Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknik Pembenihan Ikan Tawes ( Barbonymus Gonionotus) Di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan Dan Lingkungan Umbulan Pasuruan Jawa Timur Bhiaztika Ristyanadi; Endah Sih Prihatini; Faisol Mas'ud; Mochammad Atok
YUME : Journal of Management Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v5i3.3834

Abstract

Ikan tawes merupakan jenis ikan air tawar asli Indonesia serta tergolong sebagai ikan pemakan tumbuh-tumbuhan misalnya alga dan tumbuhan air lainnya seperti Hydrilla verticillata. Ikan tawes dapat dibudidayakan dengan baik dengan suhu air optimum antara 25-300°C. Ikan tawes memiliki keistimewaan yaitu bernilai ekonomis dan potensial untuk dibudidayakan karena tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas serta dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Ikan  Tawes  merupakan salah satu  jenis ikan budidaya  yang  penting khususnya di Indonesia, bahkan menduduki ikan nomor dua sebagai ikan kosumsi di negara-negara Asia Tenggara.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dan bertempat di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Umbulan Pasuruan-Jawa Timur. Diharapkan hasilnya nanti dapat meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara pembenihan untuk kemudian diaplikasikan di lahan baru. Pengambilan data sendiri dilakukan meliputi Teknik observasi, wawancara, partisipasi langsung dilapangan dan dokumentasi.     Ikan tawes hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 10.000 dengan daya tetas yang rendah yaitu sebesar 22%. Ikan berkembang biak secara seksual, yaitu terjadinya persatuan sel telur ikan betina dan spermatozoa ikan jantan. Faktor perangsang pemijahan terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pengaruh faktor internal yang utama adalah kematangan gonad ikan, sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh lingkungan termasuk faktor fisika (cahaya, suhu, arus) faktor kimia (pH, kelarutan oksigen, feromon) dan faktor biologis (adanya lawan jenis, dan hormon) pemijahan secara pengurutan. Kata kunci: Teknik Pembenihan Ikan, Barbonymus gonionotus
The Distribution System of Red Snapper (Lutjanus sp) at the Brondong Fisheries Port in the Brondong District, Lamongan Regency, East Java Ristyanadi, Bhiaztika; Endah Sih Prihatini; Faisol Mas'ud; Mochammad Atok
Grouper Vol. 15 No. 1 (2024): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v15i1.124

Abstract

Ikan kakap merah (Lutjanus sp) adalah jenis ikan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digemari, baik untuk dikonsumsi masyarakat atau untuk komoditas ekspor. Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi ikan kakap merah karena ikan ini dikenal mempunyai kandungan gizi tinggi yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan selama 1 bulan mulai pada tanggal 11 Januari 2022. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem distribusi, margin dan lembaga pemasaran ikan kakap merah di Pelabuhan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengalaman, meningkatkan dan dapat mengaplikasikan dan membandingkan teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan keadaan di lapangan terkait sistem pemasaran Ikan Kakap Merah di Pelabuhan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara, pastisipasi dan dokumentasi. Sistem distribusi pemasaran ikan kakap merah di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terdapat dua tipe, tipe pertama distribusi pemasaran semi langsung dan tipe kedua distribusi penyaluran tidak langsung. Adapun saluran pemasarannya dari penjual, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, eksportir, pabrik pengolahan ikan dan konsumen. Marjin pemasaran terbesar adalah Rp.38,000. Tingginya marjin tersebut dipengaruhi oleh besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengolah ikan kakap merah menjadi ikan fillet.