insentifisasi, Pelatihan, Penyuluhan Perorangan, Perilaku, Dewasa Muda ABSTRACT The increase of diabetes mellitus cases each year needs to be a concern. This is especially worrying in urban areas, related to unhealthy lifestyle. Assessment through PRECEDE model showed most of 13 young adults in Jakarta, Tangerang, and Bekasi had lack of knowledge about diabetes mellitus, lack of interest to perform healthy lifestyle, rarely to have physical exercise, and had frequent consumption of foods and beverages high in sugar, which raised concerns about the occurrence of diabetes mellitus in the future. Community service was carried out to increase behavioral predisposing factors: knowledge and intention, and two important overt behaviors in diabetes mellitus prevention, physical exercise and consumption of foods and drinks high in sugar. The method used consists of person-to-person education, training, and incentive. The results showed an increase in behavioral predisposing factors and expected overt behavior, even up to one week after all activities were completed. Behavior change is a complex process thus the use of multiple methods is necessary, as the team found education alone was not sufficient to influence intention to adopt the behavior. The persistence of behavioral adoption is the next challenge. The team suggests that intrinsic factors, as well as enabling and driving factors of behavior could also be touched. Keywords: Diabetes Mellitus, Incentive, Training, Person-To-Person Education, Behaviour, Young Adult