Yufita Ratnasari Wilianto
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deteksi populasi Cd3+Cd4+Cd25+Foxp3+ T-regulator pada Limpa Mencit Galur Balb/c dan Swiss-webster yang Mudah dan Cepat dengan Metode Flow Cytometry Yudy Tjahjono; Hendy Wijaya; Senny Yesery Esar; Caroline Caroline; Nico Jafet; I Made Andika Bara Kusuma; Oryza Chrisantia; Maria Theresia Primadewy Bhendy; Sindi Siska Palpialy; Shellin Soehadi; Yufita Ratnasari Wilianto
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 9, No 2 (2022): October
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v9i2.4079

Abstract

Sel T-regulator (Treg) memainkan peran kunci dalam mengendalikan autoimunitas, respon alergi, peradangan, dan respons terhadap infeksi. Sel T Cd4+ yang secara konstitutif mengekspresikan Cd25 dan protein forkhead 3 (Foxp3; yaitu, Cd3+Cd4+Cd25+Foxp3+) atau disebut juga sebagai Treg fungsional, telah terbukti memainkan peran utama dalam pemeliharaan toleransi dan homeostasis imun, sehingga deteksi Treg fungsional sangat penting dilakukan sebagai salah satu parameter imunomodulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi populasi sel Treg (Cd3+Cd4+Cd25+Foxp3+) pada organ limpa mencit galur Balb/c dan Swiss-webster dengan menggunakan metode yang mudah, cepat, serta terjangkau. Metode deteksi sel Treg dilakukan dengan cara isolasi organ limpa mencit Balb/c dan Swiss-webster kemudian dilakukan preparasi dan deteksi sel menggunakan instrumen flow cytometry. Hasil populasi sel Treg yang didapatkan berturut-turut pada mencit Balb/c dan Swiss-webster adalah 2,02 ± 0,36% dan 3,14 ± 1,64% dari total populasi yang dideteksi dengan hanya membutuhkan waktu 145 menit sejak pembedahan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengamatan populasi sel Treg pada splenosit mencit galur Balb/c dan Swiss-webster dengan flow cytometry dapat dilakukan dengan mudah dan praktis dengan pewarnaan kombinasi antibodi yang tertera pada manuskrip ini. Selain itu, metode pewarnaan yang tertera dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk mendeteksi imunomodulator pada berbagai model hewan coba yang menggunakan mencit galur Balb/c dan Swiss-webster, khususnya yang berhubungan dengan populasi sel Treg.
Kajian Pustaka Efektivitas dan Efek Samping Terapi Kombinasi Budesonide - Formoterol Fumarate pada Pasien Asma Riri Nur Oqviani; Elisabeth Kasih; Yufita Ratnasari Wilianto
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol 10, No 1 (2023): February
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v10i1.4111

Abstract

Asma merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi kronis pada saluran pernapasan, ditandai dengan adanya gejala seperti mengi, sesak napas, sesak pada bagian dada, batuk yang terjadi secara berulang karena adanya penyumbatan dan keterbatasan aliran udara pada saluran pernapasan. Faktor penyakit asma seperti adanya paparan alergen, akibat dari kegiatan olahraga, perubahan pola makan, perubahan cuaca, serta karena infeksi virus yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran napas. Budesonide merupakan golongan obat kortikosteroid yang dapat memberikan efek pengobatan pada asma ketikadiberikan dalam bentuk inhalasi. Formoterol fumarate merupakan golongan obat agonis beta-2 long actingyang bersifat bronkodilator setelah diberikan melalui inhalasi. Glukokortikoid (kostikosteroid) bekerja dengan menghambat respon pada jaringan yang mengalami proses inflamasi, dikombinasikan dengan Long-Acting β2-Agonist yang merangsang reseptor adrenergi pada paru-paru sehingga dapat merelaksasikan otot polos bronkus. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pustaka mengenai efektivitas terapi dan efek samping dari pemberianterapi kombinasi budesonide-formoterol fumarate pada pasien asma. Proses pencarian artikel dilakukan menggunakan database PubMed dan didapatkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteriainklusi dan eksklusi penelitian.Hasil penelitian dari 9 artikel tersebut menunjukkan bahwa kombinasi budesonide200 μg dan formoterol fumarate6 μg yang digunakan 1 inhalasi 1-2 kali sehari efektif dalam mengurangi risiko eksaserbasiparah, inflamasi, serta baik untuk mengontrol gejala pada pasien dewasa dengan asma ringan sampai sedang yang dapat dilihat melalui skor ACQ-5 dan FEV1sertaaman digunakan dalam pengobatan asma kecuali dalam penggunaan jangka panjang (>48 minggu) efeksamping yang dapat muncul seperti nasofaringitis (35%)daninfeksi saluran pernapasan atas (32%).